Bukan Sekadar Hobi Selfie: Kupas Fakta Gangguan Kepribadian Narsistik

Hernawan | Septi Putriyani
Bukan Sekadar Hobi Selfie: Kupas Fakta Gangguan Kepribadian Narsistik
Ilustrasi orang dengan sifat narsistik (pexels/Katya Wolf)

Di zaman sekarang, selfie adalah hal yang sering kita lakukan sehari-hari. Ketika melihat seseorang sedang selfie, tak jarang kita beranggapan bahwa orang itu narsis. Meskipun hobi selfie merupakan salah satu ciri dari narsistik, tapi sebenarnya gangguan kepribadian narsistik (NPD) jauh lebih kompleks dan dapat mempengaruhi kehidupan seseorang secara serius. Lalu sebenarnya apa itu NPD?

Definisi Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah salah satu jenis gangguan mental di mana seseorang berperilaku secara berlebihan dalam mengagumi diri sendiri karena keunikan yang dimiliki, sehingga menimbulkan fantasi yang berlebihan terhadap dirinya.

Individu dengan gangguan kepribadian narsistik, selalu mengharapkan perhatian dan pujian yang berlebihan terhadap dirinya. Mereka yang NPD, seringkali merasa kecewa terhadap diri sendiri lalu mencari figur ideal dan mencegah hubungan dengan orang lain agar tidak bersaing dengannya. Jika merasa ada yang mampu menyainginya, ia akan marah dan berupaya menyingkirkannya. 

Gejala dari NPD 

Mengacu pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM)-V, ada 9 Gejala dari  NPD yang perlu kita ketahui yaitu : 

  1. Merasa dirinya penting secara berlebihan (misalnya, melebih-lebihkan prestasi yang diperoleh). 
  2. Berpikir bahwa dirinya memiliki kekuasaan, kesuksesan, kecantikan atau cinta yang tak terbatas. 
  3. Percaya bahwa dirinya istimewa dan unik.
  4. Membutuhkan kekaguman yang berlebihan. 
  5. Merasa patut mendapatkan sesuatu. 
  6. Memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri. 
  7. Kurang berempati terhadap orang lain 
  8. Sering iri dengan orang lain atau sebaliknya. 
  9. Bersikap yang sombong dan angkuh. 

Apabila seseorang memiliki 5 dari 9 gejala di atas maka kemungkinan dapat dikatakan NPD.

Penyebab dari NPD 

Penyebab pasti dari NPD masih belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada 3 faktor yang berkontribusi membentuk gangguan ini. Apa saja faktor itu? 

  1. Faktor psikologis. 
    NPD dapat terjadi karena sering dipuji secara tidak realistis atau berkurangnya penerimaan terhadap diri sendiri. 
  2. Faktor biologis 
    Secara biologis, individu yang memiliki orang tua penderita neurotik cenderung mengalami gangguan narsistik. 
  3. Faktor sosiologis 
    Dari segi sosial, gangguan ini dapat dialami oleh orang-orang dari berbagai lapisan dan golongan karena perbedaan yang dialami orang-orang dalam kelompok sosial budaya tertentu.

Upaya pencegahan NPD

Ada 4 cara yang dapat dilakukan untuk mencegah NPD, yaitu sebagai berikut :

  1. Pendidikan dan Kesadaran. Dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama di tingkat pendidikan, tentang karakteristik NPD dan konsekuensi negatifnya dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat.
  2. Intervensi Psikologis Dini. Identifikasi dini dan intervensi pada perilaku yang menunjukkan ciri-ciri NPD dapat membantu mencegah perkembangan lebih lanjut gangguan ini
  3. Pengembangan Keterampilan Sosial. Program pengembangan keterampilan sosial yang fokus untuk membantu individu mengembangkan hubungan yang sehat dan membangun empati terhadap orang lain
  4. Dukungan Sosial. Dengan selalu mendorong pembentukan dan pemeliharaan hubungan sosial yang positif dapat membantu mengurangi risiko perkembangan NPD.

Pengobatan NPD 

Ada 3 treatment yang bisa dilakukan untuk mengobati NPD, antara lain:

  1. Terapi Psikologis. Ada dua jenis terapi psikologis yang dapat dilakukan yaitu Terapi Kognitif-Berperilaku (CBT) dan Terapi Psikoanalisis. Terapi CBT fokus pada mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku maladaptif sedangkan Terapi psikoanalisis untuk pemahaman yang lebih dalam terhadap akar penyebab konflik emosional dan perubahan pola perilaku.
  2. Terapi Dukungan Sosial. Adanya dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membantu seseorang dengan NPD dalam mengatasi kesulitan interpersonal dan emosionalnya.
  3. Obat-obatan. Tidak ada obat khusus untuk NPD, tetapi beberapa obat seperti antidepresan dan antipsikotik yang dapat digunakan untuk mengelola gejala yang terkait dengan gangguan NPD.

Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai acuan untuk self-diagnosis. NPD membutuhkan diagnosis yang tepat oleh profesional kesehatan mental. Jika Anda merasa ada kesulitan yang terkait dengan gejala-gejala tersebut, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak