China disebut telah berencana untuk melarang film dari Amerika Serikat masuk dan tayang di pasar film terbesar dunia itu, sebagai aksi untuk membalas kebijakan tarif yang tinggi dari Presiden Donald Trump.
Kabar tersebut datang dari dua blogger terkenal asal China, yakni Liu Hong dan Ren Yi, seperti diberitakan Bloomberg News dan Independent pada Rabu (9/4/2025).
Liu Hong adalah seorang editor senior dari kantor berita milik pemerintahan China, Xinhua. Sedangkan Ren Yi merupakan seorang cucu mantan kepala Partai Komunis Provinsi Guangdong, Ren Zhongyi.
Keduanya disinyalir telah membagikan daftar tindakan yang akan diperkenalkan oleh China sebagai aksi balasan untuk kebijakan tarif dari Donald Trump terhadap negara tersebut yang terus menggila.
Independent menyebut, keduanya turut melampirkan rencana tersebut dengan sumber yang telah mengetahui akan perencanaan pemerintah China.
Kendati demikian, hingga kini masih belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah China mengenai rencana pelarangan film asal Amerika Serikat tayang di negara tersebut.
Namun jika rencana itu terbukti benar akan dilakukan oleh China, maka hal tersebut sekaligus menjadi pukulan besar untuk Hollywood yang masih menjadi salah satu industri penyokong ekonomi Amerika Serikat.
Motion Picture Association menyatakan bahwa industri film dan televisi telah menyumbang besar ekonomi bagi Amerika Serikat. Pada 2022, Hollywood berhasil memperoleh US$279 miliar melalui penjualan dan mengirimkan pendapatan publik hingga mencapai US$38 miliar.
Selain itu, pasar China juga merupakan andalan Hollywood untuk menghasilkan untung di luar pasar Amerika Utara yang terdiri dari Amerika Serikat dan Kanada.
Melalui laporan Theatrical and Home Entertainment Market Environment (THEME) 2021 dari Motion Picture Association, pasar internasional bahkan mencakup sebanyak 44 persen dari pendapatan Hollywood.
Pada daftar pasar internasional tersebut, China menduduki posisi pertama sebagai pasar box office terbesar dengan potensi keuntungan mencapai US$7,3 miliar. Hal ini yang turut menjadi alasan untuk banyak film Hollywood mulai mengadakan promosi di China sejak beberapa tahun terakhir tepat setelah negara tersebut China mulai membuka diri pada film AS.
Pada tahun 2024, film-film AS meraup sekitar $585 juta di Tiongkok. Ini mewakili sekitar 3,5 persen dari total box office China sebesar $17,71 miliar. Sebagian besar dari pendapatan tersebut disebabkan oleh kesuksesan Godzilla x Kong: The New Empire, yang menghasilkan $132 juta di China.
Total box office domestik AS dan Kanada untuk periode yang sama adalah sekitar $8,56 miliar.
Presiden Donald Trump di sisi lain semakin gencar mengeluarkan serangan dagang terhadap China. Serangan terbaru yang ia lakukan yakni dengan menaikkan kembali tarif dagang untuk impor produk-produk China dari 104 persen menjadi 125 persen.
Keputusan tersebut dicetuskan untuk merespons perlawanan China mengenai tarif dagang yang turut dibuat Trump pekan lalu.
Sementara itu, China langsung merespons tindakan Trump tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengungkapkan bahwa mereka tak akan tinggal diam melihat serangan itu.
"Kepentingan kedaulatan, keamanan, dan pembangunan Tiongkok tak dapat diganggu gugat. Kami akan terus menentukan langkah tegas dan kuat untuk melindungi hak dan kepentingan sah kami," ungkap Lin Jian.
"Dengan keinginan yang kuat dan sarana yang berlimpah, China akan dengan tegas mengambil langkah balasan (perang dagang) dan berupaya sampai akhir jika Amerika Serikat masih bersikeras untuk meneruskan lebih lanjut langkah-langkah pembatasan ekonomi dan perdagangan," tutur Xinhua mengutip pernyataan kementerian tersebut seperti yang diberitakan dari kantor berita pemerintah Xinhua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS