Jepang adalah negara festival. Hampir di sepanjang musim ada saja festival meriah yang diselenggarakan. Penyelenggaraaan festival di Jepang yang unik membuat negara ini mendapatkan sorotan dari mata dunia.
Demi menikmati keseruan festival di Jepang, banyak pelancong yang tertarik untuk menyaksikannya langsung. Merangkum dari laman Tsunagujapan, dari sekian banyak festival di Jepang, terdapat 5 festival yang paling unik. Apa saja? Yuk intip informasi lengkapnya di bawah ini!
Disebut juga sebagai Festival Sumo Menangis, Nakizumo Festival diadakan di Kuil Shinto yang ada di seluruh Jepang. Dalam festival ini pegulat sumo tidak akan adu kuat, melainkan adu cepat membuat bayi yang digendongnya menangis. Bayi yang duluan menangis berarti dialah pemenangnya.
Oleh sebab itu, pegulat sumo akan melakukan banyak cara agar bayi di dalam gendongannya menarik, misalnya saja menarik wajah, atau menakut-nakuti bayi agar bayi tersebut kaget dan menangis kencang.
Dalam festival yang berlangsung selama lebih dari 400 tahun ini tangisan bayi dipercaya dapat menakuti roh jahat. Selain itu, tangisan bayi juga dianggap sebagai pertanda bahwa bayi akan tumbuh menjadi anak yang kuat dan sehat.
2. Kanamara Festival
Jika diartikan, festival satu ini berarti Festival Penis. Penyelenggaraan festival unik satu ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Kuil Kanayama di Prefektur Kanagawa.
Di setiap bulan April, waktu penyelenggaraan Kanamara Festival, daerah sekitar tempat ini dipadati oleh orang-orang yang ingin menyaksikan keseruannya. Dalam festival ini ada tiga patung penis besar yang diarak di jalan-jalan dekat Kuil.
Walaupun terkesan konyol, namun, festival ini punya misi khusus. Kuil Kanayama sudah lama dikenal sebagai tempat para penjaja seks yang sering mendatangi kuil untuk berdoa memohon perlindungan dari berbagai penyakit menular seksual.
Mereka berdoa agar Dewa bersedia membantu dan memperlancar bisnis mereka. Hal menarik dari Kanamara festival ini adalah keuntungan yang diperoleh dari festival ini semuanya didonasikan untuk badan amal penelitian AIDS dan HIV.
3. Namahage Sedo Festival
Meskipun relatif masih muda, namun Namahage Festival tidak kalah populer dan dinantikan. Mulai diadakan pada tahun 1964, Namahage Festival diadakan atas dsar ritual kepercayaan Shinto dan cerita rakyat Jepang mengenai raksasa yang muncul untuk memarahi anak-anak malas. Namahage, raksasa terssebut konon muncul pada malam tahun baru dan mendatangi rumah-rumah untuk mengingatkan anak-anak yang suka malas dan berperilaku buruk.
Raksasa satu ini divisualisasikan ke dalam wujud seorang pria yang mengenakan topeng berwarna merah dan jubah jerami berwarna biru. pria yang memerankan Namahage ini akan berkeliling ke rumah-rumah untuk mencari anak-anak nakal tersebut. ia hanya akan tenang apabila anak-anak memberinya kue mochi.
4. Abare Ishikawa Festival
Abare Ishikawa Festival adalah festival paling eksplosif di Jepang. Festival yang dijuluki sebagai festival api dan kekerasan ini diadakan di Ushitsu pada Jumat dan Sabtu pertama di bulan Juli. Abare Ishikawa Festival diadakan untuk memberantas penyakit menular yang pada tahun 19600-an menjadi momok menakutkan di wilayah Ushitsu.
Festival ini bertujuan untuk memberi penghormatan pada Dewa Gozu Tenno, Dewa Penyembuh yang diyakini mampu menghilangkan epidemi. Masyarakat percaya bahwa semakin keras dan mengerikannya festival ini, sang Dewa akan semakin senang dan bersedia membantu melindungi masyarakat dari berbagai penyakit.
Nah, itulah 4 festival paling unik di jepang. Di negeri matahari terbit ini semua festival mempunyai makna tersendiri yang menarik untuk diulik. Tertarik untuk menyaksikannya langsung?