Israel dan Hamas akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata beberapa hari setelah lebih dari satu bulan terjadi konflik di antara dua kubu tersebut.
Setelah gencatan senjata yang telah disepakati, Israel dan Hamas telah membebaskan sandera yang masing-masing telah ditahan selama beberapa waktu. Video saat Hamas membebaskan para sandera viral di media sosial.
Netizen sangat kagum atas sikap Hamas yang memperlakukan para tawanan warga sipil Israel itu dengan sangat manusiawi. Para sandera yang terdiri dari 13 warga Israel dan 4 orang warga negara Thailand diperlakukan sangat baik oleh Hamas. Saat membawa para sandera tersebut ke dalam mobil, tampak pemandangan yang sangat menyentuh.
Tidak terlihat tekanan dari para wajah sandera, bahkan sandera anak-anak ada yang dituntut oleh Hamas hingga menuju ke dalam mobil.
Seorang anak dan neneknya tampak melambaikan tangan alias dadah-dadah kepada para pasukan Hamas, tangannya bahkan menggenggam snack dan minuman yang disediakan oleh Hamas. Seorang wanita muda Israel yang menggunakan tongkat juga tersenyum ramah pada para pasukan Hamas dan petugas kesehatan yang memeriksanya.
Video Hamas yang membebaskan sanderanya itu dibagikan ulang akun X @tanyakanrl pada Sabtu (25/11/2023) menjadi viral di media sosial. Netizen tidak melihat perlakuan terorisme yang selama ini dilabelkan pada pasukan Hamas tersebut.
"Wajahnya pada sumringah nggak ada yang kesakitan karena disiksa beda banget sama sebelah," komen akun @chc***
"Noh buka mata para pendukung isriwil, yg kamu bilang teroris malah memuliakan tahanannya, beda sama junjunganmu yang kayak ta*," tulis akun @harj***
"Senyuman sama tatapan mata anak perempuan kecil di awal video nampak tulus, senyuman sama tatapan mata itu gak bs bohong, keliatan bgt gimana mereka diperlakukan dgn baik selama ini," sambung akun @ing***
Sementara itu, Israel juga dikabarkan telah membebaskan sebanyak 39 sandera Palestina yang terdiri dari 6 orang wanita dan 33 orang anak-anak.
Gencatan senjata yang dilakukan merupakan penghentian sementara konflik yang dimulai saat 7 Oktober lalu di mana pasukan Hamas meluncurkan roket ke Israel yang menyebabkan 1200 orang tewas. Sementara warga Palestina yang tewas dalam konflik tersebut adalah lebih dari 14 ribu orang yang korbannya kebanyakan adalah wanita dan anak-anak.