Paris Saint-Germain (PSG) tampak sudah gelisah dengan keberadaan Neymar di skuat saat ini. Walaupun, Neymar itu sendiri baru meneken kontrak pada tahun lalu hingga 2025, namun presiden Les Parisiens sudah membuka pintu keluar bagi Neymar.
Dari sudut pandang penulis, paham mengapa PSG ingin menjualnya. Salah satu alasannya, pemain asal timnas Brasil itu sering dilanda cedera. Sehingga, karena dengan itu, Neymar lebih sering menepi. Alasan selanjutnya, kenapa Neymar seakan tak lagi spesial di mata PSG? Karena semenjak ia didatangkan dari Barcelona pada 2018 dengan harga yang sangat fantastis, pengaruh pembelian itu bagi PSG seakan tak ada artinya. Pasalnya, Neymar masih belum sanggup membawa PSG berprestasi sebagaimana yang inginkan.
Prestasi yang dimaksud, adalah Liga Champions. Neymar memang sudah banyak memenangkan trofi bersama PSG. Mulai dari Ligue-1, dan sebagainya. Tapi bagi PSG, belum menjuarai Liga Champions semacam tamparan atas pembelian Neymar yang terbilang bejibun itu. Alih-alih adanya Neymar, kedatangan sang mega bintang Barcelona, Lionel Messi ke PSG memang untuk merengkuh trofi se-Benua Biru itu. Sayang, seorang Messi sekalipun, tampak masih perlu beradaptasi lebih lama di sana. Itupun, jika PSG nantinya juga tak mengalami kejenuhan atas penyerang asal Argentina itu.
Semenjak Kylian Mbappe meneken kontrak anyar bagi klub Parc des Princes itu, semua pemain tampak dalam tanda tanya. Pasalnya, yang penulis pahami, Mbappe punya segalanya. Punya mandat yang tinggi. Sehingga, ia Mbappe berhak memanggil pemain yang menurutnya layak berseragam dengannya di PSG. Begitu juga sebaliknya. Pemain yang sudah dinilai mimble, Mbappe juga berhak menendangnya. Tentu saja lewat direktur PSG, Luis Campos. Mbappe tinggal nunjuk saja pada Campos atas keinginannya, dan Campos, juga harus tunduk di bawah tuan muda Mbappe jika Campos tidak ingin kehilangan jabatannya. Ngeri bukan?
Kalau berbicara secara teknis tentang Neymar, ia memang termasuk tipe yang sangat mumpuni. Kualitas pemain 30 tahun itu, tentu saja sudah tak bisa diragukan lagi. Tapi, itu tadi. Dalam dua musim terakhir, Neymar sering cedera. Sehingga kontribusinya dinilai tak sebanding dengan gajinya yang selangit itu. Maka, wajar saja bila PSG ingin menjualnya.