Nah Lho! 5 Bukti Kalau Kamu itu Sebetulnya Pemalu, Bukan Introvert

Candra Kartiko | Aditya Prayogi
Nah Lho! 5 Bukti Kalau Kamu itu Sebetulnya Pemalu, Bukan Introvert
ilustrasi sendirian (darksoul1/pixabay.com)

Kepribadian Introvert seringkali disebut-sebut sebagai sosok yang suka menyendiri dan nyaman bergaul dengan lingkup pertemanan kecil, hanya satu atau dua orang saja sehingga tak sedikit orang mengira kepribadian introvert cenderung pendiam dan membosankan. Tetapi, perlu kamu ketahui bahwa orang yang pemalu tidak sama dengan introvert. Meskipun, apabila diperhatikan dengan seksama, antara introvert dan pemalu sulit dibedakan. Sama-sama pendiam, canggung, dan kurang bersosialisasi. 

Tidak seperti pemalu, orang-orang yang mengidap kepribadian introvert tidak hanya disebabkan oleh lingkungan saja, melainkan juga murni dari gen individu, dilansir dari Introvertdear.com, orang-orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki sistem dopamin atau hormon kebahagiaan lebih aktif ketimbang introvert.

Mereka (ekstrovert) lebih mudah bergairah apabila mendapatkan "Reward pleasure" dari orang lain sehingga memberikan energi lebih banyak dan menggebu-gebu. Jadi, jangan heran apabila kamu menjumpai seseorang yang tak banyak omong, menghindari keramaian, dan benci musik keras. Tapi, bisa nyantai saat ngomong di depan banyak orang. Karena belum tentu kepribadian introvert itu pemalu.

Lalu, apabila kamu lebih sering menghabiskan waktu sendirian di rumah seperti yang dilakukan para kebanyakan introvert lainnya. Tetapi, di lain hari, kamu memiliki keinginan kuat untuk pergi jalan-jalan atau ngumpul bareng sahabatmu alias hang-out. Tampaknya, hal itu akan membuatmu cukup bimbang. 

Kamu ini termasuk golongan introvert atau bukan, sih? Inilah 5 bukti bahwa kamu sebetulnya hanya "merasa" menjadi seorang Introvert dilansir dari Psych2go.net.

1. Ga nolak saat diajak ngumpul-ngumpul

ilustrasi hang out bareng (StockSnap/pixabay.com)
ilustrasi hang out bareng (StockSnap/pixabay.com)

Anggapan soal kepribadian ekstrovert yang selalu ingin menjadi pusat perhatian dan disorot orang lain nyatanya tidak berlaku pada sosok ekstrovert yang pemalu, tipikal ini hanya suka mengobrol dan bersenda gurau dengan orang terdekatnya saja. Sementara, introvert sudah pasti absen dari segala bentuk hingar-bingar. 

Orang yang pemalu lebih bisa menikmati waktu saat berkumpul bersama sahabatnya, tetapi sulit berbaur dengan orang-orang baru. Tipikal pemalu ini lebih selektif dalam memilih hubungan pertemanan.

2. Tidak betul-betul suka menyendiri

ilustrasi bingung (TheDigitalArtist/pixabay.com)
ilustrasi bingung (TheDigitalArtist/pixabay.com)

Saat berkenalan dengan orang-orang baru, siapa pun pasti menghadapi kondisi canggung dan perasaan malu pada awal pertemuan. Namun, saat percakapan mulai mengalir, dari situlah lingkup pertemanan pun tercipta. Tetapi bagi introvert, transisi ini merupakan hal tersulit baginya.

Bagi si pemalu, proses ini hanya membutuhkan sedikit waktu, kesan pertama si pemalu boleh saja cenderung keliatan pendiam dan pasif layaknya introvert, tapi biasanya hanya berlangsung sekejap. Tepat saat hubungan telah terjalin, si pemalu tersebut bakal lebih suka nyerocos dan sering ngajak ketemuan.

3. Energi yang kadang naik-turun

ilustrasi cas baterai (StockSnap/pixabay.com)
ilustrasi cas baterai (StockSnap/pixabay.com)

Tak semua orang dengan berkepribadian ekstrovert selalu dapat menerima ajakan untuk berkumpul dengan orang lain. Terkadang ekstrovert tipe pemalu juga suka menyendiri. Alasannya, di satu sisi, perkumpulan sosial bisa menguras tenaga dan pikiran.

Tetapi di sisi lain, saat si pemalu menemukan waktu dan kondisi yang sesuai, energi mereka dapat terkumpul kembali. Menurut Dr. Dara Bushman, a licensed clinical psychologist, mengatakan sesaat setelah daya energi terkumpul, kamu (pemalu) pasti cenderung ingin kembali bertemu dengan orang-orang. 

Sedangkan kepribadian introvert, daya energi mereka dapat pulih saat menyendiri dan bakal cepat sekali habis apabila berkumpul dengan orang lain.

4. Ga suka jadi pusat perhatian

ilustrasi pusat perhatian (graehawk/pixabay.com)
ilustrasi pusat perhatian (graehawk/pixabay.com)

Perbedaan antara pemalu dan introvert sangat sulit dibedakannya dalam hal ini. Tetapi, penelitian menunjukkan bahwa saat introvert berada dalam keramaian mereka cenderung risih, masalah utamanya bukan malu atau takut jadi pusat perhatian melainkan tempat yang dipenuhi orang-orang bukanlah dunianya dengan kerap menunjukkan gelagat tak senang saat berkumpul dan memulai percakapan duluan.

Sedangkan, orang yang pemalu juga merasa risih, tapi akan baik-baik saja selama mereka tidak menjadi pusat perhatian. 

5. Bebas mengutarakan pendapat

ilustrasi mengutarakan pendapat (StockSnap/pixabay.com)
ilustrasi mengutarakan pendapat (StockSnap/pixabay.com)

Tak seperti kebanyakan introvert akan berusaha seirit mungkin untuk berbicara, beda halnya dengan si ekstrovert pemalu, mereka tidak akan keberatan ikut ambil bagian dalam percakapan, asal bukan dia yang ditanyakan duluan. Orang yang pemalu mengutarakan segala buah pikir dan pendapat selama topik yang ditanyakan menarik dan related pada dirinya.

Bayangkan apabila teman-temanmu lagi nongki di kafe membahas seputar fesyen kekinian. Kamu yang tadinya sosok pemalu mendadak memberikan segala pengetahuan yang dimiliki untuk ikut berkontribusi dalam percakapan. Beda halnya dengan introvert, yang akan membiarkan apa yang diketahuinya mengarung bebas dalam pikiran.

Itu tadi indikasi seputar apakah kamu betul-betul seorang introvert atau hanya sekedar "merasa" introvert. Jadi, setelah membaca artikel ini, kamu termasuk yang mana? Supaya tak bingung lagi, ya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak