Ulasan Dorama Jepang tentang Penderita ALS, Penuh Haru dan Pesan Moral

Hikmawan Firdaus | Rizky Melinda Sari
Ulasan Dorama Jepang tentang Penderita ALS, Penuh Haru dan Pesan Moral
Poster Drama Boku no Ita Jikan (IMDb)

Tidak kalah dengan drama Korea, Jepang juga memiliki banyak drama yang seru untuk ditonton.  Seperti salah satu drama yang dibintangi oleh aktor Jepang bernama Miura Haruma dengan judul Boku no Ita Jikan.

Drama atau dorama yang berjumlah 11 episode ini tayang pada tahun 2014. Mengangkat tema tentang penderita ALS, sebuah penyakit yang belum ditemukan obatnya. Bagi para penggemar cerita sedih, drama yang satu ini wajib masuk ke dalam list drama yang harus ditonton!

Sinopsis 

Secara singkat, drama yang berjudul Boku no Ita Jikan atau The Hours in My Life bercerita tentang seorang mahasiswa tingkat akhir bernama Sawada Takuto yang diperankan oleh Haruma Miura. Ia sedang berada dalam fase kesulitan mencari pekerjaan. Sudah banyak perusahaan yang ia datangi untuk melakukan wawancara pekerjaan, tetapi tidak ada satu pun  yang menerimanya.

Takuto sendiri sebenarnya adalah putra sulung dari seorang direktur di sebuah rumah sakit. Ia sempat diharapkan oleh orang tuanya untuk menjadi dokter dan meneruskan jabatan ayahnya. Namun, Takuto menolak.

Hingga akhirnya pada suatu hari, Takuto berhasil mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan furnitur. Ia pun bekerja dengan senang dan gembira walaupun awalnya terasa tidak mudah. Ia juga mulai dekat dengan seorang gadis bernama Hongo Megumi yang berhasil mencuri perhatiannya.

Di tengah kebahagiaan mendapat pekerjaan tetap dan menjalin hubungan dengan gadis yang dicintainya, Takuto harus menerima kenyataan pahit bahwa ia menderita penyakit ALS yang belum ditemukan obatnya.

Mengenai Penyakit ALS

ALS merupakan singkatan dari Amyotrophic Lateral Sclerosis, suatu penyakit yang menyerang saraf seseorang sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan. Dikutip dari alodokter.com, gejala awal dari penyakit ini ditandai dengan kedutan pada otot, otot melemah, serta gangguan berbicara. Penyebab dari penyakit ini sendiri belum dapat ditentukan, tetapi sekitar 5-10% disebabkan oleh faktor keturunan.

BACA JUGA: Nagita Slavina Goda Sus Rini Gegara Ogah Pulang Kampung: Kasihan Suaminya Enggak Ngecas-ngecas

Sikap Pemeran Utama dalam Menghadapi Kenyataan

Satu hal yang membedakan drama ini dari drama lainnya tentang tokoh utama yang menderita penyakit tertentu adalah Takuto tidak mudah menyerah begitu saja. Ia juga dengan berani mengakui penyakitnya kepada rekan kerja serta keluarga. Takuto memperlihatkan sikap yang sangat positif walaupun ia tahu bahwa kekuatan tangan dan kakinya akan terus menurun seiring bejalannya waktu. 

Para aktor dan aktris yang bermain dalam drama ini mampu menghadirkan karakter yang kuat dan mampu mewakili setiap tokoh dengan baik. Penonton drama akan diajak untuk mengikuti sebuah kisah yang sangat inspiratif, penuh haru, serta semangat yang membara dari seorang Takuto.

Pesan Moral 

Drama yang berjumlah 11 episode ini sangat penuh dengan pesan moral tentang arti dan makna kehidupan. Sebuah kehidupan tidak akan berarti jika kita tidak memiliki tujuan. Melalui tokoh Takuto, kita akan belajar bahwa hidup itu adalah serangkaian proses mencari tujuan dan mewujudkannya.

Takuto yang awalnya memiliki tujuan untuk terus bekerja tetapi kesulitan untuk berjalan dan mengangkat barang, mencari tujuan baru yaitu bekerja dengan mengandalkan tangannya saja. Setelah kemampuan tangannya kembali tidak berfungsi, ia tidak menyerah dan terus mencari tujuan baru.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak