6 Masalah Mental yang Kerap Dialami Mahasiswa, Salah Satunya Depresi

Hikmawan Firdaus | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
6 Masalah Mental yang Kerap Dialami Mahasiswa, Salah Satunya Depresi
Ilustrasi mahasiswa sedang kerja kelompok (freepik/garakta_studio)

Seiring bertambahnya usia, maka semakin bertambah pula permasalahan hidup yang dialami oleh manusia, termasuk pada mahasiswa. Tak hanya seputar akademik atau sosial saja, mahasiswa juga cenderung mengalami berbagai masalah mental. Kondisi ini bisa terjadi akibat tekanan dan tuntutan dalam proses menuju kemandirian hidup.

Lantas, seperti apa masalah mental yang kerap dialami oleh mahasiswa? Berikut enam diantaranya.

1. Depresi

Berdasarkan survei dari American Psychological Association, menyebutkan bahwa terdapat peningkatan kasus depresi sebesar 10 persen pada mahasiswa dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Penyebabnya pun beragam, mulai dari rasa takut akan kegagalan, frustasi dengan IPK, serta berakhirnya hubungan dengan kekasih. Jika tidak segera diatasi, masalah mental yang satu ini dapat meningkatkan risiko bunuh diri pada penderitanya.

2. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan masalah mental yang paling sering terjadi dikalangan mahasiswa. Bahkan, penelitian ilmiah juga membuktikan bahwa 75 persen dari kasus masalah mental mulai menunjukkan gejala pada usia kurang dari 22 tahun. Itulah sebabnya mengapa gangguan kecemasan menjadi salah satu masalah mental yang kerap dialami mahasiswa.

3. Gangguan Makan

Ada beberapa jenis gangguan makan yang biasa dialami mahasiswa, yakni anoreksia, bulimia, dan binge eating disorder. Penyebab utama dari munculnya gangguan makan, biasanya dipicu oleh citra tubuh negatif. Sebab, banyak mahasiswa yang mulai memperhatikan bentuk dan postur tubuhnya.

Hal ini lantas membuat banyak mahasiswa khususnya dari kalangan wanita melakukan diet ekstrim yang berujung pada gangguan makan.

4. Self Harm

Masalah mental yang satu ini tergolong ekstrem karena berusaha menyakiti diri sebagai upaya mengalihkan rasa sakit, stres, dan tekanan hidup yang berat. Cara paling umum yang dilakukan yaitu dengan menyilet tangan hingga meninggalkan bekas luka. 

Jumlah kasus self harm dikalangan mahasiswa juga tergolong tinggi. Penelitian dari Universitas Princeton mengungkapkan bahwa 14 persen mahasiswa dan 20 persen mahasiswi pernah melakukan upaya menyakiti diri sendiri.

5. Penyalahgunaan Narkoba

Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan bahwa prevalensi penggunaan narkoba di kalangan mahasiswa mengalami peningkatan dari 1,15 persen di tahun 2021 menjadi 1,38 persen pada tahun 2022 lalu. 

Efek samping dari penggunaan narkoba juga tak main-main. Mulai dari kecanduan, serangan panik, halusinasi, kejang, hingga memicu tindakan kriminal. Sayangnya, masih banyak mahasiswa yang terbujuk rayuan untuk menggunakan narkoba sebagai upaya mengalihkan stres dan tekanan hidup. 

Mengingat akan bahaya yang ditimbulkan oleh penyalahan narkoba, maka sudah sepantasnya semua pihak terkait untuk dapat melakukan upaya pencegahan agar generasi penerus bisa bebas dari jeratan barang haram tersebut.

6. Insomnia

Meski terbilang sepele, insomnia ternyata bisa mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Pasalnya, insomnia tidak hanya memicu kelelahan fisik tetapi juga mental penderitanya. Mulai dari gangguan mood, stres, hingga depresi.

Itulah tadi pembahasan tentang enam masalah mental yang kerap dialami mahasiswa, semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak