Mengenal General Adaptation Syndrome atau GAS dan Tahapannya

Candra Kartiko | Dream Praire
Mengenal General Adaptation Syndrome atau GAS dan Tahapannya
ilustrasi stres (Pexels.com/Anna Shvets)

Menurut seorang peneliti dan ilmuwan yang bernama Hans Selye, General adaptation Syndrome (GAS) diartikan sebagai perubahan fisik yang dialami tubuh akibat merespon adanya stres. Proses ini terdiri atas tiga tahap yakni tahap alarm, tahap resistan dan tahap exhaustion.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang tahapan general adaptation syndrome sebagaimana dilansir Verywellmind.

1. Tahap alarm

Pada tahap ini tubuh akan mengirimkan sinyal bahaya ke otak yang membuat otak meresponnya dengan mengirim pesan ke tubuh untuk melepaskan hormon glukokortikoid dan adrenalin. Hal ini juga dikenal sebagai “fight or flight

Pada tahap  alarm, tubuh menunjukkan reaksi seperti meningkatnya tekanan darah, jantung berdetak cepat, pembesaran pupil mata dan kulit yang kemerahan.

2. Tahap resistan

Pada tahap ini tubuh akan melakukan upaya untuk mengatasi perubahan yang terjadi selama tahap alarm. Proses ini menggunakan sistema saraf parasimpatis dan terjadi saat hal yang memicu stres telah berhenti.

Pada tahap resistan, biasanya seseorang menjadi lebih mudah marah, konsentrasi menjadi buruk dan lekas merasa frustasi.

3. Tahap exhaustion

Pada tahap exhaustion, tubuh menjadi lelah akibat stres yang berkepanjangan. Dan jika penyebab stres terus saja berlanjut, tubuh menjadi semakin kelelahan karena melawannya. Tahap exhaustion menjadi tahap yang paling berisiko dari general adaptation syndrome karena membuat seseorang menjadi sangat rentan untuk mengalami gangguan kesehatan.

Tubuh yang merasa tidak siap menghadapi stres menunjukkan gejala kecemasan, depresi, imsonia, kelelahan dan juga kesulitan kognitif.

Banyak hal yang bisa menjadi pemicu stres seperti dipecat dari pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai, pekerjaan yang dirasa berat, mengalami perpisahan dan lain-lain.

General adaptation syndrome mungkin dianggap sebagai kondisi yang tak memerlukan diagnosa atau pengobatan tetapi lebih sebagai penggambaran kondisi tubuh ketika mengalami stres. Namun begitu, tubuh yang berada dalam keadaan stres cukup lama  dapat berakibat pada timbulnya komplikasi kesehatan seperti gangguan kecemasan. Tekanan darah tinggi, tekanan pada kekebalan tubuh dan juga penyakit jantung.

Mengingat komplikasi akibat stres sangat berdampak pada kesehatan tubuh, penting untuk mengenali tahapan-tahapan pada general adaptation syndrome dan berupaya untuk mencegahnya memasuki tahap exhaustion. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi penyebab stres agar dapat disingkirkan atau setidaknya meminimalkannya.  

Beberapa cara yang dapat dicoba untuk mengelola stres antara lain adalah dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, latihan pernapasan, menulis jurnal dan berbicara kepada orang yang dipercaya. Jika diperlukan kamu juga bisa berkonsultasi kepada ahli kesehatan untuk mendapatkan saran medis.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak