3 Hal yang Harus Diperhatikan tentang Lawan Bicara

Hayuning Ratri Hapsari | Sapta Stori
3 Hal yang Harus Diperhatikan tentang Lawan Bicara
Ilustrasi berbincang (Unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Berbicara, ngobrol atau berbincang menjadi salah satu aktivitas yang pasti kita lakukan dengan orang lain. Aktivitas ini dapat berupa diskusi, saling berbagi isi hati atau sekadar membahas topik-topik ringan seperti keseharian.

Namun, sebelum memulai perbincangan atau diskusi, ada baiknya jika kita memperhatikan beberapa hal dalam menghadapi lawan bicara kita, di antaranya adalah:

1. Siapa lawan bicara

Penting bagi kita untuk melihat siapa lawan bicara kita. Sebab, sikap dan cara bicara yang kita gunakan pada sebaya kita dan pada orang yang lebih tua pastilah tidak sama. Pun, berbeda pula penyampaian kita jika yang kita ajak bicara adalah seorang anak kecil.

Selain itu, bagaimana latar belakang lawan bicara kita, dari mana ia berasal dan seperti apa hidupnya juga penting untuk kita perhatikan.

Misalnya saja, ketika kita membicarakan media sosial pada orang yang kurang memahami teknologi, tentu akan berbeda caranya dengan jika orang yang kita ajak diskusi memang sudah terbiasa menggunakan media sosial.

2. Sifat lawan bicara

Selain melihat siapa yang menjadi lawan bicara, kita juga harus pandai-pandai menelaah sifat lawan bicara. Misalnya saja, ketika kita melontarkan gurauan, tidak semua orang bisa menerima gurauan tersebut, tapi juga tidak semua orang akan tersinggung. Hal ini dapat bergantung dari sifat seseorang yang mendengar gurauan kita.

Tentunya, tidak mudah menyesuaikan cara bicara kita dengan sifat orang yang kita ajak bicara. Namun, dengan melakukan hal ini, kita dapat menentukan pemilihan diksi dan cara kita mengutarakan apa yang ingin kita sampaikan, sehingga komunikasi akan berjalan dengan baik.

3. Luangnya waktu lawan bicara

Ketika kita berbicara dengan orang lain, kita juga harus peka dengan kondisi waktu lawan bicara, apakah ia sedang terburu-buru atau memang sedang memiliki waktu luang. Jangan sampai kita menahan seseorang dalam obrolan dan menganggu aktivitasnya.

Misalnya saja, ketika ada yang ingin kita keperluan dengan dosen, hendaknya kita melihat dan memahami bagaimana kondisi dosen kita, apakah beliau terlihat sedang sibuk atau tidak. Jika memang mendesak dan dosen kita terlihat sibuk, ada baiknya jika kita langsung menyampaikan maksud kita dan tidak bertele-tele.

Demikian tiga hal yang harus kita perhatikan dalam menghadapi lawan bicara. Semoga bermanfaat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak