Ulasan Buku 'A Survivor's Story': Pahit Manis Kehidupan Lance Armstrong

Candra Kartiko | Priscilla Olga Salim
Ulasan Buku 'A Survivor's Story': Pahit Manis Kehidupan Lance Armstrong
A Survivor Story (dok.pribadi/Priscilla Olga)

Penggelut dunia olahraga sepeda, pasti tidak asing lagi dengan nama Lance Amstrong. Atlet olahraga sepeda dengan puluhan gelar dalam dunia olahraga ini. Pencapaian terbesarnya adalah saat berhasil memenangi Tour De France setelah menang melawan kanker. Buku ini tentang Lance Armstrong yang langsung dituliskan olehnya bersama Sally Jenskins. 

Pada Januari 2009, Penerbit Hikmah Memoar yang biasanya menerbitkan karya mengenai biografi dan kisah nyata menyentuh memutuskan untuk menerjemahkan kisah Lance Armstrong. Lance Armstrong mengabadikan kisahnya dalam bentuk buku pada 2001 silam. Kisah pahit manisnya kehidupan Lance melawan kanker berhasil meraih penghargaan New York Times Best Seller dan memenangkan Christopher Award untuk genre Non Fiksi. 

Buku dengan 416 halaman ini disusun dengan baik oleh kedua penulis. Ceritanya yang runtut dengan gaya bahasa semi prosa membawa kita mendalami kehidupan dari Lance Armstrong. Bagaikan sebuah buku harian, kisah dengan alur maju mundur ini diawali dengan kabar buruk. Momen pertama Lance terkena kanker. Lalu kita akan dibawa ke masa lalu melihat Lance menapaki karirnya sebagai atlet balap sepeda. 

Lahir dari seorang ibu tunggal, Lance Armstrong tinggal bersama ibunya yang membesarkannya dengan tabah. Pada usia 7 tahun ia mendapatkan sepeda pertamanya. Sejak kecil ia suka berolahraga, menurutnya olahraga membuatnya bebas. Memasuki sekolah menengah Lance mencoba olahraga baru, football, namun ia sepertinya belum berjodoh dengan olahraga ini. 

Akhirnya Lance bergabung dengan klub renang, yang membawanya menjadi atlet trialton cilik yang tak terkalahkan. Beranjak dewasa, Lance memutuskan untuk fokus di dunia balap sepeda. Dengan tubuh yang sudah terlatih, Lance berhasil menyabet berbagai gelar kejuaraan regional dan dunia. 

Puncak karirnya adalah saat ia berusia 24 tahun, Lance Armstrong sebagai seorang altet kelas dunia yang memenangkan kejuaraan Tour De France. Kebahagiaan itu tak berlangsung lama, tepat beberapa minggu setelah ulang tahunnya ke 25, Lance divonis mengidap kanker. Semua langsung menyatakan bahwa ini adalah akhir karirnya dalam bersepeda dan juga akhir kehidupan Lance. 

Kini tujuan hidupnya berubah, ia hanya ingin bertahan hidup dan membuktikan kepada dunia bahwa ia bisa. Lance harus bisa melawan sel kanker di dalam tubuhnya, dan sinisme dunia yang ditujukan kepadanya. 

Membaca halaman demi halaman bulu ini, kita seolah-olah terbawa emosi dengan apa yang dialami Lance Armstrong. Di satu bab kita akan merasa bahagia dengan pencapaiannya. Di bab lainnya rasa sedih begitu kentara. Namun Lance yang selalu optimis berhasil memberi inspirasi bagi pembaca setelah menyelesaikan buku ini. 

Video yang mungkin Anda suka

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak