Bagi sebagian orang ramalah adalah sebuah informasi berupa pemberitahuan penting agar lebih waspada terhadap sesuatu. Sebagiannya lagi beranggapan bahwa ramalan hanyalah sesuatu cara untuk mengubah satu keteguhan. Mereka yang berpikir seperti ini cenderung mengabaikan ramalan. Jepang termasuk negara yang punya tradisi ramalan. Ini bahkan dianggap sebagai sebuah tradisi dan kepercayaan nenek moyang yang harus dihormati. Salah satu ramalan yang sudah berusia ribuan tahun adalah Omkuji. Jika kamu pergi ke kuil Jepang, kamu akan melihat jemaat yang memilih Omikuji sambil memanjatkan doa.
Penjelasan Tentang Omikuji
dilasnsir dari laman Guidable, Omikuji awalnya adalah sebuah bentuk ramalan yang ditulis di atas kertas untuk memprediksi keberuntungan di masa depan. Ada dua kategori Omikuji, yakni yang berisi keberuntungan dan kemalangan. Ramalan dalam Omikuji meliputi berbagai aspek kehidupan, seperti kekayaan, cinta, Kesehatan dan kehidupan sosial lainnya.
Di Jepang, orang biasanya membaca Omikuji di hari pertama pergantian tahun, isinya adalah ramalan untuk tahun berikutnya. Bentuk Omkuji sendiri yaitu berupa kertas kecil yang dilipat lalu diikat pada sebuah pohon atau tali. Omikuji ditulis menggunakan huruf Kanji sehingga tidak semua orang bisa membacanya. Tapi, biasanya ada orang dari Kuil yang akan membantu membacakan ramalan Omikuji.
Berasal Dari Kepercayaan Buddha
Dilihat dari alur historisnya, ramalan Omikuji berasal dari kuil Buddha Jepang dan dikaitkan dengan biksu Tendai pada era Heian, Ryogen sekitar tahun 912-985. Ramalan Omikuji semakin populer pasca dimasukkannya Ganzan Daishi Hyakusen pada zaman Edo. Beberapa ramalan baik yang muncul dalam Omikuji adalah sebagai berikut:
- (, dai-kichi) - keberuntungan besar
- (, ch-kichi) – keberuntungan sedang
- (, sh-kichi) – keberuntungan kecil
- (, kichi) – keberuntungan biasa
- (, han-kichi) – keberuntungan setengah
- (, sue-kichi) - keberuntungan di masa depan
- (, sue-sh-kichi) – keberuntungan kecil di masa depan
- (, ky) – sial
Ada juga beberapa istilah yang berkaitan dengan rezeki Anda yang lebih spesifik yaitu sebagai berikut:
- Hgaku () – arah yang menguntungkan/tidak menguntungkan
- Negai-goto () –keinginan seseorang
- Machibito () – Ada seseorang yang ditunggu
- Usemono () – kehilangan
- Tabidachi () – bepergian
- Akinai () – urusan bisnis
- Gakumon () – pendidikan
- Sba () – spekulasi pasar
- Arasoigoto () – perselisihan
- Ren-ai () – hubungan romantis
- Tenkyo () – pindah atau pindah tempat tinggal
- Shussan () – melahirkan, melahirkan
- Byki () – sakit
- Endan () – menikah atau tunangan
Cara Mendapatkan Omikuji
Omikuji bisa kamu temukan di Kuil Shinto atau Kuil Buddha di seluruh Jepang. Biasanya ditempatkan di dekat gerbang utama untuk menyambut tamu. Masukan beberapa uang koin dan kamu bisa memilih ramalah Omikuji secara acak. Ada pula beberapa Kuil yang menempatkan Omikuji di meja khusus tempat menjual jimat Omomori.
Bagaimana jika mendapat ramalan Omikuji yang buruk? Nah, di Jepang ada satu kebiasaan melipat Omikuji di pohon pinus atau tempat khusus. Pohon itu digunakan untuk tempat buang nasib sial sehingga yang datang adalah rezeki dan keberuntungan. Para pendeta akan membakar kertas Omikuji yang berisi nasib sial, pohon pinus dipilih sebagai tempat buang sial karena pelafalan nama pohon pinus ini berarti matsu yang berarti tunggu. Jadi ini bermakna kita menunggu nasib baik yang akan datang di masa depan.
Dan ketika seseorang mendapatkan nasib baik pada Omikuji, mereka biasanya menyimpannya di dompet akan mengikatnya di pekarang rumah. Cara ini dipercaya dapat memperkuat ramalan keberuntungan.
Jadi, tertarik pada Omikuji? Ramalan satu ini masih dipercaya lho sampai sekarang. Pada hari pergantian tahun, Kuil akan ramai dikunjungi orang-orang yang berdoa dan juga melihat ramalan mereka masa depan.
