Ramai Rumor Diaspora ke Liga 1, Pengamat Ini Berikan Komentar Menohok!

Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Ramai Rumor Diaspora ke Liga 1, Pengamat Ini Berikan Komentar Menohok!
Skuad Timnas Indonesia. (pssi.org)

Beberapa hari terakhir, ramai diberitakan di berbagai media mengenai eksodus para pemain diaspora timnas Indonesia yang berstatus tanpa klub atau kontraknya telah berakhir di klubnya masing-masing. Melansir dari beberapa sumber di laman berita suara.com, beberapa pemain keturunan dan diaspora seperti Justin Hubner, Shayne Pattynama, Jordi Amat, Rafael Struick dan Thom Haye dikabarkan tengah diincar oleh klub-klub di Liga 1.

Sontak, kabar ini sendiri menimbulkan banyak pro dan kontra, serta mengundang banyak pihak untuk membahasnya lebih lanjut. Hal ini dikarenakan para pemain diaspora tersebut yang diharapkan tetap berkarir di luar negeri, khususnya di benua Eropa justru dikabarkan tengah menjalin komunikasi dan berpeluang berkarir ke klub Liga 1 di usia yang terbilang masih bisa bersaing di Eropa.

Salah satu pihak yang juga menyoroti fenomena ini adalah pengamat sepakbola lokal, Kesit Budi Handoyo. Melansir dari akun instagram @arsiptimnas, pria yang akrab disapa dengan nama “Bung Kesit” ini menyoroti fenomena rumor para pemain diaspora yang dikabarkan akan berkarir di Indonesia pada musim depan. Bung Kesit sendiri berpendapat sebaiknya para pemain diaspora tersebut mempertimbangkan berkarir di liga Indonesia yang bisa menurunkan performa mereka.

Harapannya semoga mereka tetap bisa bermain di klub-klub Eropa, agar kualitas mereka bisa meningkat. Jujur saja kalau mereka tidak mendapat tempat di klub Liga Eropa, dikhawatirkan bakal memunculkan persepsi kemampuan mereka bakal menurun,” ujar Bung Kesit.

Pernyataan dari pria yang kerap muncul di acara olahraga di televisi ini tentunya bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, para pemain keturunan dan diaspora ini pada awalnya memang diharapkan tetap berkarir di benua Eropa saat menjalani proses naturalisasi. Hal ini tentunya senada dengan visi dan misi ketua umum PSSI, Erick Thohir yang menginginkan adanya transfer ilmu antara pemain diaspora di liga Eropa dengan para pemain lokal.

Jika para pemain diaspora tersebut justru berkarir di Indonesia sedini mungkin, dikhawatirkan rencana tersebut tak akan terealisasikan dengan baik. Belum lagi dikhawatirkan lagi jika kualitas liga Indonesia yang belum begitu baik bisa mempengaruhi performa para pemain keturunan dan diaspora tersebut yang bisa berdampak ke timnas Indonesia.

Bung Kesit Minta Para Pemain Pertimbangkan Liga-liga Asia Timur
Lebih lanjut lagi, Bung Kesit juga menawarkan solusi lain jikalau para pemain diaspora timnas Indonesia tersebut mulai kesusahan bersaing atau mendapatkan klub baru di benua Eropa. Bung Kesit berpendapat bahwa para pemain bisa mempertimbangkan berkarir ke liga-liga di kawasan Asia timur seperti liga Korea Selatan, liga Jepang ataupun liga Cina.

Apapun, klub Eropa tetap menjadi acuan untuk penguatan performa pemain. Kalau pun mereka tidak main di Eropa, bisa bermain di klub-klub Liga Jepang atau Korea, mungkin masih oke,” imbuh Bung Kesit.

Pertimbangan dan solusi yang diberikan oleh Bung Kesit kepada para pemain diaspora tentunya cukup berasalan. Liga-liga di kawasan Asia timur seperti liga Jepang dan liga Korea Selatan memang memiliki kualitas dan atmosfir liga yang sangat baik. Bahkan, kedua liga tersebut juga masuk ke dalam liga-liga terbaik di dunia saat ini.

Jadi, wajar kiranya jika Bung Kesit meminta para pemain diaspora jikalau tak bisa berkarir di liga Eropa karena kalah saing, bisa mempertimbangkan mencari klub di liga-liga Asia timur. Bahkan, ada pemain diaspora Indonesia yang juga melakukan cara ini dengan berkarir di liga Asia timur.

Melansir dari laman transfermarkt.co.id, bek kanan timnas Indonesia, Sandy Walsh menjadi salah satu pemain yang kini berkarir di liga Jepang bersama klub Yokohama F. Marinos. Dirinya mulai berkarir di liga Jepang setelah posisinya kian tergusur di klub asal Belgia, KV Mechelen dan resmi pindah ke Yokohama F. Marinos pada awal tahun 2025 silam dan kini menjadi bagian penting dari klub tersebut.

Langkah yang dilakukan oleh Sandy Walsh ini diharapkan juga dicontoh oleh para pemain diaspora lainnya jika benar-benar kesusahan bersaing di liga Eropa.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak