Sikap tegas dan disiplin Shin Tae-yong sudah dikenal di kalangan para pemain timnas Indonesia. Dalam setiap latihan, coach dari Korea Selatan ini selalu menuntut para pemain melakukannya dengan sungguh-sungguh. Demikian pula saat pemain di tengah pertandingan, teriakannya selalu membuat pemain berjuang semaksimal mungkin.
Namun di luar lapangan, ternyata hal itu tidak terlihat sama sekali. Di mata para pemain timnas, Shin Tae-yong tidak ubahnya seorang bapak yang penuh perhatian pada anak-anaknya. Dalam setiap kesempatan yang ada, selalu ada canda dan momen kehangatan di antara mereka.
beberapa video yang beredar, tampak saat sang coach mengerjain anak-anak asuhnya. Terutama apa yang dilakukan pada Marselino Ferdinan saat ulang tahun kemarin. Pemain KMKZ Deinze yang dikenal tengil ini kena keusilan Shin Tae-yong dengan colekan kue tart.
Demikian pula saat Shin Tae-yong bertemu dengan si kembar dari PSM Makassar Yance dan Yacob Sayuri. Dengan gaya khasnya, sang coach mengamati dua pemain hebat PSM ini. Tampak kesan bingung membedakan keduanya.
Momen lain adalah postingan di akun Instagram @shintaeyong7777. Dalam postingan tersebut, terlihat Shin Tae-yong sedang selfie dengan latar belakang anak-anak timnas Indonesia. Senyum yang terkembang dikomentari para netizen tak ubahnya seorang ayah tengah pikinik dengan anak-anaknya.
Foto saat Pratama Arhan memeluk pinggang sang coach dengan erat, juga memancing perhatian publik. Momen terlihat seorang anak laki-laki merasa gembira saat bertemu dengan ayahnya. Dekapan erat sang coach pun tidakn ubahnya ayah yang kegirangan dan bangga dengan anak laki-lakinya.
Berbagai momen itu menjadi salah satu bukti bahwa telah ada chemistry antar keduanya. Para pemain benar-benar merasakan kehadiran Shin Tae-yong dalam karir sepak bolanya. Sikap yang ditunjukkan sang coach benar-benar pada tempatnya. Kapan harus serius, kapan pula harus santai.
Sikap penilaian obyektif yang dilakukan ShinTae-yong terhadap Egy Maulana Vikri dan Nadeo Argawinhata pun patut diapresiasi. Anggapan sebagian pihak bahwa kedua pemain tersebut masuk dalam blacklist pelatih, tidak terbukti. Ketikan performa pemain mengalami peningkatan, keduanya dipanggil lagi ke dalam timnas.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.