Persija Jakarta bersiap menyongsong musim baru dengan langkah penuh kehati-hatian. Setelah berpisah dengan sejumlah pemain inti, klub berjuluk Macan Kemayoran itu belum juga mengumumkan satu pun nama baru.
Kendati demikian, sang pelatih Mauricio Souza meyakinkan publik bahwa proses tersebut adalah bagian dari strategi jangka panjang yang matang.
Dilansir dari ligaindonesiabaru.com, 12 pemain telah dipastikan angkat kaki dari Persija usai berakhirnya BRI Liga 1 2024/25. Nama terakhir yang diumumkan adalah Akbar Arjunsyah, menambah panjang daftar pemain yang tak lagi berseragam merah musim depan.
Namun sampai sekarang, belum ada tanda-tanda Persija mengumumkan pemain anyar. Situasi ini bukan tanpa alasan. Mauricio Souza menegaskan bahwa dirinya ingin benar-benar selektif dalam memilih pemain yang sejalan dengan karakter dan tujuan tim.
"Tentu kami akan memilih para pemain dengan penuh tanggung jawab. Kami akan memilih pemain yang berkomitmen tinggi dan punya kepribadian yang kuat, pemain yang memang bersungguh-sungguh ingin memberikan kemenangan untuk Persija," jelasnya, Rabu (25/6/2025).
Dalam proses seleksi, pelatih asal Brasil tersebut tak ingin terburu-buru. Ia lebih memilih menunggu dan mendapatkan pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim ketimbang melakukan transfer hanya demi mengisi kekosongan skuad.
"Kami akan memilih dengan sabar dan baik agar bisa mendapatkan pemain yang tepat, agar kami bisa yakin dengan keputusan yang sudah kami buat," tambahnya.
Bagi Mauricio, setiap nama yang datang harus membawa sesuatu yang nyata untuk Persija Jakarta. Apalagi dengan target tinggi yang telah diemban sejak resmi ditunjuk menjadi juru taktik tim ibu kota.
Ia turut menambahkan, "Kami sudah menghabiskan banyak waktu karena fokus pada apa yang memang ingin kami capai, karena kami ingin bekerja sama dengan orang yang memang kami tahu dan sesuai dengan profil yang kami inginkan."
Sebelumnya, Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, sempat membocorkan bahwa klub akan mendatangkan empat pemain asing dari Portugal, Brasil, dan Argentina. Menariknya, keempat pemain tersebut belum pernah bermain di Liga Indonesia, yang berarti potensi kejutan besar di dalam skuat.
Keempat nama itu dikabarkan akan menempati posisi krusial seperti sayap dan gelandang. Sekarang hanya tersisa tiga pemain asing dalam skuad Persija yang mencakup Gustavo Almeida, Carlos Eduardo, dan Ryo Matsumura.
Punya Rencana Matang, Aksi Persija di Bawah Asuhan Mauricio Souza Menarik Dinantikan!
Musim depan akan menjadi tantangan besar bagi Mauricio Souza. Target yang diusung cukup ambisius, yakni membawa Persija Jakarta meraih gelar juara Liga 1 musim 2025/2026. Sebuah misi besar yang tentu tidak bisa ditangani dengan langkah instan.
Apabila melihat rekam jejak Mauricio, Macan Kemayoran berada di tangan yang tepat. Ia pernah membawa Madura United ke babak Championship Series di musim 2023/2024, membuktikan bahwa ia paham medan kompetisi sepak bola Indonesia.
Kehadirannya di Jakarta tak hanya membawa pengalaman, tapi juga visi taktik yang segar. Mauricio dikenal sebagai pelatih yang cermat dalam membaca pertandingan dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi di lapangan.
Ia hadir dengan strategi dari Brasil, sekaligus pemahaman terhadap dinamika Liga 1 yang sering berubah-ubah dari musim ke musim. Perpaduan itulah yang membuat para penggemar, khususnya The Jakmania, menyambutnya dengan antusias.
Di sisi lain, tekanan dari para pendukung yang vokal juga menjadi tantangan tersendiri. The Jakmania punya ekspektasi tinggi setelah dua musim terakhir Persija tampil kurang menggigit dan gagal bersaing di papan atas.
Mauricio tahu betul bahwa dirinya tak hanya harus memenangkan pertandingan, tapi juga hati para fans. Karena itu, ia sangat berhati-hati membentuk tim yang bisa mewakili semangat dan identitas Persija.
Langkah ini juga menunjukkan sinergi yang kuat antara pelatih dan manajemen klub. Pelepasan pemain asing yang tidak sesuai visi menjadi bentuk nyata dari arah baru yang ingin dibangun.
Mauricio juga menekankan pentingnya konsistensi, baik dalam latihan maupun di pertandingan. Ia ingin skuadnya tampil solid dalam jangka panjang, bukan hanya meledak sesaat.