Profil Komjen Dedi Prasetyo: Jenderal Profesor Calon Kuat Kapolri Pilihan Prabowo?

Hayuning Ratri Hapsari
Profil Komjen Dedi Prasetyo: Jenderal Profesor Calon Kuat Kapolri Pilihan Prabowo?
Potret Dedi Prasetyo (foto/dokumentasi mabes polri).
Baca 10 detik
  • Komjen Dedi Prasetyo, yang kini menjabat Wakapolri, muncul sebagai kandidat utama pengganti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di era Presiden Prabowo.
  • Ia memiliki rekam jejak karier yang komprehensif, pernah menjabat sebagai Kapolda, Kadiv Humas, As SDM, Irwasum, hingga kini menjadi orang nomor dua di Polri.
  • Dikenal sebagai "Jenderal Profesor", Dedi memiliki gelar doktor dan produktif menulis buku, memberinya citra sebagai pemimpin yang visioner dan akademis.

Di tengah derasnya isu perombakan pucuk pimpinan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), satu nama yang konsisten mencuat ke permukaan adalah Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Dedi Prasetyo.

Kini menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri), Dedi disebut-sebut masuk dalam bursa calon Kapolri terkuat di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Meski Istana belum memberikan sinyal resmi dan pimpinan DPR membantah telah menerima surat presiden (surpres) terkait pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, nama Dedi Prasetyo sudah menjadi buah bibir.

Sosoknya yang dikenal sebagai "Jenderal Profesor" dengan rekam jejak karier yang solid membuatnya dinilai sebagai figur ideal untuk memimpin Korps Bhayangkara menghadapi tantangan zaman. Lantas, siapa sebenarnya Komjen Dedi Prasetyo?

Dari Magetan ke Puncak Mabes Polri

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. (Suara.com/M Yasir)
Dedi Prasetyo. (Suara.com/M Yasir)

Lahir di Magetan, Jawa Timur, pada 26 Juli 1968, Komjen Dedi Prasetyo adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1990. Perjalanan kariernya membentang dari posisi operasional di level bawah hingga menduduki jabatan-jabatan paling strategis di Mabes Polri.

Dedikasinya pada institusi terlihat dari jejak kariernya yang beragam, menunjukkan pemahamannya yang komprehensif dari berbagai bidang kepolisian. Beberapa posisi kunci yang pernah diembannya antara lain:

  • Kapolres Kediri Kota (2008)
  • Kepala Biro SDM Polda Jawa Tengah (2012)
  • Wakapolda Kalimantan Tengah (2017)
  • Kapolda Kalimantan Tengah (2020)
  • Kepala Divisi Humas Polri (Kadiv Humas)
  • Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM Kapolri)
  • Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri
  • Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) (Agustus 2025 - sekarang)

Dari daftar ini, terlihat jelas bahwa Dedi memiliki pengalaman lengkap mulai dari pembinaan sumber daya manusia, pengawasan internal, komunikasi publik, hingga kepemimpinan di tingkat kewilayahan (Polda).

Puncaknya, ia dilantik menjadi Wakapolri pada 16 Agustus 2025, posisi nomor dua di Polri yang membuatnya secara otomatis menjadi salah satu kandidat alami untuk menjadi Kapolri.

"Jenderal Profesor": Kekuatan Intelektual di Balik Seragam

Salah satu hal yang paling membedakan Dedi Prasetyo dari perwira tinggi lainnya adalah reputasinya di dunia akademik.

Tak puas dengan pendidikan kepolisian formal, ia terus menimba ilmu hingga meraih gelar doktor dan dikukuhkan sebagai guru besar atau profesor.

Kecintaannya pada dunia tulis-menulis juga luar biasa. Dedi dikenal sangat produktif dalam menghasilkan karya berupa buku-buku yang membahas tema kepolisian, hukum, hingga manajemen SDM.

Produktivitasnya ini bahkan diganjar rekor oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai perwira Polri dengan karya tulis terbanyak.

Citra sebagai seorang intelektual dan akademisi ini memberinya nilai tambah yang signifikan. Ia dipandang sebagai sosok yang tidak hanya mengandalkan kekuatan operasional, tetapi juga memiliki kedalaman visi dan strategi berbasis riset untuk melakukan reformasi dan modernisasi di tubuh Polri.

Peluang di Tengah Isu Pergantian Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didampingi Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta. [Dok Humas Polri]
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didampingi Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta. [Dok Humas Polri]

Isu pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo semakin kencang berembus seiring dengan dinamika politik pasca-pemilu. Kabar yang beredar menyebutkan Presiden Prabowo telah menyiapkan dua nama calon Kapolri dengan inisial "D" dan "S". Inisial "D" ini hampir pasti merujuk pada Komjen Dedi Prasetyo.

Meskipun Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad telah menegaskan bahwa pihaknya belum menerima surat resmi apapun dari Presiden, spekulasi di ruang publik tak terhindarkan.

Posisi Dedi sebagai Wakapolri dan senioritasnya sebagai lulusan Akpol '90 menempatkannya pada posisi yang sangat strategis. Ia dianggap sebagai figur yang mampu menjaga stabilitas internal sekaligus menjalankan visi baru dari pemerintahan.

Tantangan besar menanti Kapolri berikutnya, mulai dari menjaga kepercayaan publik, menuntaskan kasus-kasus besar, hingga menghadapi ancaman kejahatan siber dan transnasional. Dengan latar belakangnya yang kuat di bidang SDM dan Humas, Dedi dinilai memiliki modal untuk memperbaiki citra Polri dan memperkuat soliditas internal.

Keputusan akhir tentu berada di tangan Presiden Prabowo dengan persetujuan DPR. Namun, melihat rekam jejak, kapasitas intelektual, dan posisi strategisnya saat ini, Komjen Dedi Prasetyo tidak diragukan lagi adalah salah satu kandidat paling potensial untuk menjadi Tribrata 1.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak