Berkaca dari Rangkaian Tragedi, 5 Bantuan Hidup Dasar yang Harus Kamu Tahu!

Hikmawan Firdaus | Hanifa Ramadhanti
Berkaca dari Rangkaian Tragedi, 5 Bantuan Hidup Dasar yang Harus Kamu Tahu!
Ilustrasi pemberian bantuan hidup dasar (Pexels.com/rodnae productions/)

Berbagai tragedi terus menghampiri silih berganti, ada banyak kejadian yang mengejutkan di tahun 2022 ini seperti Tragedi Kanjuruhan, Halloween di Itaewon Korea Selatan, Konser Berdendang Bergoyang serta Jembatan Runtuh di India. Di mana tragedi tersebut setidaknya menewaskan 100 orang lebih.

Dalam tragedi ini yang terjadi di bulan Oktober setidaknya mengingatkan kita betapa penting menjaga keamanan agar tidak sampai melebihi kapasitas tempat. Maka dari itu, pentingnya mempelajari bantuan hidup dasar agar kejadian serupa tidak sampai terulang kembali. Berikut bantuan hidup dasar yang harus kamu ketahui.

1. P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)

P3K merupakan pertolongan awal pada saat terjadinya kecelakaan, P3K juga salah satu bantuan hidup dasar yang setidaknya masyarakat harus bisa memahami. Kemampuan ini bisa dipelajari oleh siapa saja tanpa memandang usia sekalipun. Meskipun pada saat sekolah P3K ada di dalam ekstrakulikuler PMR, tapi itu tidaklah cukup, setidaknya P3K bisa dimasukan ke dalam kurikulum pelajaran, agar semua siswa pun bisa mempelajari bantuan hidup dasar.

Partisipasi perangkat desa atau RT setempat setidaknya juga harus mengenalkan kepada masyarakat terkait pengenalan dasar P3K, ini dimaksudkan agar warga sekitar bisa mempelajari bila terjadi situasi genting di dalam keluarganya, sehingga dapat berpartisipasi dalam menyelamatkan nyawa korban.

2. Keterampilan Melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru)

Satu hal yang menarik atensi publik pada saat kejadian Itaewon di Korea Selatan adalah kesigapan masyarakat sekitar dalam membantu tenaga medis dalam memberikan RJP. RJP juga masuk ke dalam rangkaian P3K yaitu pertolongan pertama yang setidaknya pertolongan tersebut bisa membantu menyelamatkan nyawa korban selagi menunggu tim medis. Tidak cuman tenaga medis yang bisa melakukan RJP, masyarakat umum pun seharusnya bisa melakukannya. Pemerintah atau perangkat daerah bisa bekerja sama dalam penyuluhan pemberian materi RJP dengan PMI atau tenaga medis setempat ke dalam kegaiatan kaderisasi dengan pelaksanaan pemberian materi hingga sampai ke tahap praktik. 

3. Perhatikan Letak Akses Keluar atau Darurat

Kalau kamu berkunjung ke tempat umum, pastikan kamu mengetahui letak akses keluar atau darurat agar bila ada kejadian yang tidak diinginkan kamu akan dengan sigap bisa terhindar dari kejadian tersebut. Kamu bisa melihat simbol akses darurat atau tanda pintu keluar. Kalau dirasa tidak ada, jangan malu untuk bertanya pada petugas yang berjaga di area tersebut.

4. Hindari Kerumunan yang Melebihi Kapasitas

Jangan memaksakan dirimu untuk mengikuti euphoria acara sampai kamu rela berhimpit dengan orang-orang lain, bila dilihat kerumunan tersebut sudah melebihi kapasitas hingga kamu kesulitan bernapas, lebih baik kamu langsung menghindar dan jangan ragu untuk segera keluar sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. 

5. Perhatikan Peringatan Petugas

Meskipun kamu menikmati kegiatan acara tersebut, setidaknya kamu tetap harus memperhatikan tanda peringatan dari petugas, dengarkan segala instruksi petugas jangan kamu mengabaikannya, lakukan apa yang telah disampaikan oleh petugas. Karena bagaimanapun petugas yang turut mengawasi pengunjung pasti sudah terlatih dan memahami kondisi area tersebut. Kalau kamu dan pengunjung lain bisa mengikuti aturan yang telah diberikan petugas, kejadian yang tidak diinginkan pasti tidak akan terjadi. 

Nah, itu tadi bantuan hidup dasar yang harus kamu perhatikan. Bayangkan kalau masyarakat umum sudah terlatih dalam memberikan penanganan dan patuh mengikuti instruksi petugas, sudah bisa dipastikan akan lebih banyak orang yang tertolong. Semoga bermanfaat!

Video yang mungkin Anda lewatkan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak