Intrusive thought didefinisikan sebagai gambaran pikiran aneh yang muncul secara tiba-tiba serta menimbulkan rasa ketidaknyamanan. Sebagai contoh, ketika Anda sedang bepergian keluar rumah, lantas muncul pikiran aneh yang mengatakan bahwa Anda lupa mematikan kompor, mengunci pintu, atau menutup rapat jendela rumah. Kondisi ini tentu akan membuat anda merasa was-was dan akhirnya memutuskan untuk kembali memeriksanya.
Pada kasus yang lebih parah, seseorang yang mengalami intrusive thought juga kerap memikirkan hal-hal mengerikan dan berbahaya. Misalnya tentang menyakiti atau mencelakakan diri sendiri
Munculnya pikiran aneh secara tiba-tiba bisa dikatakan normal apabila terjadi sesekali dan tidak sampai membuat penderitanya melakukan hal-hal negatif. Namun, jika kondisi ini terjadi secara berulang, maka Anda perlu berkonsultasi pada ahlinya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sebagian besar kasus intrusive thought tidak memiliki alasan yang jelas dan hanya terjadi begitu saja. Akan tetapi, para ahli berpendapat bahwa intrusive thought lebih sering dialami pada orang yang mengalami stres. Disamping itu, ada beberapa faktor lain yang bisa meningktakan risiko intrusive thought, berikut lima di antaranya.
BACA JUGA: 5 Penyebab Testis Terasa Nyeri, Salah Satunya Varikokel
1. Depresi
Depresi merupakan gangguan suasana hati atau mood yang ditandai dengan perasaan sedih mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai, misalnya hobi, pekerjaan, makanan dan minuman favorit dan lain sebagainya.
Salah satu pemicu depresi adalah stres kronis akibat beban kerja yang terlalu berat, ditinggal pergi pasangan dan anggota keluarga, serta tekanan lain yang mengganggu pikiran.
Bila kondisi ini dibiarkan terus-menerus dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, depresi akan memicu intrusive thought secara berulang tentang keinginan untuk menyakiti diri sendiri hingga berujung pada kasus bunuh diri.
2. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan atau anxiety disorder merupakan perasaan cemas yang sulit dikendalikan hingga membuat penderitanya sulit berkonsentrasi, overthingking, dan frustasi. Kondisi inilah yang juga turut andil dalam memicu intrusive thought secara berulang.
3. Obsessive Complusive Disorder (OCD)
Pada kasus OCD, intrusive thought dapat memberikan tekanan yang sangat serius. Pasalnya, pikiran aneh yang muncul tersebut sering kali menyebabkan seseorang melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang guna mengurangi kecemasan yang ada di dalam pikirannya.
Intrusive thought pada penderita OCD bisa terjadi bermacam-macam, seperti perasaan ragu telah mengunci pintu, padahal saat itu mereka sudah berjalan beberapa meter dari rumah. Pikiran ini akan membuatnnya kembali ke rumah dan mengecek pintu berkali-kali.
BACA JUGA: 5 Manfaat Wedang Uwuh bagi Kesehatan, Ampuh Mengatasi Masuk Angin
4. Post-traumatic stress disorder (PTSD)
Seseorang dengan PTSD juga sering kali mengalami intrusive thought. Masalah kesehatan mental satu ini biasanya dipicu oleh pengalaman traumatis, seperti perang, kecelakaan, bencana alam, hingga pelecehan seksual.
Bahkan, pikiran negatif yang dialami penderita PTSD kerap hadir dalam mimpi buruk, sehingga menimbulkan perasaan tertekan secara mental dan fisik.
5. Postpartum depression (PPD)
Postpartum depresion atau depresi pasca persalinan merupakan penyakit mental serius yang terjadi pada ibu setelah melahirkan. Kondisi ini dipicu oleh ketidakseimbangan zat kimia di otak yang dialami oleh 10% ibu yang melahirkan.
Ibu yang menderita PPD merasa tidak ada ketertarikan atau perasaan emosional antara dirinya dengan sang anak. Pada kondisi yang ekstrem, masalah mental yang satu ini juga dapat menimbulkan intrusive thought berupa keinginan untuk menyakiti diri sendiri maupun bayinya.
Itulah tadi pembahasan tentang lima penyebab intrusive though, semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS