Kasus hukum yang melibatkan Moon Taeil, mantan anggota grup K-pop populer NCT, kembali menjadi sorotan setelah sidang perdananya yang semula dijadwalkan pada 12 Mei 2025 secara resmi ditunda hingga 18 Juni 2025.
Penundaan ini menimbulkan berbagai spekulasi dan respons keras dari publik, terutama karena kejahatan yang dituduhkan kepada Taeil tergolong berat, yakni dugaan "special quasi-rape" atau pelecehan seksual terhadap korban yang tidak sadar atau tidak mampu melawan.
Dugaan tindakan kriminal ini pertama kali muncul pada Juni 2024, ketika seorang perempuan melaporkan bahwa dirinya menjadi korban kekerasan seksual oleh Taeil dan dua orang lainnya dalam kondisi mabuk.
Setelah melalui penyelidikan oleh pihak kepolisian, ketiganya akhirnya didakwa tanpa penahanan oleh Divisi Investigasi Kejahatan terhadap Perempuan dan Anak Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada Maret 2025, sebagaimana dilaporkan oleh Maeil Business Star Today yang dikutip dari KBIZoom pada Minggu (11/5/2025).
Meski telah mengakui perbuatannya, pengadilan menolak permohonan penahanan karena menilai para tersangka memiliki risiko pelarian yang rendah. Taeil sendiri sempat mangkir dari tiga panggilan polisi dengan alasan kesehatan, sesuatu yang membuat publik semakin geram karena dianggap tidak bertanggung jawab.
Melansir dari Allkpop pada Minggu yang sama, penundaan sidang ini, diduga disebabkan oleh bentrokan jadwal dengan persidangan mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, yang juga dijadwalkan pada hari yang sama. Karena kedua kasus ini menyedot perhatian besar, pihak pengadilan diyakini menunda salah satunya demi alasan keamanan dan kelancaran proses hukum.
Namun, keputusan penundaan tersebut tidak disambut baik oleh publik. Banyak netizen mengungkapkan kekecewaannya melalui berbagai forum daring, termasuk Pannchoa.
Ada pula yang menyindir dengan komentar seperti, "Aku hidup cukup lama untuk melihat sidang mantan idol dan mantan presiden digelar bersamaan."
Situasi semakin memburuk ketika seorang netizen pernah mengunggah foto Taeil yang tampak bersantai dan minum-minum bersama teman-temannya di sebuah restoran pada April lalu, hanya beberapa minggu sebelum sidang pada 12 Mei seharusnya digelar.
Seorang teman dari pengunggah foto menyebutkan bahwa kenalan Taeil yang duduk di sebelahnya sempat meminta agar mereka tidak mengambil gambar, dengan alasan Taeil sedang berada dalam masa sulit.
Meskipun unggahan asli telah dihapus, tangkapan layarnya terlanjur menyebar luas dan dan memicu gelombang komentar pedas dari publik. Banyak yang mempertanyakan kepantasan Taeil untuk bebas bersosialisasi seolah-olah tidak sedang menghadapi tuduhan serius.
Beberapa komentar bernada sinis bahkan menyebut, "Semoga makan malam berikutnya dilakukan di penjara."
Taeil, yang debut bersama NCT pada tahun 2016 dan dikenal sebagai vokalis dari sub-unit NCT U dan NCT 127, harus menanggalkan status idol-nya setelah kasus ini mencuat. Pada Oktober 2024, SM Entertainment secara resmi mengumumkan pemutusan kontraknya sebagai artis naungan mereka, menandai akhir dari kariernya di dunia hiburan.
Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa status selebritas tidak menjadikan seseorang kebal hukum. Meskipun para terdakwa tidak ditahan, proses hukum tetap berjalan, dan publik dengan seksama menantikan keadilan ditegakkan.
Sidang yang akan digelar pada 18 Juni 2025 mendatang akan menjadi momen penting, tidak hanya bagi para korban, tetapi juga bagi industri hiburan Korea Selatan yang tengah berupaya memperbaiki citranya dari berbagai skandal.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak pengadilan mengenai alasan pasti penundaan sidang. Namun, perhatian publik terhadap kasus ini tetap tinggi, dan banyak yang berharap agar proses peradilan berjalan transparan dan adil tanpa adanya perlakuan istimewa terhadap siapapun, termasuk selebritas ternama.
