NewJeans resmi dilarang untuk beraktivitas secara independen di luar izin ADOR. Larangan resmi tersebut diberikan ketika Pengadilan Seoul menerima sejumlah tuntutan yang diajukan oleh ADOR terhadap NewJeans.
Pengadilan Distrik Pusat Seoul pada Jumat (30/5) memberikan putusan bahwa para member NewJeans harus menahan diri untuk tidak tampil secara independen atau lewat pihak ketiga tanpa persetujuan atau izin ADOR.
Bahkan, setiap member NewJeans yang melanggar putusan tersebut wajib membayar 1 miliar won atau Rp11,83 miliar jika grup pelantun lagu Supernatural itu melanggar perintah pengadilan dan tetap memaksa untuk tampil mandiri tanpa izin ADOR.
Sehingga, bila semua member melakukan kegiatan independen yang sudah dilarang itu, maka mereka akan diwajibkan untuk membayar total 5 miliar won atau Rp59,17 miliar kepada ADOR.
Korea Times pada Jumat (30/5) melaporkan bahwa keputusan itu telah mulai berlaku hingga ada keputusan akhir pengadilan yang akan membahas terkait keabsahan kontrak eksklusif antara kedua belah pihak.
Keputusan pada 30 Mei, seperti dilansir dari laporan Korea JoongAng Daily, menunjukkan bahwa kelima musisi berbakat itu telah melanggar perintah pengadilan sebelumnya untuk kembali ke ADOR dan menyaksikan "ada kemungkinan pelanggaran lainnya di masa mendatang" juga.
Pengadilan juga memutuskan agar NewJeans dapat menanggung biaya hukum untuk permohonan tersebut.
Grup tersebut turut memberi tahu kepada ADOR mengenai pemutusan kontrak November 2024 setelah mengungkap sejumlah konflik internal. Sejak saat itu, mereka sudah berusaha melakukan aktivitas secara independen dengan re-debut di bawah nama NJZ.
ADOR lantas langsung mengajukan gugatan untuk menentukan terkait keabsahan kontrak mereka pada 3 Desember 2024, dengan dalih bahwa "klaim sepihak terkait kepercayaan telah dikhianati tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk pemutusan hubungan kerja."
Pada 6 Januari, agensi di bawah label HYBE tersebut langsung mengajukan mosi untuk putusan pengadilan yang berisi pelarangan kepada kelima anggota tersebut untuk melakukan kegiatan independen.
Hingga pada Maret 2025, pengadilan pun sudah sepenuhnya menerima permintaan putusan awal ADOR. Sebagai respon akan hal tersebut, para member NewJeans juga langsung mengajukan tuntutan berisi keberatan dan mengisyaratkan rencana mereka untuk kembali melanjutkan acara promosi dengan nama NJZ.
Mereka pun tampil sebagai NJZ di acara ComplexCon Hong Kong, dan Haerin bahkan menggunakan media sosial mereka untuk berterima kasih kepada para penggemar untuk seluruh dukungan mereka di tengah pertempuran hukum yang tengah berlangsung antara NewJeans dan ADOR.
Sebelumnya, NewJeans dan ADOR sudah melaksanakan sidang perdana terkait validasi kontrak eksklusif di antara kedua belah pihak. Namun, keduanya masih belum menemukan kesepakatan terkait kontrak kerja sama mereka pada sidang yang dilaksanakan pada Kamis (3/4/2025).
Penasihat hukum ADOR telah menjamin bahwa NewJeans masih bisa beraktivitas di bawah naungan agensi tersebut tanpa ada mantan CEO Min Hee-jin.
Namun, dilansir dari laporan Korea Times pada Jumat (4/4/2025), NewJeans yang turut diwakilkan oleh pengacara lantas menolak segala bentuk upaya rekonsiliasi dari ADOR karena sudah memiliki masalah kepercayaan yang tak bisa lagi diperbaiki.
Selama persidangan tersebut, tim hukum NewJeans mengklaim bahwa pemecatan Min Hee-jin sebagai CEO merupakan sebuah tindakan pembalasan anggota dewan yang berpihak kepada sang label induk perusahaan ADOR, HYBE.
Pihak NewJeans juga menuding bahwa pemecatan produser umum grup tersebut sekaligus membuktikan adanya kekurangan upaya ADOR dalam mengelola NewJeans sehingga merupakan dasar dari pemutusan kontrak eksklusif yang dilakukan mereka.
Di sisi lain, sidang kedua yang membahas terkait gugatan utama antara NewJeans dan ADOR dijadwalkan akan kembali berlangsung pada 5 Juni mendatang.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI SINI
