Ghost of Yotei: Sekuel Ghost of Tsushima dengan Petualangan yang Lebih Liar

Sekar Anindyah Lamase | Christian Fabio
Ghost of Yotei: Sekuel Ghost of Tsushima dengan Petualangan yang Lebih Liar
Gim Ghost of Yotei (Sucker Punch)

Setelah kesuksesan besar Ghost of Tsushima pada tahun 2020, Sucker Punch kini memperkenalkan sekuel yang sangat dinanti, Ghost of Yotei. Dengan latar waktu sekitar 300 tahun setelah kisah Jin Sakai di Tsushima, game ini membawa pemain ke wilayah baru di Jepang, memperkenalkan protagonis wanita bernama Atsu serta menghadirkan dunia feodal yang menawan dan penuh bahaya.

Melansir dari laman IGN, kisah dalam Ghost of Yotei tetap setia membawa pemain ke suasana dan budaya Jepang kuno yang penuh tantangan, dengan atmosfer dan latar yang sudah diteliti mendalam oleh tim pengembang demi menghadirkan pengalaman yang autentik.

Kisah Atsu menjadi inti dari Ghost of Yotei. Sebagai protagonis baru, Atsu digambarkan sebagai wanita muda yang memiliki kemampuan dual-wield katana, sebuah teknik yang tidak pernah tersedia untuk Jin Sakai dalam game pertama.

Gaya bertarung Atsu lebih langsung dan agresif, mencerminkan karakter yang mungkin lebih memilih jalur balas dendam daripada metode sembunyi-sembunyi. Atsu memiliki reputasi yang cukup menonjol di kalangan para Ronin di wilayahnya, menunjukkan bahwa ia mungkin memiliki misi pribadi yang mendalam, menghadapi musuh-musuh yang memburunya sepanjang cerita.

Menurut artikel GamesRadar, Sucker Punch memang sengaja memperkenalkan protagonis yang memiliki gaya bertarung unik serta kisah latar yang berbeda agar pengalaman yang dihadirkan tidak hanya berfokus pada estetika, tetapi juga pada narasi mendalam yang baru.

Wilayah yang menjadi latar belakang dalam game ini adalah Ezo, atau yang dikenal sekarang sebagai Hokkaido, dengan Gunung Yotei yang menjadi pusat lanskapnya. Gunung Yotei adalah gunung berapi aktif yang sering dibandingkan dengan Gunung Fuji karena keindahannya.

Tim Sucker Punch sendiri melakukan riset langsung di Jepang, merekam suara-suara alam di Taman Nasional Shiretoko untuk memberikan nuansa yang autentik dan imersif pada game. Lingkungan dalam Ghost of Yotei terlihat memukau, dengan pemandangan luas, langit malam berbintang, aurora, serta efek angin yang jauh lebih realistis dibandingkan game sebelumnya.

Salah satu tambahan menarik dalam Ghost of Yotei adalah kehadiran serigala yang tampaknya berperan sebagai companion bagi Atsu. Mengutip dari laman Gamerant, kehadiran serigala ini dapat diartikan sebagai simbolik dalam dunia game, di mana serigala sering kali menggambarkan perlindungan, ketahanan, dan keterikatan.

Dengan serigala ini, pemain mungkin bisa mendapatkan bantuan tambahan dalam pertempuran atau bahkan menggunakan hewan ini untuk melacak musuh melalui penciumannya yang tajam, menawarkan pengalaman gameplay yang unik bagi pemain.

Ghost of Yotei dijadwalkan rilis secara eksklusif untuk PS5 pada tahun 2025, meskipun kemungkinan besar versi PC akan tersedia di masa depan, mengikuti jejak Ghost of Tsushima yang juga hadir di platform lain.

Dengan latar baru, protagonis yang menarik, dan peningkatan fitur visual serta gameplay, Ghost of Yotei dipersiapkan menjadi salah satu game terbesar. Kembalinya nuansa feodal Jepang dengan pendekatan yang baru membuat sekuel ini sangat dinantikan oleh penggemar lama maupun pemain baru yang siap menjelajahi dunia yang diperluas dari Ghost of Tsushima.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak