Pemerintah Berharap Pemulihan Ekonomi Terlihat di Tahun 2021

Tri Apriyani | yuqa putri ramadhina
Pemerintah Berharap Pemulihan Ekonomi Terlihat di Tahun 2021
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto. (Suara.com/Ria Rizki)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, pemerintah telah mempersiapkan langkah mendasar dengan melakukan reformasi struktural yang akan mulai di awal tahun 2017, diharapkan hasilnya sudah mulai terlihat di sepanjang tahun 2021.

"Pemerintah menggunakan momentum ini untuk meraih peluang dalam mendorong pemulihan ekonomi, dengan melakukan reformasi struktural melalui kemudahan berusaha, pemberian insentif usaha dan dukungan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM), untuk memberikan kepastian usaha dan menciptakan iklim usaha dan investasi yang lebih baik, sehingga penciptaan lapangan kerja dapat terealisasi. Salah satu pendorongutama (key-driver) yang diandalkan adalah melalui UU Cipta Kerja," ungkapnya dalam Diskusi Panel outlook Ekonomi dengan tema "Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi di 2021" di Jakarta, Selasa (22/12/2020)

Selain itu, berbagai strategi juga disiapkan, di antaranya melanjutkan program komite PC-PEN (Penangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional) di tahun 2021, penyusunan Daftar Prioritas Investasi (DPI), dukungan kebijakan untuk pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Sinyal pemulihan mulai tampak, ekspor mulai pulih pada akhir 2020 dan tren ini diharapkan selalu tejaga pada tahun 2021. Indonesia mendapatkan lagi fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) yang pastinya membantu eskpor Indonesia.

Transaksi berjalan Indonesia pertama kalinya surplus sebesar USD 964 juta atau 0,36 % terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak 10 tahun terakhir. Kondisi ini juga di support oleh neraca perdagangan Indonesia yang sampai dengan Oktober 2020 surplus sebesar USD 17,07 miliar dan cadangan devisa cukup tinggi sebesar USD 135,2 miliar pada triwulan III/2020.

Berdasarkan data Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan III tahun 2020 yang telah menunjukkan tren perbaikan, pemerintah optimistis akan terus berlanjut di triwulan IV 2020 dan  sepanjang tahun 2021.

"Indonesia telah melewati posisi rock bottom, posisi terendah ekonomi pada triwulan II. kita optimistis tren perbaikan dan pemulihan ekonomi akan terus berlanjut pada tahun mendatang," ujar Menkop Airlangga.

Selain itu, tren perbaikan juga tampak dari nilai tukar rupiah dan kinerja pasar saham terhadap dolar Amerika. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada kisaran 6.100 dan Rupiah pada posisi 14.100 per dolar Amerika, posisi yang relatif stabil dan lebih baik dari sebelum kondisi Pandemi Covid-19.

Konsumsi domestik dan inflasi tampak membaik, memperkuat fondasi pemulihan ekonomi dari sisi demand. Permintaan domestik, keyakinan konsumen yang membaik, memicu aktivitas produk domestik.

"Di sisi supply, di tengah kontraksi ekonomi yang terjadi masih terdapat sektor yang mampu bertahan dan tumbuh postif di sepanjang tahun 2020, seperti sektor pertanian, Informasi dan Komunikasi, jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial serta Jasa Pendidikan," lanjut Menko Airlangga.

Peluang berikutnya berawal dari pemulihan harga komoditas utama Indonesia di pasar global,  seperti CPO & Nikel. Pulihnya harga komoditas ini memberikan pengaruh multiplier yang besar bagi aktivitas ekonomi domestik sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional kembali.

Hal lain yang harus dimanfaatkan adalah aktivitas perdagangan internasional yang semakin terintegrasi, melalui perjanjian RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) secara luas oleh 10 negara ASEAN, 5 mitra dagang besar  dan kerja sama internasional.

Dengan berbagai tren positif , berbagai macam kebijakan dan program, dengan memanfaatkan momentum dan meraih peluang pemulihan ekonomi, diharapkan ekonomi Indonesia segera tumbuh kisaran 4,5% sampai 5,5% ditahun 2021.

Namun, Menko Airlangga menggarisbawahi bahwa berbagai upaya pemerintah tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. "Koordinasi dan sinergi antara pemerintah dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat harus terus diperkuat untuk menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang pemulihan ekonomi di tahun 2021," pesan Menko Airlangga 

Diskusi Panel dibuka oleh Ir. H. Joko Widodo secara virtual. Dalam sambutannya Ir. H. Joko Widodo mengtakan bahwa kebijakan yang berjalan baik di tahun 2020 patut diteruskan terutama dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan kehidupan masyarakat.

"Pemerintah akan segera memebrikan vaksin gratis ke seluruh masyarakat di awal 2021. Program vaksinasi ini diharapkan akan memberikan kepercayaan publik terhadap penanganan Covid-19 dan menimbulkan rasa aman di masyarakat. Dengan demikian, pemulihan ekonomi nasional diharapkan dapat b erjalan dengan lebih cepat," ungkap Ir. H. Joko Widodo

Sejumlah reformasi struktural yang telah disediakan pemerintah di tahun ini diperkirakan akan mulai tampak hasilnya di tahun 2021. Implementasi UU Cipta Kerja, melalui berbagai Peraturan Pelaksanaan mulai diberlakukan pada Februari 2021 dan diharapkan akan mensupport pembangunan di berbagai infrastruktur dan sektor.

Acara Diskusi Panel Outlook Perekonomian Indonesia ini diselenggarakan secara hybirid, yakni melalui daring dan luring dengan di buka oleh Ir. H. Joko Widodo dan menghadirkan berbagai pembicara di antaranya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Reini Wirahadikusumah, Ketua Umum KADIN Rosan Roeslani. Diskusi Panel yang diadakan bertepatan dengan peringatan Hari Ibu , juga menghadirkan pembicara yang semuanya perempuan di Sesi Panel kedua.

 Oleh: Yuqa Putri Ramadhina / Mahasiswi S1 Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak