5 Tanda Stres pada Kucing dan Cara Mengatasinya

Ayu Nabila | Nurlaeli Aida
5 Tanda Stres pada Kucing dan Cara Mengatasinya
Stres pada kucing dan cara mengatasinya (Freepik)

Kucing merupakan salah satu hewan yang banyak dipelihara oleh manusia karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan. Bahkan, terdapat komunitas pencinta kucing yang digunakan sebagai wadah saling bertukar dan memperdalam informasi mengenai kucing. 

Tak hanya menjadi hewan peliharaan semata, ternyata kucing sering menjadi tempat curhat bagi pemiliknya yang sedang lelah ataupun stres dengan pekerjaan. Selain manusia, ternyata kucing juga bisa mengalami stres dengan dirinya. Kira-kira apa saja, ya, tanda-tanda stres pada kucing? Lalu, bagaimana cara mengatasinya agar kucing tersebut kembali normal?

Sama seperti manusia, stres yang dialami kucing juga berdampak bagi hubungan sosialnya, mulai dari hubungan dengan peliharaan lain hingga hubungan dengan pemiliknya. Banyak faktor yang mempengaruhi stres pada kucing, seperti faktor pindah rumah, terdapat teman baru, dan pemiliknya yang sibuk bekerja. Untuk menghindarinya, mari kenali 5 tanda stres pada kucing!

1. Mengalami gangguan pencernaan

Diare, sembelit, dan terlihat tidak nyaman ketika sedang buang air besar merupakan tanda gangguan pencernaan yang dialami oleh kucing. Biasanya, gangguan pencernaan tersebut tidak memiliki sebab yang jelas jika kucing sedang merasakan stres. Jika seperti itu, maka segera periksakan kucing peliharaan ke dokter hewan agar langsung ditindaklanjuti.

2. Nafsu makan berkurang

Kemungkinan kucing mengalami stres adalah berkurangnya nafsu makan sekali pun itu makanan favoritnya. Namun, jika kucing sudah memiliki tanda tidak nafsu makan yang berlebih hingga tubuhnya kurus kering, maka wajib waspada dan segera periksakan ke dokter hewan karena bisa jadi tanda masalah kesehatan lainnya.

3. Mengeong terus-menerus

Suara mengeong kucing memang bisa membuat rileks perasaan manusia. Namun, jika kucing mengeong terlalu berlebih justru dapat membuat si pemiliki menjadi pusing tak karuan. Hal tersebut perlu diwaspadai karena bisa jadi kucing mengalami stres karena perasaan panik dan cemas yang dialaminya.

4. Suka menyendiri dan bersembunyi

Kucing selalu memiliki tempat persembunyian untuk menyendiri. Namun, perlu diperhatikan dan segera periksa ke dokter jika kucing lebih banyak menyendiri dan sudah tidak aktif bermain lagi. Hal tersebut bisa menandakan bahwa kucing sedang mengalami stres.

5. Agresif

Kucing yang sedang mengalami stres biasanya akan terlihat lebih agresif dari biasanya. Ciri ini paling mudah dikenali ketika kucing sedang stres. Kucing akan bertingkah secara berlebih, seperti mengeong berlebihan, menggaruk dan menjilati tubuhnya secara berlebihan, menggigit benda di sekitar bahkan pemiliknya, hingga menyerang peliharaan lain yang ada di sekitarnya. 

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Berikut tips yang bisa dilakukan!

1. Sediakan berbagai permainan agar kucing tetap aktif

2. Kenali kebiasaan-kebiasaan kecil pada kucing. Jika terdapat tingkah aneh dari biasanya, jauhkan kucing dari jangkauan anak kecil

3. Beri ruang untuk kucing menyesuaikan diri dengan lingkungan atau teman baru

4. Beri tempat makan terpisah dengan hewan peliharaan lainnya agar kucing merasa mendapatkan kasih sayang yang seimbang

5. Berikan segala bentuk kasih sayang yang dibutuhkan kucing, seperti memberikan makan dan minum, tempat tidur, permainan, dan tempat membuang kotoran.

6. Jalani rutinitas yang sama setiap harinya dengan menjadwalkan waktu makan dan waktu bermain

Stres yang dialami kucing sangat umum untuk terjadi. Biasanya kucing hanya perlu terbiasa dengan hal baru agar stres dapat teratasi. Jika memang stres yang dialami kucing sudah berlebih dan semakin parah, segera periksakan kucing ke dokter agar mendapatkan penanganan intensif.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak