4 Bahaya Makan Gorengan, Yakin Masih Mau Berlebihan?

Hikmawan Firdaus | Keza Felice
4 Bahaya Makan Gorengan, Yakin Masih Mau Berlebihan?
ilustrasi gorengan (Pixabay)

Tak bisa dimungkiri bahwa gorengan menjadi salah satu jenis makanan yang dapat memanjakan lidah. Gorengan memang cocok dikonsumsi kapan pun dan di mana pun. Akan tetapi apakah kamu tahu kalau gorengan juga menyimpan berbagai risiko penyakit kronis? Sebenarnya beberapa makanan seperti tahu, tempe, dan ayam merupakan makanan yang sehat. 

Akan tetapi lebih banyak orang yang menyukai beberapa makanan tersebut ketika diolah dengan cara digoreng dibandingkan dengan direbus atau dikukus. Padahal, nilai gizi makanan yang sudah digoreng akan berkurang, sementara kalori dan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya akan semakin bertambah. Merangkum dari Hellosehat dan Alodokter, berikut beberapa bahaya akibat sering mengonsumsi gorengan.

1. Minyak yang Sudah Rusak dapat Membentuk Radikal Bebas

Apabila minyak sudah mencapai smoke point, maka kualitas minyak tersebut biasanya sudah rusak. Dengan begitu gorengan yang dimasak menggunakan minyak tersebut tidak lagi baik untuk kamu konsumsi. Nah, semakin sering minyak tersebut digunakan maka akan semakin mudah pula minyak itu menguap dan menjadi rusak. Bahkan, minyak juga bisa mengalami oksidasi serta membentuk zat sisa yang biasa disebut sebagai radikal bebas. Hal ini berpotensi merusak sel tubuh dan juga meningkatkan risiko terserang sejumlah penyakit lain, seperti stroke, jantung, dan kanker.

2. Meningkatkan Risiko Terserang Penyakit Kardiovaskular

Makan gorengan juga bisa menyebabkan meningkatnya risiko penyakit jantung. Telah diketahui bila ternyata gorengan bisa meningkatkan risiko terjadinya obesitas atau kelebihan berat badan. Sedangkan obesitas ini menjadi salah satu faktor penyebab terserang penyakit jantung. Dan minyak goreng sendiri mempunyai kandungan lemak jenuh serta lemak trans yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Sementara itu, peningkatan kolesterol justru dapat menjadi akar dari berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk stroke, serangan jantung, dan juga penyakit jantung koroner. 

3. Menyebabkan Kelebihan Berat Badan

Pada umumnya makanan yang digoreng akan menyerap lemak dari minyak yang digunakan. Dengan demikian kalorinya akan menjadi lebih tinggi. Sedangkan semakin tinggi asupan kalori harian yang dimiliki seseorang, maka akan semakin tinggi juga risiko mengalami kelebihan berat badan dan juga obesitas. Bahkan, kandungan lemak trans di dalam makanan yang digoreng juga dapat menyebabkan penambahan berat badan. Lemak inilah yang diketahui akan mempengaruhi kerja hormon penyebab meningkatnya nafsu makan dan juga menambah penyimpanan lemak.

4. Risiko Terserang Kanker Makin Besar

Bahaya ini bisa saja muncul saat zat akrilamida yang terbentuk ketika proses memasak menggunakan suhu tinggi, seperti halnya menggoreng. Makanan bertepung seperti ayam goreng tepung dan kentang goreng juga diketahui dapat mengandung akrilamida yang lebih tinggi saat keduanya terpapar oleh suhu tinggi. Apabila terlalu banyak dan sering kali dikonsumsi zat tersebut diduga akan menyebabkan beberapa jenis kanker, misalnya kanker ovarium. Bahkan, minyak trans di dalam makanan yang sudah digoreng juga bisa meningkatkan jumlah senyawa yang dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh. Dan hal ini semakin mendukung terjadinya peningkatan risiko kanker.

Mengonsumsi makanan yang digoreng sebenarnya bukan tidak boleh sama sekali, akan tetapi kamu harus membatasinya dan jangan sampai berlebihan. Selain itu tetap imbangi makanan yang dikonsumsi dengan yang sehat serta bergizi seimbang. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak