Sedang Kompetitif, Fabio Quartararo Justru Siap Tinggalkan Yamaha?

Hayuning Ratri Hapsari | Desyta Rina Marta Guritno
Sedang Kompetitif, Fabio Quartararo Justru Siap Tinggalkan Yamaha?
Fabio Quartararo (Instagram/@fabioquartararo20)

Kesuksesan sekaligus kegagalan Fabio Quartararo di GP Inggris 2025 lalu memunculkan berbagai komentar baik dari kalangan pencinta MotoGP, tim Yamaha, dan Fabio Quartararo sendiri.

Pembalap asal Prancis itu berhasil memimpin balapan sepajang 12 putaran hingga pada akhirnya kerusakan pada rear ride high device membuatnya harus mengakhiri balapan lebih awal.

Kesuksesan Fabio Quartararo dan Yamaha

Fabio sukses membawa perubahan yang signifikan bagi Yamaha dengan meraih 3 pole position berturut-turut dan hampir menang di sesi balap utama GP Inggris.

Meskipun belum pernah meraih podium 1 yang selama ini diimpikan, kebangkitan Yamaha ini tentu menimbulkan kecemasan di kubu rival, sekaligus menjadi bukti bahwa Fabio telah berhasil memanfaatkan kelebihan dari motornya yang cepat di sesi kualifikasi.

Menurut Quartararo sendiri ini penampilannya di GP Inggris kemarin merupakan yang terbaik sejak Yamaha mengalami paceklik pada pertengahan tahun 2023.

"Saya tampil luar biasa. Yang terbaik, saya tidak akan menyebutkan dalam karier saya, tapi dalam 3 tahun terakhir. Itu hebat. Tentu saja kami sangat kecewa, tapi saya pikir kami harus tetap segar," ucap Fabio, dilansir dari laman Crash.

Seperti yang kita tahu bahwa tahun 2022 adalah tahun terakhir Quartararo dan Yamaha bersaing sebagai pembalap dan tim papan atas, saat itu mereka masih bersaing sengit dengan Pecco Bagnaia dan Ducati walau pada akhirnya harus rela finis sebagai runner up.

Maka wajar sekali jika balapan kemarin menjadi sangat emosional bagi Quartararo dan Yamaha karena mereka hampir mengakhiri puasa kemenangan, tapi harus gagal karena masalah teknis.

Menariknya, performa positif dari Yamaha ini tidak hanya terjadi pada Quartararo saja melainkan juga Jack Miller, pembalap Pramac (satelit Yamaha). Miller tampil memukau di Silverstone, meskipun finis di P7 tapi dia sempat menduduki P2 di beberapa putaran awal.

Melihat perkembangan positif tersebut, sepertinya kita hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk menyaksikan kebangkitan Yamaha yang sepenuhnya.

Fabio Quartararo tentang Kontraknya dengan Yamaha

Bicara soal kontrak, Fabio Quartararo merupakan pembalap dengan bayaran termahal di grid, yakni mencapai 12 juta euro per musim.

Yamaha berhasil meyakinkan Quartararo untuk kembali memperpanjang kontrak mereka musim lalu, daripada memilih untuk pindah ke Aprilia yang kabarnya juga sempat melakukan pembicaraan dengannya.

Kontrak tersebut akan berakhir di akhir tahun 2026, lantas dengan perkembangan Yamaha yang signifikan seperti ini akankah Fabio mau memperpanjang kontraknya lagi?

Menurut DAZN yang dilansir dari laman Crash, Quartararo menegaskan bahwa dia sangat optimis dengan proyek Yamaha yang tengah berlangsung saat ini. Namun, jika ini tidak berhasil Quartararo akan pindah ke proyek yang sudah siap.

"Saya sangat percaya pada proyek itu, tapi saya tahu bahwa jika tidak berhasil saya akan beralih ke proyek yang sudah siap," katanya.

Di sisi lain, Yamaha selalu melakukan upaya-upaya yang bisa meyakinkan Fabio untuk bertahan dan yakin dengan proyek yang sedang mereka kerjakan.

Dengan hasil yang mereka peroleh sejauh 7 balapan ini, sepertinya Fabio akan lebih yakin untuk bertahan lebih lama dengan pabrikan Jepang tersebut.

Ditambah lagi rival-rival mereka kini tengah mengalami beberapa masalah yang semakin memperbesar peluang Yamaha untuk menjadi yang terbaik.

Lantas bagaimana menurut kalian, kapan kira-kira Fabio Quartararo dan Yamaha akan memenangkan balapan pertama mereka setelah sekian lama? Mari kita saksikan penampilan merereka di seri MotoGP berikutnya, yakni di GP Aragon pada 6-8 Juni 2025 mendatang.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak