Dewa United FC dipastikan mengakhiri BRI Liga 1 musim 2024/2025 dengan catatan yang layak diacungi jempol. Tim berjuluk Banten Warriors itu mengunci posisi runner-up klasemen usai menundukkan PSBS Biak dengan skor telak 4-0 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor pada Jumat malam (23/5/2025).
Hattrick Alex Martins dan satu gol Alexis Messidoro menjadi penentu kemenangan dalam laga pamungkas tersebut. Dengan tambahan tiga poin ini, Dewa United mengoleksi total 61 poin dari 34 pertandingan alias unggul empat angka dari Malut United FC di posisi ketiga.
Kemenangan itu tidak hanya memastikan posisi runner-up, tetapi sekaligus juga mengantar Dewa United untuk segel tiket ke babak play-off Liga Challenge AFC 2025/2026. Artinya, Dewa United berhak mewakili Indonesia di kompetisi level Asia musim depan.
“Pastinya saya senang atas kemenangan ini. Kami memulai pertandingan dengan sangat baik. Para pemain cukup sabar dan selalu mencari solusi untuk bisa mencetak gol,” kata pelatih asal Jan Olde Riekerink, seperti dikutip dari ligaindonesiabaru.com pada Minggu (25/5/2025).
Lebih lanjut, Jan Olde menegaskan timnya akan bersiap lebih serius menghadapi tantangan baru di level Asia. Ia menambahkan, “Sekali lagi ini kami bisa mendapatkan target sesuai dengan manajemen. Musim depan kami juga ke Asia kami akan menyiapkan skuat kompetitif di musim depan.”
Capaian runner-up ini menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Dewa United. Dalam musim yang penuh persaingan ketat, mereka justru mampu tampil konsisten dan finis di posisi dua besar klasemen akhir.
Lantas, apa saja faktor yang membuat Dewa United berpotensi besar tampil cemerlang dan bisa harumkan nama Indonesia di kancah Asia? Berikut bocoran tiga kekuatan utama yang bisa menjadi modal mereka bagi Banten Warriors bersaing di level internasional.
1. Berbekal Statistik Gacor di BRI Liga 1 Musim Ini
Secara statistik, performa Dewa United di Liga 1 musim 2024/2025 termasuk salah satu yang paling impresif. Mereka mencatat 17 kemenangan, 10 hasil imbang, dan hanya 7 kali kalah. Total 65 gol berhasil mereka lesakkan ke gawang lawan, sementara hanya 33 gol yang bersarang ke gawang sendiri.
Striker andalan Alex Martins menjadi top skor kompetisi dengan 26 gol. Hattrick-nya di laga terakhir melawan PSBS Biak menjadi penutup sempurna musimnya. Dewa United menunjukkan ketajaman lini serang yang sulit ditandingi.
Tak hanya menyerang, lini pertahanan mereka juga terbukti solid. Persentase clean sheet mencapai 39 persen. Keseimbangan antara lini depan dan belakang inilah yang digadang-gadang menjadi kunci kesuksesan mereka.
Menariknya lagi, Dewa United pun konsisten dalam laga kandang maupun tandang.
2. Mentalitas Petarung yang Teruji
Selain statistik, mentalitas termasuk rahasia lain yang tak kalah penting. Dewa United tampil dengan mental petarung sepanjang musim. Terbiasa bermain di bawah tekanan dan ekspektasi tinggi, para pemain mampu menjaga konsistensi performa hingga pekan terakhir.
Pengalaman bersaing di papan atas kompetisi tanah air tentu memberikan pelajaran berharga bagi Dewa United, terutama dalam mengelola tekanan. Mereka telah melewati duel sengit melawan tim-tim besar dan tetap tampil stabil hingga penghujung musim.
Daya juang dan mental kuat itu akan sangat penting saat mereka harus menghadapi atmosfer berbeda di kompetisi Asia. Seperti diketahui bahwa level intensitas, taktik, dan tekanan di level Asia lebih kompetitif.
Dewa United juga pernah menorehkan hasil positif melawan tim-tim dengan pengalaman tinggi di dalam negeri. Hal itu mempertegas bahwa mereka bukan sekadar tim kejutan, tapi punya fondasi kuat sebagai tim tangguh.
3. Diperkuat Komposisi Pemain Bintang di Semua Lini
Modal besar lainnya adalah kekuatan skuad yang merata, bahkan bisa dibilang bertabur bintang. Dewa United tidak hanya mengandalkan satu-dua pemain saja, tapi memiliki kedalaman tim yang bisa diandalkan di berbagai situasi pertandingan.
Alex Martins sang predator asal Brasil adalah ujung tombak andalan dengan 26 gol musim ini. Dengan postur setinggi 187 cm dan insting gol tajam, dia bisa menebar ancaman nyata untuk pertahanan lawan mana pun.
Di lini tengah, ada Alexis Messidoro dan Egy Maulana Vikri. Messidoro menjadi salah satu pemain asing termahal di BRI Liga 1 dengan nilai pasar sekitar Rp7,82 miliar, sementara Egy mencatat 12 gol dan 7 assist. Kombinasi kreativitas dan agresivitas dari keduanya menjadi kunci serangan Dewa United.
Kemudian nama-nama seperti Ricky Kambuaya, Hugo Gomes, hingga Taisei Marukawa juga menjadi tulang punggung tim. Sementara di posisi kiper, Sonny Stevens tampil impresif menjaga gawang tetap aman.
Dengan materi pemain sekelas itu, Dewa United punya amunisi komplit untuk bersaing di level yang lebih tinggi. Kombinasi pengalaman, teknik, dan fisik membuat mereka siap menghadapi tantangan di Liga Challenge AFC.
Namun untuk bisa bersaing secara maksimal, tim pelatih dan manajemen juga perlu melakukan evaluasi dan persiapan matang. Tantangan di Asia tentu tidak akan mudah. Namun jika konsistensi performa ini bisa dijaga, bukan tidak mungkin Dewa United bakal jadi kebanggaan baru Indonesia di level Asia.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS