Drama sanksi FIFA buat Malaysia ternyata makin panas dan makin memalukan! Masih ingat kan, beberapa waktu lalu Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) ngeles kalau sanksi buat tujuh pemain naturalisasinya itu cuma gara-gara "kesalahan teknis administrasi"? Nah, sekarang FIFA akhirnya buka suara dan merilis laporan lengkapnya.
Dan isinya? Jauh dari sekadar "salah ketik". FIFA secara brutal membongkar bahwa FAM diduga kuat telah melakukan pemalsuan dan manipulasi dokumen!
Saat 'Surat Cinta' dari FIFA Membongkar Segalanya
Dalam laporan resmi bertajuk “Notification of the Grounds of the Decision”, Komite Disiplin FIFA tanpa basa-basi langsung "menguliti" borok FAM. Ternyata, masalah utamanya ada di dokumen kelahiran (sijil kelahiran) yang dipakai untuk proses naturalisasi.
FIFA menemukan bahwa beberapa dokumen kelahiran yang diajukan FAM tidak sesuai dengan catatan resmi di negara asal keluarga para pemain.
Setelah melakukan verifikasi silang, terungkaplah kebohongan besarnya: para kakek atau nenek yang diklaim lahir di Malaysia, ternyata aslinya lahir di negara lain!
Jejak 'Nenek Moyang' yang Ternyata Bukan dari Melayu
FIFA bahkan sampai merilis daftar "silsilah" asli dari tujuh pemain tersebut. Siap-siap, ini bagian paling bikin ngakaknya.
- Nenek Gabriel Felipe Arrocha ternyata lahir di Spanyol.
- Kakek Facundo Tomas Garces (yang bikin pusing pelatih di Alavés) asalnya dari Argentina.
- Kakek Rodrigo Julian Holgado lahir di Buenos Aires, Argentina.
- Nenek Imanol Javier Machuca juga dari Argentina.
- Kakek Joao Vitor Brandao Figueiredo asalnya dari Brasil.
- Kakek Jon Irazabal Iraurgui lahir di Spanyol.
- Dan kakek Hector Alejandro Hevel Serrano ternyata lahir di Belanda.
Singkatnya, dari tujuh pemain itu, tidak ada satu pun yang punya bukti sahih punya hubungan darah langsung dengan Malaysia. Semuanya diduga hasil "akal-akalan" dokumen.
'Denda' Malu dan 'Libur Panjang' Paksa
Atas "kreativitas"-nya ini, FIFA pun menjatuhkan hukuman yang nggak main-main.
Untuk FAM: Denda sebesar 350.000 Franc Swiss, atau setara Rp1,8 miliar!
Untuk 7 Pemain: Masing-masing kena denda 2.000 Franc Swiss (sekitar Rp10 jutaan) dan yang paling nyesek, diskors dari seluruh aktivitas sepak bola internasional selama 12 bulan. Sebuah "libur panjang" paksa yang bisa merusak karier mereka.
FAM kini diberi waktu 30 hari untuk bayar denda dan cuma tiga hari untuk mengajukan banding.
Jadi, 'Salah Ketik' atau Sengaja Nipu?
Kasus ini jadi tamparan super keras bagi sepak bola Malaysia. Pembelaan "kesalahan teknis" mereka kini jadi bahan tertawaan. Ini bukan lagi soal keteledoran, tapi soal integritas dan kejujuran di panggung internasional.
Jadi, pertanyaannya sekarang, "kesalahan teknis" staf administrasi mana yang bisa bikin kakek orang Argentina tiba-tiba lahir di Kuala Lumpur?