Rasa panas yang muncul pada telapak kaki umumnya disebabkan oleh penggunaan alas kaki yang tidak nyaman. Selain itu, pengaruh suhu dan cuaca di lingkungan sekitar juga bisa menjadi faktor pemicu masalah tersebut.
Akan tetapi, jika rasa panas di telapak kaki muncul secara tiba-tiba tanpa adanya kedua penyebab diatas, maka kamu perlu waspada. Pasalnya, kondisi ini sering dikaitkan dengan gejala suatu penyakit atau defisiensi zat gizi tertentu, seperti dilansir pada laman clevelandclinic.com. Nah, untuk lebih jelasnya mari kita simak pembahasan dibawah ini.
1. Neuropati perifer
Neuropati perifer atau kerusakan sistem saraf tepi menjadi penyebab umum dari munculnya rasa panas pada telapak kaki. Bahkan gejala khas ini juga dikenal sebagai sindrom kaki terbakar.
Selain rasa panas, neuropati perifer juga menimbulkan gejala lain, seperti mati rasa, kaki kesemutan, otot melemah, dan perasaan seperti sedang memakai kaos kaki ketat, seperti dilansir pada laman National Institute of Health.
2. Hipotiroid
Berdasarkan studi dari jurnal Advances in Therapy, Hipotiroid merupakan penyakit yang disebabkan oleh kurangnya produksi hormon tiroid dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani, hipotiroid akan menimbulkan pembengkakan jaringan, menekan saraf, hingga memicu kerusakan pada saraf tepi kamu. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala berupa rasa panas dan nyeri pada telapak kaki atau tangan.
3. Kutu Air
Kutu air atau athlete’s foot merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur tinea pedis. Jamur ini umumnya menginfeksi sela-sela jari kaki, punggung atau telapak kaki.
Tanda dan gejala dari athlete’s foot yakni rasa panas seperti terbakar pada area yang terinfeksi, kulit pecah-pecah dan munculnya bintil berisi cairan yang terasa gatal, seperti dilansir dari laman Mayo Clinic.
4. Defisiensi Zat Gizi
Vitamin B, seperti vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12, merupakan jenis vitamin yang berperan penting dalam memelihara fungsi dan kesehatan sistem saraf. Jika tubuh mengalami kekurangan atau defisiensi vitamin B tersebut, maka risiko terjadinya kerusakan pada beberapa saraf akan meningkat.
Salah satu gejala dari kerusakan saraf ini yaitu sensasi panas pada bagian telapak kaki. Untuk mencegah hal ini terjadi, kamu perlu mencukupi asupan makanan yang mengandung vitamin B, seperti kacang-kacangan, sayuran, ikan, daging, dan telur, seperti dilansir pada laman Healthline.com.
5. Vaskulitis
Vaskulitis adalah peradangan pada dinding pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah menjadi terganggu dan memicu kerusakan pada organ dan jaringan tubuh yang mengalami peradangan tersebut. Jika vaskulitis terjadi pada pembuluh darah kaki, maka telapak kaki akan terasa panas, bengkak, kesemutan, dan mati rasa, seperti dilansir pada laman verywellhealth.com.
6. Efek Samping Penggunaan Obat-obatan
Tak hanya penyakit, rasa panas pada telapak kaki juga bisa timbul akibat efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat-obatan tersebut, yaitu metformin, isoniazid, amiodarone, dan levodopa, seperti dilansir pada laman drugs.com.
7. Konsumsi alkohol berlebihan
Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan saraf dan berbagai organ tubuh, termasuk otak dan hati. Ketika kondisi ini terjadi, fungsi saraf-saraf tubuh akan terganggu dan menimbulkan berbagai gejala, mulai dari tremor, kesemutan, sulit konsentrasi, mudah lupa, perubahan mood, susah berjalan, hingga sensasi perih atau panas di bagian tubuh tertentu, seperti telapak kaki dan jari-jari tangan. Berhenti mengonsumsi alkohol menjadi cara terbaik untuk mencegah timbulnya masalah ini, seperti dilansir pada laman americanaddictioncenters.org.
Itulah tadi pembahasan tentang tujuh penyebab telapak kaki terasa panas yang perlu kamu ketahui. Jika rasa panas muncul akibat penyakit tertentu, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.