Liburan ke suatu destinasi wisata sepertinya tidak lengkap jika tidak disertai dengan wisata kuliner. Setelah berjalan-jalan ke tempat-tempat wisatanya, mencicipi masakan khas daerah setempat menjadi hal yang wajib dilakukan agar lebih mengenal jenis masakan dan citarasa kulinernya.
Seperti ketika saya traveling ke Bali beberapa waktu lalu. Saya menyempatkan diri untuk mencicipi seafood di salah satu restoran yang berada di Tanah Lot, namanya De Jukung Resto & Bar.
Ya, memang seafood bukan makanan khas Bali. Di daerah saya saja, yang termasuk daerah pesisir pantai, juga banyak warung makan dan restoran yang menyajikan seafood. Tapi, saya yakin, pasti seafood di setiap daerah berbeda dalam segi bumbu dan penyajiannya.
Seafood Bercitarasa Khas Bali
Dan, memang benar, citarasa seafood di De Jukung Resto & Bar patut diacungi jempol. Satu paket seafood terdiri dari grilled ikan kakap, udang cumi, dan kerang laut. Rasa bumbunya lumayan pedas, tapi masih di level yang sesuai dengan selera saya. Malah, rasa pedasnya jadi menggugah selera makan. Ini yang saya suka, seafood-nya tidak terlalu banyak kecap manis dan tidak ada bagian daging yang terlalu gosong.
Bau amis dari seafood-nya juga tidak terlalu menyengat, saking bumbunya yang meresap sampai ke dagingnya. Lagi-lagi, ini nih yang khas dari Bali, saya tidak disajikan saus sambal botolan, seafood-nya dilengkapi dengan sambal ulek dan sambal matah khas Bali. Malah, sambalnya keliatan seperti baru dibuat dan langsung disajikan. Bahan-bahan sambalnya masih segar dan tidak layu.
Harga satu paket seafood di restoran ini sekitar Rp. 75ribu sampai Rp. 115ribu, tergantung pilihan jenis ikannya. Sebelum seafood siap, saya terlebih dulu disajikan sup yang rasa jahenya sangat dominan, membuat rasa capek cukup terobati setelah berjalan-jalan dan juga membuat hangat di badan. Apalagi, De Jukung Resto & Bar berada tepat di atas tebing Tanah Lot. Jadi, banyak embusan angin dari lautan yang sangat kuat.
De Jukung Resto & Bar Berada di atas Tebing
Karena lokasi restorannya yang tepat berada di atas tebing, pemandangan lautan dari samudera Hindia jadi sangat jelas di depan mata. Luar biasa kan sambil menyantap makanan kita ditemani dengan deburan ombak dan pemandangan lautan lepas yang seperti tidak ada ujungnya. Saya saja bisa langsung melihat ombak pantai di bawah tebing hanya dengan berdiri di sisi pagarnya.
Untungnya, saya datang ke De Jukung Resto pada saat menjelang malam. Suasana matahari terbenam jadi melengkapi suasana santap malam yang butuh ketenangan. Warna-warni senja seperti tepat berada di depan mata. Perlahan-lahan, dari kejauhan, terlihat matahari terbenam di ujung lautan pulau Bali bagian barat ini.
Lingkungan restorannya juga bersih dan hijau. Banyak pepohonan dan tanaman menghiasi area outdoor restoran. Jadi, suasana alam pantai tidak terlalu kelihatan gersang dan panas, tapi malah terasa adem dan hijau. Deretan kursi-kursi kayu dengan payung-payung ditata dengan rapi dan teratur. Tambah mempercantik lingkungan restorannya.
Waktu Terbaik Datang dan Lokasi
Menurut saya, datang ke De Jukung Resto & Bar memang tepat pada saat sore hari menjelang malam, pada waktu makan malam. Jadi, kita akan merasakan lingkungan yang tenang dan nyaman saat menyantap makanan. Tidak, terganggu juga dengan kilauan cahaya matahari yang memantul dari lautan. Suasana dan pemandangan matahari terbenam malah terlihat lebih indah.
So, yang mau datang ke restoran ini untuk mencicipi seafood dengan citarasa Bali, datang saja ke Tanah Lot, tepatnya di Jl. Tanah Lot, Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Lebih mudah dan cepat jika memakai kendaraan rental-an, baik motor ataupun mobil.