Ramai perbincangan soal pawang hujan Sirkuit Mandalika membuat seorang mahasiswa ikut angkat bicara. Mahasiswa ini mengungkap bahwa kampus dalam mengadakan acara juga memakai jasa pawang hujan.
Aksi pawang hujan Raden Rara Istiani Wulandari yang bekerja mengendalikan cuaca di Sirkuit Mandalika menuai berbagai pro kontra warganet. Ada yang mengapresiasi kinerja dari pawang hujan tersebut.
Begitu juga sebaliknya ada yang menghina pawang hujan ini sebab sebelum pertandingan Sirkuit Mandalika sempat diguyur hujan. Berbicara soal pawang hujan memang sudah menjadi budaya dari masyarakat Indonesia sejak dahulu kala.
Akun media sosial Twitter @collegemenfess membagikan foto tangkapan layar tentang cuitan seorang mahasiswa yang menyinggung pawang hujan di acara kampus.
Mahasiswa ini heran dengan orang-orang yang kaget melihat pawang hujan dipagelaran MotoGP Sirkuit Mandalika. Dia mengungkapkan bahwa kampus besar pun memakai jasa pawang hujan saat menggelar sebuah acara.
Apabila ada acara penyambutan mahasiswa baru ketika dilaksanakan secara offline maka jasa pawang hujan digunakan. Panitia akan menganggarkan sejumlah dana khusus untuk menyewa jasa pawang hujan.
Acara Kampus Pakai Pawang Hujan
Panitia yang bertanggungjawab atas pawang hujan yakni divisi logistik.
"Ada sebuah kampus besar yang harusnya berbasis ilmiah. Kalau lahi acara penyambutan mahasiswa baru (zaman offline) juga menganggarkan duit buat cari pawang hujan. Kala itu yang tanggungjawab divisi logistik, anggarannya 300k wkwk," ungkap seorang mahasiswa.
Sejak diunggah Minggu (20/03/2022) sore kemarin, cuitan ini telah mendapatkan lebih dari 6.500 suka dan 370 retweet. Cuitan tersebut menarik perhatian warganet untuk memberikan komentar.
Banyak warganet yang mengaku bahwa di kampusnya juga pernah memakai jasa pawang hujan saat menyelenggarakan acara.
"Ada wkwkwk ada anggaran khususnya benaran. biasanya memang buat ospek yang offline. Tapi kalau gagal siap-siap bakal hujan deras banget," kata seorang warganet.
"Kampus aku juga dong, tapi lumayan hemat karena katingku ada yang ahli begituan," sahut yang lain.
"Kampusku juga ada kok tiap acara outdoor selalu ada," imbuh lainnya.
"Dulu pernah datang ke event konser salah satu kampus dan ya mereka pakai pawang ujan juga. Acara kurang 1 jam itu hujan deras banget. Pas sudah mau mulai untungnya sudah reda. Jadi konsernya sambil becek-becekan," tulis warganet lain.