Kebiasaan mengonsumsi makanan sehat tampaknya menjadi permasalahan rumit bagi generasi millennials. Akibat ketidakmampuan untuk membuat makanan sehat, mereka memilih untuk mengonsumsi makanan siap saji karena praktis dan rasanya enak. Bahkan, mereka rela untuk mengeluarkan uang yang lebih banyak demi membeli fast food hampir setiap hari agar tidak menyulitkan mereka saat sedang merasa lapar. Ditambah dengan kesibukan aktivitas sehari-hari yang cukup tinggi, jumlah mereka yang menggemari makanan siap saji ini semakin banyak saja.
Dalam makanan fast food terdapat kandungan karbohidrat, gula, garam, dan lemak yang berlebih sehingga tidak baik bagi kesehatan tubuh. Untuk menghentikan kebiasaan buruk ini, perlu diketahui dampak negatif dari mengonsumsi makanan cepat saji yaitu dapat terkena kegemukan (obesitas), kolestrol, dan hipertensi.
Dilansir dari situs informasitips.com, menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Las Palmas de Gran Canaria dan University of Granada, orang yang mengonsumsi fast food dapat meningkatkan kemungkinan untuk terserang depresi sebesar 51 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah mengonsumsi fast food. Dari riset dikatakan bahwa fast food mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kecanduan atau “nagih” untuk mengonsumsi makanan ini secara terus-menerus.
Apakah Anda tidak ingin mengurangi kebiasaan buruk ini?
Berikut dipaparkan bagaimana cara untuk mengenal pola makan sehat yaitu dengan mengetahui menu makanan yang dipilih terlebih dahulu. Pilih sumber protein yang tepat misalnya telur dan daging putih. Kedua bahan makanan tersebut mengandung sumber protein yang tinggi dan dapat membantu pendorongan pembakaran lemak lebih maksimal.
Ketahuilah bahwa karbohidrat bukan musuh karena tubuh tetap membutuhkan karbohidrat untuk sumber tenaga. Sebagai contoh beras merah dan gandum, dapat dijadikan pilihan untuk menu makanan sehari-hari karena mengandung glukosa yang rendah dan serat tinggi yang mana baik bagi kesehatan tubuh.
Serat penting bagi usus karena dapat melancarkan pencernaan dan membuat buang air besar lebih mudah. Seperti buah pir, stroberi, apel, pisang, buah bit, dan lainnya.
Tambahkan porsi sayuran kedalam pola pengaturan menu makanan Anda seperti bayam, wortel, dan brokoli. Sayuran hijau tersebut mengandung protein dan mineral yang cukup tinggi.
Konsumsi air putih secara teratur juga sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan hidrasi tubuh dan stabilitas nafsu makan. Peran air putih hampir sama dengan serat yaitu untuk membersihkan usus dari kotoran yang berisiko mengganggu lancarnya saluran pencernaan.
Selain pemilihan menu makanan, etika dalam mengonsumsi makanan juga perlu diperhatikan seperti dengan mengunyah makanan secara perlahan. Hal tersebut dapat membantu meringankan kerja usus dalam mencerna makanan dan kalori makanan dapat diasup dengan rendah.
Pelajari sinyal lapar Anda, perut yang keroncongan belum tentu tanda bahwa Anda lapar melainkan bisa saja adanya gas dalam jumlah banyak di saluran pencernaan. Jika Anda membiasakan diri makan dalam pola jam yang telah diatur, tubuh pun perlahan akan menyesuaikannya.
Selain itu, penting dalam menjaga pola makan agar perut tidak terlalu kenyang atau terlalu lapar. Ketika terlalu lapar cenderung kita memilih menu makanan yang salah dan makan berlebihan. Dihimbau untuk tidak makan terlalu banyak karena dapat menyebabkan buang air besar terlalu sering bahkan diare serta dapat menyebabkan tubuh menjadi lesu akibat sistem saraf parasimpatetik kita secara langsung akan memerintahkan tubuh untuk melambat.
Salah satu contoh menu makanan yang dapat dibuat dengan simpel yaitu toast dengan alpukat dan telur rebus setengah matang. Jika biasanya roti gandum, alpukat dan telur dimakan secara terpisah, kali ini ketiga makanan tersebut dikombinasikan menjadi makanan sehat yang tidak boleh Anda lewatkan.
Menu ini bisa dimakan saat sarapan. Selain mengurangi konsumsi karbohidrat pada nasi, roti gandum dengan alpukat dan telur juga bisa menjadi alternatif menu sarapan sehat yang modern.
Pola makan sehat itu sangat penting karena berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Faktanya, masih banyak orang yang tidak menyadari pentingnya mengonsumsi makanan sehat. Beberapa orang beranggapan bahwa “Healthy food is not tasty!”.
Ini menjadi semacam masalah di masyarakat yang dijadikan alasan untuk tidak mengonsumsi makanan sehat padahal jika diolah dengan baik, bisa memberikan cita rasa yang lezat. Maka dari itu, konsumsi makanan yang sehat demi menunjang gaya hidup yang sehat.
Pengirim: Kintan Namira / Mahasiswi jurusan Public Relations di London School of Public Relations Jakarta.
E-mail: [email protected]