5 Mitos Tentang Pengisian Daya Smartphone yang Dipercayai Banyak Orang

Tri Apriyani | Rizki
5 Mitos Tentang Pengisian Daya Smartphone yang Dipercayai Banyak Orang
Ilustrasi charge baterai handphone (unsplash.com)

Banyak pengguna smartphone mengalami pemakaian baterai yang cepat habis atau tidak bertahan lama selama digunakan. Berbagai tips dan trik yang beredar diyakini membuat daya baterai bertahan lama. Seperti jangan mengisi daya smartphone hingga semalaman atau pantangan memainkan smartphone ketika sedang mengisi daya.

Dampak buruknya juga banyak yang menyampaikan dalam kebiasaan mengisi daya smartphone tertentu seperti baterai akan gemuk, mudah cepat rusak, bahkan bisa sampai meledak.

Berdasarkan dari tips dan trik yang beredar memang kebenarannya sudah teruji, namun diantaranya hal tersebut tidak benar atau hanya mitor belaka. Berikut ini merupakan mitos tentang mengisi daya smartphone beserta faktanya.

1. Jangan Mengisi Daya Smartphone hingga Semalaman

Tips ini merupakan yang paling sering orang percaya, faktanya hal itu tidak bermasalah bagi smartphone dengan perangkat modern karena sudah menggunakan teknologi pengelolaan daya, apabila sudah kondisi terisi penuh secara otomatis akan memutus arus yang masuk ke dalam smartphone.

Namun bagi handphone dengan teknologi lama, faktanya memang benar karena belum adanya fitur teknologi untuk pengelolaan daya.

Pada smartphone modern saat ini yang menggunakan baterai jenis lithium-ion, mampu berhenti untuk menerima arus ketika baterai sudah terisi penuh. Hal lain yang perlu diingat adalah masa umur dan penurutan kapasitas baterai apabila mengalami penurunan, hal tersebut karena tegangan yang di terima smartphone tidak sesuai dengan spesifikasinya sehingga mengalami overheat.

2. Jangan Gunakan Smartphone Saat Mengisi Daya

Hal ini memang sering dibicarakan oleh beberapa orang, bahkan ada opini yang menyebutkan bisa menyebakan perangkat smartphone akan meledak, menyetrum, hingga terbakar. Namun, kekhawatiran tersebut padahal tidak benar.

Selama mengisi daya menggunakan charger dan baterai smartphone yang asli hal tersebut akan tetap aman selama pengisian daya berjalan dengan baik. Apabila sedang menggunakan aplikasi yang memerlukan daya yang cukup besar, akan menyebabkan pengisian daya akan terasa lebih lambat.

3. Mengisi Daya Baterai Ketika Sudah Habis

Hal ini tidaklah benar, karena penggunaan smartphone baiknya dilakukan pada saat mengisi daya sebelum baterai habis. Pada jenis bateraian Lithium-ion memiliki tekanan terberat pada saat daya smartphone benar-benar habis dan kapasitas penuh.

Maka dianjurkan untuk mengisi daya ketika daya smartphone pada kondisi 20 sampai 80 persen. Kondisi ini batas maksimal yang baik untuk tetap mengoptimalkan kondisi baterai smartphone.

4. Jangan Gunakan Charger yang Bukan Orisinil

Charger orisinil atau asli memang sangat dianjurkan sebagai yang utama. Tapi penggunaan charger lain untuk mengisi daya tetap boleh dipakai, namun tetap perhitungkan kualitas dan mutunya. Hal penting lainnya yang perlu diketahui adalah sesuaikan spesifikasi smartphone dengan batas maksimum tegangan yang dianjurkan dan sesuaikan dengan charger yang digunakan agar tidak terjadi overheat.

5. Jangan Mematikan Handphone dengan Waktu yang Lama

Opini yang beredar menjelaskan bahwa mematikan smartphone lebih dari satu hari akan cepat rusak, mengganggu permora kerja baterai, hingga masa pakai akan berkurang. Padahal tidak masalah apabila smartphone sesekali dimatikan pada waktu yang lama, hal tersebut akan membantu masa umur baterai.

Nah itu dia ulasan tentang mitos mengisi daya smartphone yang salah. Semoga dengan informasi ini menambahkan pengetahuan dan tetap bisa merawat smartphone agar tahan lama.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak