Bacuya (Badak Cula Cahaya) resmi diumumkan menjadi maskot utama dalam gelaran turnamen FIFA Piala Dunia U-17 Indonesia.
Hal tersebut diberitahukan secara langsung juga oleh ketua umum PSSI Erick Thohir melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahannya tersebut, Erick sedikit mendeskripsikan seekor badak ini.
“Bacuya adalah badak jawa muda sangat pemalu dan pendiam, tapi ternyata punya ingin tahu yang tinggi,” tulisnya.
“Bacuya adalah pembela. Dia memperjuangkan hak anak muda untuk bersenang-senang dan berekspresi. Ia adalah penjaga talenta muda dan mercusuar masa depan sepak bola,” potong caption bagian terakhir Erick Thohir.
Sebelumnya, badak jawa muda ini pernah ditunjuk menjadi maskot Piala Dunia U-20. Namun sayangnya turnamen tersebut harus dibatalkan dan Bacuya pun gagal tampil.
Setelah kejadian tersebut, Bacuya kembali ditunjuk sebagai maskot turnamen besar dunia ini. Namun apakah kamu sudah mengetahui lebih dalam sebernarnya siapa sih Bacuya itu?, lalu bagaimana ciri fisik dan lain hal sebagainya?
Biar tidak penasaran, yuk simak penjelasan singkat yang bersumber dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) tentang Bacuya atau Badak jawa ini agar lebih kenal.
- Ciri Fisik
Badak jawa atau badak bercula satu ini memiliki tubuh yang unik. Badak jawa hanya memiliki panjang badan 3 meteran dan tinggi mencapai 1,7 meter saja. Oleh karena itu, Badak jawa memiliki panjang kaki yang cukup pendek dibandingkan kaki badak lainnya. - Sifat
pada filosofi maskot Piala Dunia U-17, salah satu jenis badak ini memiliki sifat yang pemalu dan cukup sensitif. Bahkan, jika badak ini merasa stres dan tertekan, mereka bisa saja melukai diri sendiri. - Penyebaran geografis
Meski dinamakan “Badak jawa”, namun salah satu jenis badak ini tersebar di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara. Persebaran binatang ini hampir di negara ASEAN ada dan di India serta Tiongkok. Di Indonesia sendiri bisa ditemui di Sumatera dan sebagian pulau Jawa. - Status konservasi
Meski memiliki ciri fisik yang uni, namun sayangnya binatang yang satu ini dinyatakan IUCN sebagai binatang yang terancam punah. Badak jawa hanya tersisa sekitar 50 ekor individu di alam liar. Ujung Kulon sebagai salah satu penangkar hewan mamalia ini hanya tersisa sebagian saja.