Stranger Things adalah salah satu serial orisinal Netflix terpopuler. Sejak pertama kali tayang pada 2016, serial ini terus mencetak kesuksesan, dengan puncaknya di season keempat yang memecahkan rekor penayangan ketika dirilis pada 2022.
Selama dua tahun terakhir, Stranger Things 4 bertahan di posisi kedua dalam daftar 10 serial berbahasa Inggris terpopuler di Netflix, tepat di bawah Wednesday. Namun, jelang perilisan season kelima, dominasi Stranger Things terpatahkan.
Berdasarkan laporan dari Netflix Tudum, limited series berjudul Adolescence secara resmi telah menggeser Stranger Things season keempat dari posisi keduanya dalam daftar tersebut.
Season keempat Stranger Things dibagi dalam dua bagian, yang masing-masing dirilis pada 27 Mei dan 1 Juli 2022.
Serial sci-fi ini mengikuti petualangan sekelompok remaja di kota fiksi Hawkins, Indiana, yang menemukan dimensi lain bernama Upside Down yang perlahan mengancam keselamatan dunia mereka.
Di season keempat, saat mereka harus berhadapan dengan Vecna. Pertarungan sengit dengan Vecna berakhir dengan dimensi Upside Down mulai merembes masuk ke Hawkins.
Netflix benar-benar all out untuk season ini dan hasilnya pun terbukti luar biasa. Tak heran kalau season ini sempat bertahan lama di daftar Top 10 Netflix dengan total 140,7 juta views dan 1,8 miliar jam tayang.
Namun kejayaan Stranger Things pada akhirnya harus tergeser. Adolescence yang tayang perdana di Netflix pada 13 Maret lalu, terhitung mencetak 141,2 juta views dan total durasi tonton mencapai 541,4 juta jam.
Kisah Adolescence dibuka dengan penangkapan Jamie Miller, remaja 13 tahun yang diduga membunuh teman sekelasnya, Katie.
Dari titik itu, serial ini menggambarkan proses panjang setelah penangkapan Jamie. Mulai dari reaksi keluarganya, penyelidikan polisi terhadap kasus pembunuhan tersebut, hingga dampak emosional yang menghantui semua pihak yang terlibat.
Setiap episode menyuguhkan perspektif berbeda. Ada yang menyoroti bagaimana kematian Katie mempengaruhi lingkungan sekolah, ada pula yang berfokus pada sesi wawancara intens antara Jamie dan seorang psikolog, serta episode lain yang menggali gejolak batin dan penderitaan keluarga Jamie.
Bukan sekadar mengulik siapa pelakunya, Adolescence juga mengajak penonton menelusuri dan mengungkap bagaimana tragedi ini bisa terjadi.
Tidak hanya populer secara angka, kualitasnya pun diakui. Serial ini mencetak skor nyaris sempurna di Rotten Tomatoes dengan 99% dari kritikus, lengkap dengan predikat Certified Fresh, serta skor 73% dari penonton.
Serial ini merupakan hasil kolaborasi dua nama besar di industri hiburan Inggris: Jack Thorne, kreator di balik Harry Potter and the Cursed Child dan Enola Holmes, serta Stephen Graham, pemain Pirates of the Caribbean dan Venom: Let There Be Carnage.
Stephen Graham tak hanya ikut menciptakan serial ini, tapi juga berperan sebagai salah satu tokoh sentral. Adolescence juga menandai proyek terbaru dari Jack Thorne setelah merilis Toxic Town di Netflix.
Seperti yang terlihat dari sinopsisnya, Adolescence mengangkat isu yang sangat sensitif. Mulai dari persetujuan dalam hubungan, pentingnya lingkungan sosial bagi anak, perundungan di sekolah, hingga budaya incel (involuntary celibate) yang sering luput dari perhatian.
Berkat resonansi yang kuat dengan penontonnya, Adolescence tak hanya sukses secara global, tapi juga berdampak nyata di dunia nyata. Pemerintah Inggris bahkan mengambil langkah konkret dengan menjadikan serial ini sebagai tontonan wajib di sekolah menengah.
Untuk mendukung inisiatif tersebut, mereka bekerja sama langsung dengan Netflix agar Adolescence bisa diakses luas oleh pelajar di seluruh negeri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS