Salah satu buku yang bisa dibaca olehmu adalah Loving the Wounded Soul: Alasan dan Tujuan Depresi Hadir di Hidup Manusia, karangan Regis Machdy. Ini resensi buku tersebut.
Identitas Buku
Judul : Loving the Wounded Soul: Alasan dan Tujuan Depresi Hadir di Hidup Manusia
Penulis : Regis Machdy
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : Cetakan I, 2019
Genre : Pengembangan diri
Tebal buku : 290 halaman
ISBN : 978-602-06-3370-1
Tempo hari, ketika berselancar di grup Whatsapp, ada yang meminta rekomendasi buku tentang kesehatan mental. Kemudian ada yang merekomendasikan buku ini. Melihat dari judulnya saja sudah membuat saya tertarik, Mencintai Jiwa yang Terluka. Ditambah dengan sub judul yang memberi kesan bahwa depresi datang ke hidup seseorang dengan maksud dan tujuan tertentu.
Orang yang merekomendasikan juga menjelaskan bahwa buku itu bukan hanya ditulis oleh akademisi psikologi, melainkan penyintas depresi. Saya semakin tidak sabar membacanya. Apalagi akhir-akhir ini saya merasa ada yang kurang beres dengan jiwa dan pikiran saya.
Sangat jarang ada buku Indonesia yang membahas kesehatan mental, maka hadirnya Loving the Wounded Soul karya Regis Machdy ini sedikit banyak memberi angin segar.
Sudut pandang terhadap depresi.
Buku ini diawali dengan penegasan oleh Regis bahwa depresi adalah penyakit mental. Dan sama seperti penyakit lainnya, depresi juga butuh pengobatan. Cara pandang masyarakat terhadap penyakit mental sangat berbeda dengan penyakit fisik.
Jika ada orang yang terkena demam atau flu, kita dengan rasa simpati akan menyuruhnya untuk minum obat dan istirahat yang banyak. Tapi jika seseorang mengaku mengalami depresi, kita cenderung lebih sering memberi stigma negatif kepada orang tersebut. Misalnya terlalu lemah, kurang iman, dan segala stigma buruk lainnya.
Perlu diketahui bahwa tak ada orang yang ingin terkena flu atau asma, begitu pula tak ada orang yang ingin terkena depresi. Keduanya tidak berbeda.
Apa yang menyebabkan orang mengalami depresi?
Penyebab depresi begitu kompleks, buku ini membaginya menjadi dua; faktor biologis dan faktor eksternal. Faktor biologis misalnya gen dan struktur otak. Regis menjelaskan dengan detail disertai sumber penelitian yang meneliti bagian-bagian otak seperti Hipokampus dan Amigdala. Faktor eksternal lebih luas lagi, mulai dari toxic relationship, budaya hingga faktor alam.
Lebih jauh lagi, Loving the Wounded Soul sedikit banyak menjawab pertanyaan kita tentang mengapa banyak artis yang melakukan bunuh diri. Dan mengapa pria yang lebih banyak melakukannya padahal perempuan lebih rentan mengalami depresi.
Pengobatan dan alasan kehadiran depresi
Regis Machdy juga menceritakan pengalamannya mengalami depresi sejak usia 12 tahun, namun baru disadarinya belakangan ketika melakukan pengobatan. Regis mengajak kita untuk saling bahu-membahu memahami gangguan mental yang satu ini, dan tidak mengucilkan orang yang mengalaminya.
Pada akhirnya, Loving the Wounded Soul mengajak kita berefleksi melalui bab Higher Meaning tentang Iman, Spiritualitas, dan Cinta Kasih.
Buku ini, bukan hanya telah menambah wawasan saya tentang kesehatan mental, tetapi juga memperluas sudut pandang saya terhadap depresi. Seperti saya yang mendapatkan buku ini dari rekomendasi grup Whatsapp dan telah merasakan manfaatnya, maka saya juga merekomendasikan buku ini untuk anda baca — entah anda orang yang sedang mengalami depresi, atau yang hanya sekadar ingin menyelami lebih dalam tentang gangguan mental yang satu ini.
***