HEMA, Olahraga Bersejarah Mirip Anggar yang Jarang Diketahui Orang

Munirah | Armand
HEMA, Olahraga Bersejarah Mirip Anggar yang Jarang Diketahui Orang
Ilustrasi HEMA (Historical European Martial Arts). (unsplash/Casper Johansson)

HEMA (Historical European Martial Arts) adalah salah satu olahraga bela diri yang memiliki banyak kemiripan dengan olahraga anggar. Bahkan tidak jarang para sejarawan mengkategorikan anggar (fencing) sebagai salah satu turunan dari HEMA.

Sesuai dengan kepanjangannya, HEMA adalah bentuk olahraga bela diri yang berkembang dari seni berperang ala kerajaan Eropa. Olahraga ini meliputi teknik-teknik bela diri bersenjata yang digunakan oleh para ksatria dan prajurit abad pertengahan.

Berikut fakta-fakta unik yang kamu harus tahu soal olahraga yang langka namun menarik ini:

1. Bersumber dari buku panduan teknik bela diri abad pertengahan

Para sejarawan sepakat bahwa HEMA mengadopsi teknik-teknik bela diri bersenjata yang ditulis pada abad pertengahan. Buku-buku panduan tersebut meliputi teknik menyerang, bertahan, dan mengelakan serangan senjata lawan.

Teknik yang diadopsi meliputi bagaimana cara menggunakan senjata seperti pedang, tombak, kapak, busur panah, hingga bagaimana cara bertarung di atas kuda. Teknik tersebut juga meliputi cara bagaimana menghindar dari serangan lawan dan bertahan dari serangan lawan menggunakan senjata kita atau perisai. 

2. Digunakan oleh para ksatria Eropa

Teknik yang digunakan di dalam HEMA juga digunakan oleh para ksatria dan prajurit Eropa pada abad pertengahan.

Berbeda dengan perang bersenjata yang kita tonton di film-film Hollywood, teknik yang digunakan sangat kompleks dan pertarungan bersenjata yang sesungguhnya dapat kita lihat dalam HEMA. Melalui olahraga bela diri ini, kita dapat mewujudkan fantasi masa kecil kita untuk menjadi seorang ksatria yang gagah berani.

3. Dibawa oleh para sejarawan dan masuk ke dunia modern sebagai olahraga

Olahraga ini awalnya lahir dari sebuah penelitian para sejarawan untuk mengkaji berbagai teknik bersejarah yang ada di buku panduan perang bersenjata pada abad ke-14 hingga abad ke-17.

Mereka membaca dan mempelajari berbagai teknik yang ada di dalam buku-buku panduan tersebut dan kemudian mempraktikannya. Kemudian dari penelitian tersebut diperkenalkan ke publik dan menjadi sebuah olahraga yang seru dan menantang adrenalin. 

Olahraga ini dipopulerkan oleh kelompok-kelompok pecinta sejarah yang di dalamnya juga hadir para sejarawan. Kemudian oleh mereka, teknik-teknik yang mereka pelajari menjadi sebuah olahraga untuk mengisi waktu luang dan menghilangkan kejenuhan mereka.

Olahraga ini mulai dikenali oleh publik khususnya para pecinta sejarah abad pertengahan hingga muncul berbagai organisasi yang mewadahi olahraga ini dan menyelenggarakan berbagai macam turnamen HEMA.

Tentunya senjata dan peralatan yang dipakai dalam turnamen resmi disesuaikan untuk olahraga, dengan menggunakan baju pelindung modern dan senjata yang tumpul. Turnamen-turnamen yang berusaha mempertahankan tradisi Eropa umumnya memakai baju zirah tradisional namun menggunakan senjata yang tumpul.

4. Diperkenalkan di Indonesia oleh beberapa komunitas

Masyarakat Indonesia sendiri umumnya mengenal beladiri seperti silat, karate, kung fu, dan taekwondo, namun sedikit dari mereka mengetahui keberadaan bela diri bersejarah Eropa (HEMA).

Namun ternyata, ada beberapa komunitas yang memperkenalkan olahraga ini ke masyarakat, salah satunya adalah Gwaith-i-Megyr yang berbasis di Bandung. Mereka menggelar berbagai macam latihan HEMA kepada masyarakat untuk bisa berpartisipasi untuk melepas kejenuhan dengan mencoba sesuatu yang baru.

Nah itulah fakta-fakta unik yang dapat kita pelajari dari HEMA, bagi kamu yang tertarik, bisa mengunjungi berbagai komunitas yang ada di Indonesia. Semoga bermanfaat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak