Setiap anak terlahir ke dunia dengan kepolosannya. Selanjutnya yang menentukan karakternya bergantung pada lingkungan sekitarnya, terlebih khusus bagaimana ia mendapat didikan dari orang tuanya.
Sementara, hampir semua orang tua mengharapkan anak-anaknya bersikap manis, mudah diarahkan, dan sikap baik lainnya. Sayangnya, karena keterbatasan pengetahuan akan pola asuh, akhirnya harapan baik terhadap anak cuma jadi angan-angan belaka. Bertolak belakang dengan keinginan orang tua. Anak bersikap bandel, susah diatur, dan sebagainya.
Hal itu membuat orang tua mudah tersulut emosi, bahkan ada yang sampai menggunakan kekerasan. Lantas bagaimana cara yang tepat dan ampuh dalam menghadapi anak bandel? Berikut info selengkapnya seputar pola asuh anak, sebagaimana dirangkup dari Lemonilo dan Halodoc.
1. Tegaslah Dalam Mendidik
Pertama yang harus dilakukan adalah ketegasan saat mendidik anak. Sejak awal jelaskan apa peraturan yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
Jelaskan pula mengapa kita harus menaati peraturan tersebut. Jangan lupa juga, beri tahu apa imbalan ataupun ganjaran jika mematuhi maupun melanggar peraturan yang ada.
Ketika anak melakukan kebaikan, berilah ia apresiasi. Begitu juga ketika anak melanggar peraturan, tegaslah dalam memberi sangsi.
Namun yang perlu disadari, tegas di sini bukan berarti sebagai orang tua boleh melakukan kekerasan. Bukan seperti itu. Berilah ia hukuman misalnya akan dipotong uang jajannya atau hal semacamnya.
2. Jangan Terlalu Menuruti Kemauan Anak
Mungkin ada sebagian orang tua yang suka merasa tidak tega menolak permintaan anak. Mereka menuruti segala kemauan si anak.
Hal ini tentu tidaklah baik. Selain menjadikan anak manja, kelak ketika dewasa ia akan cenderung memaksakan kehendaknya pada orang lain. Ia akan bersikap keras dan egois.
Ia juga akan lebih suka bergantung pada orang tua. Tidak mampu untuk mandiri dan akan bersikap masa bodoh jika melakukan kesalahan. Karena pikirnya, itu bukanlah kesalahan.
Sebagai orang tua tentu kita tidak ingin punya anak dengan karakter seperti itu bukan? Maka sejak dini, janganlah memanjakan anak. Tolaklah permintaan anak yang tidak wajar. Biarkan ia belajar bagaimana cara agar ia bisa mandiri, punya tenggang rasa terhadap sesama, dan saling toleransi.
3. Jadilah Teladan
Anak adalah peniru ulung. Sikap anak merupakan cerminan dari sikap orang tua. Maka sebagai orang tua, harus memberi teladan pada anak. Hindari terlalu menuntut banyak pada anak.
Sebaliknya contohkan dan perlihatkanlah sikap-sikap baik di depan anak. Dengan sendirinya, anak akan meniru hingga akhirnya terbiasa bersikap baik.
4. Jangan Memarahi Atau Membentak Anak Di Depan Orang Lain
Dunia kanak-kanak adalah dunia eksplorasi. Oleh sebab itu, wajarlah jika anak sering kali melakukan kesalahan dan tidak sadar akan kesalahannya itu.
Orang tua perlu sadar, ketika anak melakukan kesalahan, janganlah terburu-buru membentaknya. Apalagi sampai memarahinya di depan umum. Hal ini hanya akan membuatnya tersudut dan tersakiti.
Sebaiknya ketika anak melakukan kesalahan, jelaskan secara lembut mengapa ia tidak boleh dan apa konsekuensinya jika tetap melakukan kesalahan itu. Dengan begini anak akan lebih menyadari apa kesalahannya ketimbang membentak ataupun memarahinya di depan umum.
5. Jangan Terburu-buru Menganggap Anak Bandel
Apabila anak melakukan kesalahan, janganlah terburu-buru menganggap ia adalah anak bandel. Apalagi sampai mengata-ngatainya dengan sebutan bandel, nakal, dan semacamnya.
Perlakuan seperti itu hanya akan membuat hati anak tersakiti. Ia juga akan menganggap usahanya untuk bersikap baik adalah perbuatan yang sia-sia. Karena orang tuanya sudah menganggapnya anak yang bandel.
Hasilnya ia hanya akan terus melakukan keinginannya dan menjadi anak yang cuek, tidak peduli dengan segala nasihat dari orang tuanya.
Itulah cara bagaimana menghadapi anak bandel. Semoga bermanfaat.