Retaknya hubungan pernikahan tidak selamanya terjadi akibat permasalahan besar. Tak jarang keretakan itu muncul akibat akumulasi kebiasaan-kebiasaan buruk yang selalu dilakukan.
Itu sebabnya dalam artikel ini akan dibahas mengenai kebiasaan buruk apa saja yang mesti kamu hindari karena bisa memicu rusaknya hubungan pernikahan. Mari disimak!
1. Suka mengungkit hal yang sudah lalu
Kebiasaan buruk pertama yang bikin rumah tangga jadi tidak nyaman lagi, adalah kebiasaan mengungkit kesalahan di masa lalu. Masalahnya sepele, tapi jadi merembet ke mana-mana karena dikaitkan dengan persoalan yang sudah selesai.
Pasangan akan jengah, lho, apabila kesalahannya yang lalu terus kamu ungkit. Dia merasa selalu dihukum dengan persoalan yang dulu dan sudah ia sesali.
2. Playing victim
Kebiasaan buruk selanjutnya adalah playing victim. Ini termasuk perilaku toksik, lho. Kalau memang kamu salah, ya akui saja. Jangan malah berusaha membalikkan keadaan seolah-olah kamu yang jadi korban. Sikap demikian bisa bikin pasangan muak!
3. Mendiamkan pasangan
Perilaku seperti ini merupakan langkah komunikasi yang tidak sehat. Lewat mendiamkan, kamu ingin memaksakan kehendak agar pasangan jadi luluh dan menurut. Perilaku demikian termasuk bentuk manipulasi, lho.
4. Keras kepala
Kebiasaan buruk selanjutnya yang mesti kamu hindari karena bisa bikin retak rumah tangga, adalah keras kepala. Memang ada kalanya kamu butuh tegas dan memegang prinsip yang diyakini.
Akan tetapi, jangan sampai malah memunculkan sikap berpikiran sempit. Kamu benar-benar tidak mau mendengar pendapat atau memahami sudut pandang pasangan.
5. Mengumbar masalah di media sosial
Menyalahgunakan media sosial sebagai tempat menumpahkan unek-unek atas persoalan yang terjadi dengan pasangan juga tidak baik, lho. Masalah dengan pasangan yang tadinya mudah diselesaikan bisa jadi rumit karena campur tangan banyak pihak akibat kamu tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumbar urusan rumah tangga kalian.
Sering mengumbar masalah di media sosial juga bisa jadi bentuk sikap kekanak-kanakan. Seyogianya, kalau bermasalah dengan pasangan, ya, diselesaikan langsung bersama pasangan. Bukan malah menjadikannya konsumsi publik.
Hindari hal-hal tadi bila ingin pernikahanmu selalu rekat dan harmonis!