4 Dampak Negatif Menjalani Backburner Relationship, bisa Memicu Trauma!

Hikmawan Firdaus | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
4 Dampak Negatif Menjalani Backburner Relationship, bisa Memicu Trauma!
ilustrasi backburner relationship (freepik.com)

Backburner relationship merupakan suatu istilah yang menggambarkan kondisi ketika hubungan yang dijalani bukanlah prioritas utama karena ada hubungan lain yang dianggap lebih layak diperjuangkan. Sebagai contoh, kamu sedang menjalani hubungan asmara dengan pasangan selaku orang pertama, tetapi dalam waktu yang bersamaan, kamu juga menjalin hubungan dengan orang kedua. 

Pada situasi ini, kamu akan menganggap hubungan dengan orang kedua sebagai backburner relationship, dan hanya akan menjadikannya sebagai pasangan resmi, jika hubungan dengan orang pertama gagal. Backburner relationship memang terlihat mirip dengan kasus perselingkuhan. Bahkan, hubungan ini juga dilakukan secara tersembunyi.

Ciri-ciri backburner relationship umumnya dilihat dari dua sisi, yakni sudut pandang dari pasangan utama dan sudut pandang selaku pasangan cadangan. Backburner relationship dari sudut pandang pasangan utama biasanya ditandai dengan adanya perubahan sikap yang mencolok, kesulitan untuk membagi waktu, menutup diri, bertambahnya waktu di kantor tanpa alasan yang jelas, hingga pengeluaran yang tiba-tiba membengkak.

Sedangkan, backburner dari sudut pandang pasangan cadangan, yakni minimnya waktu untuk bertemu secara langsung dengan pasangan, tidak ada niatan untuk membicarakan masa depan atau memperkenalkan kepada orang tua, pasangan yang kerap mempermasalahkan hal-hal kecil, serta kebutuhan emosional yang kurang terpenuhi.

Lantas, seperti apa dampak negatif menjalani backburner relationship? Berikut empat diantaranya.

1. Merusak Kepercayaan

Hubungan backburner tentu akan merusak kepercayaan dalam hubungan, baik dengan pasangan utama maupun pasangan cadangan. Sebab, pasangan utama akan merasa bahwa kepercayaannya telah dikhianati. Disisi lain, pasangan cadangan akan merasa dimanfaatkan karena mereka hanya akan dicari atau diberi perhatian jika pasangan utama tidak ada, atau sedang berkonflik.

2. Memicu Stres

Menjadi pasangan cadangan bukanlah hal yang mudah. Orang lain yang mengetahui hal ini tentu akan mempertanyakan harga dirinya sebagai seorang laki-laki atau wanita. Tak hanya itu, orang lain mungkin terus mempertanyakan apa yang kurang dalam dirinya sehingga tidak layak menjadi prioritas utama.

Jika hal ini terus dibiarkan, menjalin backburner relationship dapat memicu stres, kecemasan, hingga depresi karena tingginya emosi negatif dalam diri kamu.

3. Memicu Trauma

Tak hanya memicu stres, Backburner relationship juga dapat memberikan sederet pengalaman buruk yang memicu trauma. Pasalnya, akan ada banyak konflik yang pasti terjadi antara kamu selalu pasangan cadangan dengan pasangan utama.

Hubungan tersebut juga terlihat sulit bertahan dalam waktu yang lama alias langgeng, karena rasa khawatir mendapat perlakuan sama ketika menjadi pasangan utama nantinya.

4. Kehilangan kesempatan bertemu orang yang lebih baik

Menjadi backburner juga akan menghilangkan kesempatan kamu menjalin hubungan dengan orang lain yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih perhatian dengan kamu.

Selain itu, seseorang yang menjadikan kamu backburner akan selalu berusaha menahan kamu di sisinya dengan segala rayuan pemikatnya. Akibatnya, kamu merasa kesulitan untuk mencari pasangan baru dan terperangkap dalam hubungan yang salah.

Cara terbaik untuk lepas dari backburner relationship adalah bertindak tegas kepada pasangan. Berikan mereka tenggat waktu untuk memilih siapa yang layak menjadi pasangan utama dan berhenti mencari pasangan lain. kamu juga perlu mengatakan secara jujur kepada pasangan, tentang hubungan yang kamu inginkan.

Itulah tadi pembahasan tentang empat dampak negatif menjalani backburner relationship, seperti dilansir pada laman touch.org.sg, phys.org, psiloveyou.xyz, dan herway.net, semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak