Handphone atau istilah kerennya gadget bukanlah hal asing lagi bagi seluruh lapisan masyarakat. Gadget sudah menjadi kebutuhan dasar manusia di era globalisasi saat ini, dengan gadget kita dapat berkomunikasi kepada orang lain secara cepat, dapat mengetahui informasi dari berbagai belahan dunia, dan bahkan sudah menjadi gaya hidup yang banyak membantu aktivitas manusia.
Jika hari ini tak memiliki gadget, bisa saja hidup terobsesi seakan ada yang kurang. Bahkan dalam waktu 24 jam, penggunaan gadget begitu intens dan banyak mengambil waktu kita, ada yang hanya scrolling media sosial saja, dipakai bermain game, dan tak sedikit pula digunakan untuk mencari cuan, terlebih bagi kalangan milenial. Atas kondisi inilah yang membuat gadget sulit lepas dalam hidup kita.
Sisi positif dan negatif dari penggunaan gadget tentu ada, dan itulah yang mesti bisa disadari para pengguna gadget agar tidak terjerumus ke lumpur negatifnya. Saya sendiri merasa bahwa gadget sudah menjadi kebutuhan, tanpa bermain gadget dalam sehari seakan ada yang kurang dalam hidup saya. Tetapi lagi-lagi saya tetap juga bisa mempergunakannya secara bijak.
Namun ada hal menarik ketika gadget rusak dan pengalamannya pun saya sudah rasakan. Saya akui dan memang termasuk pengguna gadget setia setiap hari, melalui kondisi itulah sehingga ada sedikit cuitan yang saya rasakan saat gadget rusak. Perasaan gelisah dan selalu ingin melihat perkembangan di media sosial tetap saja muncul, tetapi perasaan tersebut sebenarnya tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
Hal yang sudah pasti dilakukan jika handphone rusak kalau tidak tahu memperbaiki sendiri tentunya membawa ke tukang service. Namun ada kalanya ketika membawa ke tukang service, justru bisa mengambil banyak waktu, entah karena tukang service tidak bisa langsung ditemui, atau kalau kita tinggal di daerah yang sedikit tukang service handphone, bahkan bisa juga handphone lama di tukang serivice karena kerusakannya susah dicari atau perbaikannya yang lama). Nah, kondisi itulah mesti bisa diterima jika handphone rusak, termasuk saya pribadi melaluinya. Daripada pusing sendiri tanpa ada gadget di tangan, maka lebih baik melakukan aktivitas berikut ini dan juga memang bernilai produktif.
1. Membaca buku
Aktivitas membaca buku memang sangat relevan dilakukan jika tidak ada gadget di tangan terlebih saat gadget rusak. Hal ini memang bisa saja mudah terjadi, karena ketika ada gadget di tangan sangat memungkinkan kita susah membaca buku. Bahkan gadget selalu menjadi godaan untuk malas membaca buku. Memang diakui bahwa dengan gadget kita bisa membaca dan mencari informasi, tetapi nyatanya membaca melalui gadget sulit dan tidak akan lama karena dikit-dikit selalu ingin membuka media sosial, dan juga mata bisa cepat lelah karena pancaran sinarnya.
Beda halnya dengan membaca buku fisik, selain sebagai alat bacaan yang tak tergantikan tentu juga tidak akan merusak mata. Kondisi inilah yang patut disadari bahwa membaca buku sangat penting untuk dibudayakan, karena manfaatnya tentu amatlah banyak. Bukan hanya saat gadget rusak sangat direkomendasikan untuk membaca buku, terlebih ketika gadget bagus sekalipun.
Tetapi nyatanya gadget selalu menjadi godaan dan menghilangkan semangat untuk membaca buku. Jadi, daripada rebahan saja dan terus memikirkan gadget rusak, lebih baik manfaatkan waktu yang tidak menggunakan gadget dengan membaca buku, semoga saja menjadi pemantik bisa konsisten membaca. Tetapi jangan pula jadikan alasan itu mau membaca buku gara-gara gadget rusak, tetapi dengan gadget rusak setidaknya bisa melakukan hal yang lebih produktif ketimbang pusing-pusing sendiri.
2. Menulis
Sama halnya dengan membaca buku, menulis juga sangat produktif untuk dilakukan ketika handphone rusak sembari menunggu masa perbaikannya. Meskipun sekarang menulis sudah banyak yang melakukan melalui handphone, tetapi menulis melalui laptop justru bisa lebih bagus. Mungkin saja ketika gadget bagus, produktivitas menulis di handphone tidak terlalu baik. Tetapi saat gadget rusak, menulis melalui laptop sangat memungkinkan bisa produktif untuk melakukannya.
Pengalaman ini saya rasakan sendiri, saat handphone saya rusak justru membuat saya bisa lebih produktif menulis di laptop. Menulis di laptop membuat saya cepat menyelesaikan tulisan ketimbang menggunakan handphone, terasa lebih rileks untuk mengungkap apa yang ada pikiran, serta melatih saya untuk bisa mengetik cepat di papan keyboard laptop. Kondisi-kondisi inilah sangat bermanfaat bagi saya dan memberikan nilai tersendiri saat gadget saya sedang rusak.
3. Ngobrol dan diskusi bisa lebih banyak
Bisa mengobrol banyak dan berdiskusi kepada orang-orang di sekitar tentu sangat memungkinkan terjadi ketika gadget rusak. Kita pasti sudah tahu sendiri bahwa kandasnya obrolan secara langsung saat ngumpul disebabkan karena masing-masing orang sudah sibuk sendiri bermain gadget. Bahkan sering kali tidak disadari saat ngumpul yang seharusnya ada kegiatan diskusi atau ngobrol berbagai hal, tetapi justru mengabaikannya hanya krena pengaruh dari gadget. Mungkin saja ada bahan obrolan satu dua kali, tetapi tidak akan bisa sama lamanya ketika tidak ada handphone di tangan.
Orang bisa lancar ngobrolnya dan berdiskusi saat tidak ada handphone yang dipegang, sementara orang ngobrol sambil pegang handphone tentu dikit-dikit selalu ingin buka handphone hingga akhirnya melalaikan obrolan langsung dan lebih memilih terlarut dalam dunia gadget tanpa menyadari kalau ada orang di dekatnya.
4. Mencatat ide-ide kreatif
Aktivitas lain yang juga bisa dilakukan yakni dengan mencatat berbagai ide kreatif sembari menunggu handphone bisa kembali pulih. Cara ini memungkin saja terjadi karena waktu tidak lagi digunakan hanya untuk scrolling media sosial saja, melalui ini pula ide-ide kreatif itu bisa muncul. Ketika ide kreatif itu muncul, maka catatlah segera di buku harian atau buku tertentu dan simpan baik-baik buku tersebut sebagai pengingat bahwa kamu punya ide-ide kreatif yang akan dilakukan pada hari-hari berikutnya. Jadi, pergunakanlah waktu sebaik mungkin sembari menunggu gadget dalam perbaikan, bahkan saat gadget sudah baik sekalipun mesti ada terus ide-ide kreatif yang harus bisa dilakukan.
Dengan begitu, daripada hanya rebahan saja menunggu masa perbaikan handphone yang rusak, maka gunakanlah waktu tersebut untuk melakukan berbagai aktivitas produktif. Namun jangan juga jadikan alasan melakukan hal produktif karena handphone rusak, tetapi setidaknya melalui itu mesti bisa menjadi pemantik. Lagian pula cara itu setidaknya dapat mengurangi beban pikiran karena dilanda musibah handphone rusak, tetapi bisa menerimanya dan melawan melalui aktivitas yang produktif.