Universitas Negeri Yogyakarta terus membangun sejumlah fasilitas penunjang perkuliahan guna meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa. Setelah Jumat (21/2/2020) lalu UNY melakukan Pembangunan Kampus di Gunung Kidul, pada Senin (24/2/2020) ini UNY kembali melakukan penambahan fasilitas gedung perkuliahan di Kampus UNY Wates.
Adapun Gedung direncanakan dibangun adalah Gedung Laboratorium Vokasi dan Gedung Kewirausahaan.
Permulaan pembangunan kedua Gedung tersebut dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Kulon Progo H. Sutedjo, Rektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. dan dilanjutkan oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Kulon Progo.
Rektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. mengungkapkan bahwa pembangunan dua buah Gedung ini sebagai langkah awal pemusatan Pendidikan Vokasi di luar Kampus Utama. Karena itu UNY mulai melakukan pembangunan kampus dan fasilitas perkuliahan guna menunjang proses belajar mengajar mahasiswa.
“Pembangunan dua Gedung ini dalam rangka memberi fasilitas bahwa kegiatan laboratorium maupun praktek itu harus lebih banyak dari kuliah biasa. Karena itu, kita menyiapkan dengan baik fasilitas laboratorium sesuai dengan Prodi yang ada. Kita juga membangun Gedung kewirausahaan, karena prodi-prodi vokasi ini kan dekat dengan dunia kerja. Karena itu nantinya mahasiswa harus mampu menghasilkan karya yang dapat dipamerkan dan dijual. Dengan adanya karya tersebut maka proses pendidikan menjadi terpadu antara perkuliahan dengan enterpreneursipnya “ ujar Sutrisna kepada wartawan Senin (24/2/2020) .
Dijelaskan Sutrisna, pembangunan dua buah gedung di Kampus Wates ini diperkirakan dapat digunakan untuk perkuliahan oleh 4.000 sampai 5.000 mahasiwa. Karena itu, pembangunan dua buah Gedung ini diakui masih belum mencukupi sehingga tahun depan UNY berencana untuk kembali membangun dua buah gedung lagi.
Saat ini jumlah mahasiswa UNY yang kuliah di kampus Wates diperkirakan sebanyak 3000 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa Teknik Vokasi dan mahasiswa lama, sehingga semuanya terpusat di Wates.
“Karena semuanya kita pusatkan di sini, maka mahasiswa tak perlu lagi wira-wiri,“ ujar Sutrisna.
Di sisi lain, Bupati Kulon Progo, Sutejo, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik pembangunan fasilitas perkuliahan di Kampus UNY Wates tersebut. Sebab, bagi Sutedjo bidang pendidikan memang menjadi prioritas utamanya dalam membangun Kulon Progo.
“Kalau soal Pendidikan, saya tak perlu berpikir dua atau tiga kali. Pasti saya dukung. Kami tak akan piker Panjang kalau berhubungan dengan pendidika,“ ujar Sutejo.
Dijelaskan Sutejo, Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena Pendidikan merupakan proses penyiapan generasi dalam rangka melanjutkan pembangunan.
Dalam rangka dukungan terhadap pengembangan Kampus UNY, pihaknya berencana untuk melakukan komunikasi dengan Gubernur mengenai adanya kemungkinan diijinkannya tanah kas desa untuk dibangun sebagai sarana pendukung perkuliahan seperti gedung kuliah serta fasulitas perkuliahan lainnya.
“Kalau dari kepemilikan tanah kosong Pemda tidak punya. Tapi kami dapat menfasilitasi untuk itu. Misalnya kalau Pemerintah Desa menyetujui ada sebagian tanah kas desa yang bisa digunakan. Memang harus ada izin Gubernur, tetapi kalau pemerintah desa memberi lampu hijau, maka kami selaku Bupati dapat memberi rekomendasi,“ ujar Sutedjo.
Sampai saat ini Kampus UNY Wates digunakan sebagai sarana perkuliah mahasiswa jurusan Tehnik Mesin, Teknik Elektronika, Teknik Otomotif, Akuntansi dan Pemasaran. Sedangkan Prodi baru yang akan dibuka antara lain Management Pariwisata dan Management Logistik. Pembangunan dua prodi baru itu dilakukan sebagai dukungan pembangunan Bandara Yogya International Airport yang ada di Temon, Kulon Progo.