Aksi bule yang tinggal di Indonesia, tak jarang menjadi sorotan. Apalagi bule yang sudah menetap lama, dan gayanya sudah seperti orang lokal.
Gaya lokal itu pun tercermin dari bule yang sosoknya tengah viral ini. Bule tersebut viral setelah dibagikan pengguna TikTok dengan akun bernama ainayyahhumairah. Wanita pemilik TikTok itu adalah istri sang bule.
Dalam video, diceritakan bahwa sang suami yang merupakan bule, pulang dari tahlilan. Tergambar raut senang dalam wajah bule itu.
"Suami bule pulang tahlil. Wajah ceria dan happy (emoticon tersenyum)," tulis @ainayyahhumairah, seperti dikutip pada Jumat (11/11/2022).
Bule itu diceritakan sumrigah setelah pulang tahlilan membawa bungkusan berkat berisi ayam. Ia merasa senang karena jemaah tahlilan menyambutnya dengan ramah.
Apalagi, bule tersebut semakin gembira karena diberi lauk ayam paling besar oleh tuan rumah.
"Suami: kamu tahu orang-orang kasih aku ayam paling besar sendiri. Aku: itu karena kamu selalu hadir jadi mereka senang," ungkap @ainayyahhumairah.
Dalam video pula, bule tersebut tampak senang sehingga pamer menunjukkan lauk ayam pada istrinya. Pria tersebut pamer ayam goreng sembari tersenyum lebar.
"Sambil nunjukkin ayamnya, dia happy karena orang-orang baik dan ramah banget," kata @ainayyahhumairah.
Video bule yang sumringah menerima berkat berisi ayam dari acara tahlilan, banjir reaksi publik. Tak sedikit yang salah fokus dengan ekspresi sang bule.
"Nasi berkat nikmatnya memang beda. Mengandung doa banyak orang," komentar @Ho**y_M**nan.
"Ikut senang aku lihat suami bule kakak ini sumringah dapat ayam besar," tulis pemilik akun @k*k**as.
"Gembiranya si bule (emoticon tertawa). Di negaranya bule ada adat ini," ungkap akun @sa**ika.
"Istrinya pasti senang banget. Udah punya suami bule, mau tahlilan lagi," ujar @ris**sus**ti.
Nah, itulah kabar viral soal bule yang sumringah membawa pulang berkat tahlilan berisi ayam goreng. Bagaimana tanggapanmu?
Perlu diketahui, tahlilan merupakan acara untuk memperingati dan mendoakan orang yang telah meninggal.
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Muslim pada beberapa wilayah di Indonesia. Di Jawa, khususnya Yogyakarta, tradisi tersebut masih dilakukan sebagian orang.
