Bukti STY Tidak Cari Striker yang Hanya Bisa Cetak Gol untuk Timnas Indonesia

Hayuning Ratri Hapsari | Kevin Topan Kristianto
Bukti STY Tidak Cari Striker yang Hanya Bisa Cetak Gol untuk Timnas Indonesia
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Tangkapan layar Official website PSSI/PSSI.org)

Sebagai penyerang atau striker, sudah menjadi kewajiban untuk mencetak gol. Apalagi jika mendapat panggilan atau terpilih untuk menjadi striker timnas Indonesia. Namun bagi Shin Tae-yong, produktivitas gol bukan satu-satunya parameter untuk menjadi striker timnas Indonesia. 

Pendapat pelatih yang akrab disapa STY oleh fans Tanah Air ini merujuk pada performa apik Jens Raven bersama timnas Indonesia besutan Indra Sjafri di dua ajang berbeda yaitu Piala AFF U-19 2024 dan Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.

Di dua ajang tersebut Jens Raven tampil tajam sebagaimana seorang striker. Tercatat, striker 18 tahun itu telah mencetak tujuh gol dengan rincian empat gol di Piala AFF U-19 dan tiga gol di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.

Gol-gol Jens Raven ke gawang Filipina (6-0), Timor Leste (6-2), dan Thailand (1-0) mengantar timnas U-19 Indonesia menjadi juara Piala AFF U-19 2024. Begitu juga dengan gol-gol striker FC Dordrecht ini ke gawang Maladewa (4-0), Timor Leste (3-1), dan Yaman (1-1) yang membawa Garuda Nusantara lolos ke Piala Asia U-20 2025.

Jika merujuk pada statistik jumlah gol bersama Garuda Nusantara, catatan Jens Raven seharusnya bisa mendapat panggilan timnas Indonesia senior di bawah asuhan Shin Tae-yong. Pasalnya, timnas Indonesia senior saat ini kekurangan striker tajam atau bisa dibilang butuh sosok pemain bernomor sembilan.

Akan tetapi bagi Shin Tae-yong, tajam saja tak cukup sebagai parameter untuk bisa menjadi striker timnas Indonesia di bawah asuhannya. Menurut pelatih asal Korea Selatan ini, Jens Raven masih harus meningkatkan kemampuannya sebagai seorang striker untuk bisa menembus ke level timnas senior.

"Segitu saja sangat kurang, masih dibutuhkan power lebih dan daya berjuang. Kalau segitu saja tidak akan pas untuk di timnas senior," kata STY usai menyaksikan permainan Raven dalam laga timnas U-20 Indonesia melawan Yaman di Stadion Madya, Jakarta, pada Minggu (29/9/2024), dilansir dari Antara News.

Preferensi mantan pelatih timnas Korea Selatan inilah yang cukup menjelaskan mengapa nama-nama seperti Dimas Drajad, Hokky Caraka, Ramadhan Sananta, dan Rafael Struick bisa mendapat panggilan timnas Indonesia, meski produktivitas gol minim.

Sebab sebagai penyerang, selain bisa mencetak gol, seorang striker juga harus bisa memberi ruang pada gelandang atau winger guna mengalihkan perhatian lawan. Contoh nyatanya adalah Rafael Struick yang sering menjadi andalan di lini serang timnas Indonesia arahan Shin Tae-yong.

Meski sampai sekarang belum mencetak gol untuk timnas Indonesia di level senior, Rafael Struick adalah sosok penyerang yang rajin membuka ruang untuk rekan-rekannya. Tak hanya itu saja, Struick juga memiliki stamina yang bagus dan memberikan kontribusi dalam fase defensif bagi Garuda.

Itulah yang menjadi bukti bahwa STY tak hanya melihat dari segi produktivitas gol dalam mencari striker ideal untuk timnas Indonesia.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak