Belakangan ini Film Oppenheimer besutan sutradara Christopher Nolan dengan Cillian Murphy sebagai bintang utamanya, sukses menggaet banyak perhatian penggemar film-film barat di seluruh dunia.
Film oppenheimer diangkat dari kisah nyata seorang fisikawan bernama J. Robert Oppenheimer atau lebih dikenal sebagai Bapak Bom Atom, sekaligus merupakan dalang dibalik pembuatan senjata pemusnah massal pada era Perang Dunia 2.
Sosok Oppenheimer sendiri merasa menyesal seumur hidup telah menciptakan alat pemusnah massal tersebut. Baca selengkapnya 5 inventor yang merasa sangat bersalah atas temuannya berikut.
1. J. Robert Oppenheimer - Penemu Bom Atom
Rasa bersalah Oppenheimer bermula saat ia diangkat sebagai direktur Laboratorium Los Alamos yang bertanggung jawab melakukan riset tentang bom atom. Hal ini didorong karena ketakutan pihak Amerika terhadap Jerman, tatkala pasukan Nazi juga turut membuat senjata pemusnah massalnya sendiri.
Selang 3 tahun kemudian, Oppenheimer dan timnya telah berhasil menciptakan bom atom yang sudah diuji coba pada tanggal 16 Juli 1945 di Alamogordo.
Bom buatan Oppenheimer akhirnya dijatuhkan di kedua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki. Tapi, yang membuat Oppenheimer menyesali perbuatannya, melansir History UK, adalah pihak Amerika justru menjatuhkan bom kedua yang dirasanya tidak perlu, sebab pengeboman terhadap Hiroshima sudah cukup untuk menghentikan perang.
"Sekarang saya menjadi Kematian, sang penghancur dunia" begitulah rasa penyesalan yang menghantui Oppenheimer selama hidupnya.
2. Alfred Nobel - Penemu Dinamit
Alfred Nobel—seorang kimiawan cerdas sekaligus pebisnis asal Swedia—dikenal sebagai penemu dinamit. Bahkan, nama beliau juga resmi diabadikan sebagai Nobel Prize, yakni penghargaan bergengsi bagi mereka yang paling unggul dan berjasa di enam bidang berikut, seperti Fisika, Kimia, Fisiologi atau Kedokteran, Sastra, dan Perdamaian.
Ironisnya, Alfred Nobel adalah orang mendapati temuannya justru disalahgunakan sebagai senjata pembunuh selama perang, padahal alat itu seharusnya digunakan untuk keperluan penggalian tambang. Pada akhirnya, Nobel menyesali temuannya hingga akhir hayat.
3. Mikhail Kalashnikov - Penemu pistol AK-47
Mikhail Kalashnikov mungkin adalah orang yang paling menyesali temuannya. Jika kamu berpikir bom atom adalah senjata pemusnah massal paling banyak memakan korban. Senjata yang dikenal sebagai Kalashnikov assault rifle, atau AK-47 sudah tercatat membunuh jutaan manusia, bahkan hingga saat ini.
Salah satu alasannya adalah alat ini sangat murah dan mudah diproduksi. Selain itu, dapat memuntahkan ratusan rentetan peluru dengan cepat dan mematikan.
Dilansir dari The Conversation, Diketahui Kalashnikov dihantui rasa bersalah selama hidupnya, ia menulis surat kepada kepala Gereja Ortodoks Rusia yang berbunyi:
"Rasa sakit dalam hati saya tak terbendung, saya selalu mengajukan pertanyaan yang tak dapat dipecahkan, jika senapan serbu temuan saya mengambil nyawa orang, itu berarti saya bertanggung jawab atas kematian mereka"
4. Wright Bersaudara - Pesawat perang
Pesawat terbang telah memudahkan manusia untuk bepergian kemana saja, sehingga jarak tak lagi menjadi masalah. Namu, siapa yang menyangka, sang inventor Wright bersaudara, pernah menyesali temuannya sendiri. Alih-alih digunakan untuk kepentingan sesama manusia, justru pesawat temuannya justru dimodifikasi sedemikian rupa untuk tujuan perang dan invasi besar-besaran.
Terdapat 300.000 pesawat perang yang telah dibuat selama perang dunia kedua.
Wright berkata dengan nada mengecam “Kami berani berharap bahwa kami telah menemukan sesuatu yang akan membawa perdamaian abadi ke bumi. Tapi kami salah. Kami meremehkan kemampuan manusia untuk membenci dan merusak sarana yang baik untuk tujuan yang jahat.”
5. Guillotine - Alat pemenggal manusia
Guillotine adalah alat penggal kepala untuk menghukum mati penjahat kelas berat, mulai dari pemerkosa hingga pembunuh. Meski terdengar mengerikan, alat ini justru adalah eksekusi paling manusiawi ketimbang hukuman bakar atau gantung pada masa itu, karena cara kerjanya yang cepat, tepat dan instan dalam mematikan targetnya.
Guillotine sendiri meraih puncak ketenaran pada masa-masa Revolusi Prancis (1789 - 1799). penamaan guillotine sendiri dinamai sesuai nama seorang dokter asal Prancis, Joseph-Ignace Guillotin. Meski begitu dalam catatan sejarah, dia bukan pembuat melainkan pengusul penggunaan alat untuk eksekusi mati tersebut. Impiannya terwujud tatkala ia bekerjasama dengan dokter lain, Antoine Louis.
Guillotin dihantui rasa bersalah, karena namanya melekat pada sebuah alat eksekusi mati nan sadis, bahkan ia memohon-mohon kepada pemerintah Perancis untuk mengubah nama alat itu, namun ditolak.
Itulah tadi 5 inventor yang menyesali temuannya, meski tak membunuh mereka merasa sangat bersalah.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.