Apa yang Membuat 'Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal' Menarik Dinantikan?

Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Apa yang Membuat 'Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal' Menarik Dinantikan?
Poster Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal (IMDb)

Kalau bicara soal film Indonesia yang bakal tayang pertengahan 2025, ‘Sampai Jumpa, Selamat Tinggal’ (Goodbye, Farewell) jelas salah satu judul yang langsung mencuri perhatian. Disutradarai Adriyanto Dewo, yang sebelumnya sudah mengantarkan ‘Mudik’ menang di Festival Film Indonesia dan bikin kita menangis bareng lewat Tabula Rasa. 

Tampaknya ‘Sampai Jumpa, Selamat Tinggal’ menawarkan lebih dari sekadar drama romansa. Dengan jajaran pemain papan atas terlibat, yang di antaranya: 

  • Putri Marino (Wyn)
  • Jerome Kurnia (Rey)
  • Jourdy Pranata (Dani)
  • Lutesha (Vanya)
  • Kiki Narendra (Anto)
  • Dan masih banyak bintang pendukung lainnya 

Jelas film ini sudah mengantongi modal kuat untuk jadi tontonan yang meletup-letup sekaligus segar. 

Diproduksi Relate Films yang bekerja sama dengan Adhya Pictures, ‘Sampai Jumpa, Selamat Tinggal’ dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia dalam waktu dekat lho. 

Berkisah tentang apa sih? Yuk, kepoin!

Sekilas tentang Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal

Film yang tayang perdana pada 23 Oktober 2024 di Jakarta Film Week sebagai ‘film pembuka’ ini menceritakan tentang Wyn, perempuan yang melepas kekasihnya, Dani, ke Korea Selatan demi mengejar impian. 

Namun, Dani justru nggak ada kabar (serasa di-ghosting), secara misterius selama dua tahun. 

Nggak tahan dengan ketidakpastian, Wyn akhirnya memutuskan terbang ke Korea. Dibantu temannya, Rey (imigran Indonesia) yang sudah tinggal di sana, mereka pun memulai perjalanan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Eh, dahlah, Wyn dan Rey malah ada letupan emosi yang berkembang selama berinteraksi. Dan saat Wyn menemukan Dani, konflik memuncak saat Dani ogah balik. Kok bisa? Hmmm … menarik nih!

Apa yang Membuat Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal Menarik?

Film ini sempat masuk nominasi ‘favorit penonton’ di Festival Film Indonesia (FFI) 2024 lho, dalam kategori: Film Terfavorit, Aktor Terfavorit, dan Aktris Terfavorit Pilihan penonton.

Sudah terasa kerennya kan? Film ini pun menarik dibahas dari beberapa sisi. Yuk, kita kulik lebih dalam!

Pertama, soal tren setting luar negeri di sinema kita yang makin marak belakangan ini. Dulu, film Indonesia lebih banyak berkutat di lokasi dalam negeri, dari Bali sampai Sumatera. Sekarang? Mulai banyak cerita yang dibawa keluar, seperti syuting di Eropa atau bahkan remake kolaborasi dengan Korea. 

‘Sampai Jumpa, Selamat Tinggal’ jadi contoh terbaru di mana Korea Selatan bukan cuma jadi latar tempelan, tapi bagian penting dari narasi. Ini nggak lepas dari kedekatan budaya kita dengan Korea lewat musik dan drama. Dan film ini, sepertinya, bakal mengemas lanskap kota-kota di sana dalam perspektif yang fresh. Nggak melulu pakai sudut pandang drakor, tapi lewat mata filmmaker Indonesia yang punya sensitivitas beda.

Yang kedua, LDR (Long Distance Relationship) yang diangkat film ini bakal kena banget di hati penonton muda. Di era sekarang, LDR itu bukan hal aneh lagi. Banyak orang yang harus berpisah jarak karena studi, karir, atau impian, apalagi kalau menyangkut negara lain seperti Korea Selatan yang jadi magnet buat pekerja kreatif atau pelajar dari Indonesia. 

Dan film ini kayaknya nggak cuma mau mengupas soal cinta yang terpisah jarak, tapi juga rasa kehilangan, penantian, bahkan mungkin luka batin yang datang karena ketidakpastian. Apalagi, ada unsur misteri di sinopsisnya: Kenapa sang kekasih menghilang? Ini bikin ceritanya nggak cuma jadi drama mellow, tapi ada rasa adventure-nya juga.

Yang terakhir, terkait potensi visual film ini. Dengan Adriyanto Dewo di kursi sutradara, percaya deh, visualnya bakal kuat secara sinematik. Dia terkenal piawai mengolah lanskap jadi bagian dari cerita. Lihat saja bagaimana dia memotret perjalanan dalam ‘Mudik’. Dan dengan setting Korea Selatan, film ini punya peluang untuk menyajikan gambar-gambar yang nggak biasa di film Indonesia. 

Bayangkan deh, misal Kota Seoul atau pedesaan Korea yang kita biasa lihat di drakor, kali ini hadir lewat lensa sinema Indonesia. Ini bisa jadi pengalaman visual yang segar buat penonton, sekaligus jadi daya tarik besar buat orang-orang (penonton atau sinefil) yang sudah akrab dengan budaya Korea.

Jadi, ‘Sampai Jumpa, Selamat Tinggal’ jelas nggak cuma film drama tentang cinta yang hilang. Filmnya juga jadi penanda bagaimana sinema kita pelan-pelan membuka peta baru, baik dalam cerita maupun visual. Dan sebagai penonton yang haus tontonan lokal yang berani tampil beda, kita pastinya nggak sabar buat melihat seperti apa film ini nanti di bioskop pada 5 Juni 2025.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak