Kalau ngomongin artis yang mulutnya ceplas-ceplos tapi selalu bikin ngakak, nama Soimah Pancawati pasti ada di urutan paling atas. Nah, baru-baru ini, "kekuatan" celetukannya itu kembali memakan korban: Andhika Pratama dan Wendi Cagur!
Dalam sebuah acara, Soimah yang dijuluki 'wong sugih' alias orang kaya, justru memberikan balasan yang saking tak terduganya, sampai bikin seisi studio auto tertawa terbahak-bahak.
Saat Studio Tiba-tiba 'Bau Rupiah'
Semua ini berawal saat Andhika Pratama, dengan gaya isengnya, mencoba "menggoda" Soimah yang jadi bintang tamu di program mereka. Melihat kesuksesan Soimah yang luar biasa, Andhika pun nyeletuk.
"Buat temen-temen di studio, mungkin kalau dari tadi bingung kenapa studio baunya beda. Gue kasih tahu aja, ini bau Rupiah, karena yang dateng hari ini wong sugih," celoteh Andhika, dalam video yang tayang di YouTube, Kamis (2/10).
'Serangan Balik' yang Bawa-bawa Nama Instansi Paling Ditakuti
Mendengar candaan itu, Soimah bukannya tersipu malu atau mengamini. Ia justru melancarkan "serangan balik" dengan menyebut nama instansi yang mungkin jadi "musuh bersama" kita semua.
Dengan santainya, ia bilang kalau setiap kali ada yang membahas kekayaannya di depan publik, biasanya ada "panggilan tak diundang" yang datang setelahnya.
"Biasanya, karena kelakuan dari teman-teman kayak kalian ini, yang biasanya habis itu orang pajak nelpon," ujar Soimah.
Boom! Celetukan singkat itu langsung jadi skakmat telak. Andhika Pratama dan Wendi Cagur yang tadinya mau menggoda, justru jadi pihak yang "diserang" balik dan tak kuasa menahan tawa.
Jurus 'Ngeles' Paling Cerdas
Celetukan Soimah ini bukan cuma lucu, gengs. Ini adalah jurus "ngeles" level dewa. Daripada pamer atau merendah, ia justru membalikkan situasi dengan sebuah humor yang relate banget sama banyak orang.
Siapa sih yang nggak merinding kalau dengar tiga kata sakti: "kantor orang pajak"? Dengan membawa-bawa nama instansi ini, Soimah seolah ingin bilang, "Jangan bahas-bahas kekayaan deh, nanti urusannya panjang!"
Ini adalah cara yang super cerdas untuk menanggapi citra "orang kaya" yang melekat padanya, tanpa harus terdengar sombong atau munafik.
Kisah ini jadi bukti lagi, kalau mau "nyerang" Soimah pakai candaan, siap-siap aja kena "skakmat" balik dengan cara yang lebih cerdas dan kocak. Salut, Mae!
