Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan inspiratif yang telah memberikan kontribusi luar biasa di berbagai bidang, termasuk di bidang pendidikan. Berikut tiga tokoh perempuan Indonesia yang menginspirasi di bidang pendidikan:
1. Butet Manurung
Butet Manurung, atau Saur Marlina Manurung, adalah salah satu pendiri Sokola Rimba. Sekolah ini didirikan dengan tujuan mengajarkan baca-tulis kepada anak-anak Suku Anak Dalam di pedalaman Jambi, serta memberikan mereka kemampuan untuk melindungi diri dari ketertindasan pihak luar.
Butet, lulusan Sastra Indonesia dan Antropologi Universitas Padjajaran, harus menghadapi banyak tantangan dalam membangun sekolah tersebut, termasuk penolakan dari orang Rimba yang menganggap pendidikan sebagai budaya luar. Meski begitu, Butet tidak menyerah dan terus mengajar hingga akhirnya pada 2004 ia dianugerahi "Heroes of Asia Award 2004" oleh majalah Times.
2. Nila Tanzil
Mantan jurnalis dan presenter televisi, Nila Tanzil, memutuskan untuk tinggal di Sumbawa setelah mundur dari pekerjaannya. Di sana, dia menemukan ide untuk membangun perpustakaan gratis untuk anak-anak di daerah sekitarnya yang diberi nama Taman Bacaan Pelangi. Dalam upayanya untuk memberikan kontribusi pada kemajuan pendidikan di Indonesia, Nila mendatangkan 2.000 buku dari Jakarta untuk mengisi perpustakaannya.
Kini, lebih dari 30 taman bacaan telah dibangun oleh Nila di berbagai pulau di Indonesia, termasuk Sumbawa, Flores, Maluku, Halmahera, dan Papua. Kisah inspiratif perjuangannya dituangkan dalam buku berjudul "Lembar-Lembar Pelangi".
BACA JUGA: Bikin Publik Murka! 5 Kontroversi Karl Lagerfeld, Desainer yang Jadi Tema Met Gala 2023
3. Heni Sri Sundani Jaladara
Heni Sri Sundani Jaladara merupakan seorang sosial entrepreneur yang terkenal karena proyek-proyeknya yang membantu para petani dan anak-anak di Indonesia. Ia adalah pendiri Smart Farmer Kids In Action dan AgroEdu Jampang Community. Heni memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak petani untuk membantu mereka meningkatkan taraf hidup.
Kesuksesannya ini tidak lepas dari penderitaannya di masa lalu ketika ia menjadi tenaga kerja perempuan (TKW) di Hong Kong dan ditipu oleh agen penyalur TKI yang mengirimnya. Meskipun begitu, Heni tidak menyerah dan memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Saint Mary's University di Hong Kong, dan berhasil meraih gelar cumlaude dalam bidang manajemen kewirausahaan. Setelah lulus, dia kembali ke Indonesia dan mendirikan Gerakan Anak Petani Cerdas serta AgroEdu Komunitas Jampang di Bogor, Jawa Barat.
Itulah tiga tokoh perempuan Indonesia yang menginspirasi di bidang pendidikan. Dengan kontribusi dan kerja keras mereka, mereka telah membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan memberikan inspirasi bagi banyak orang. Semoga kisah inspiratif mereka dapat memotivasi kita untuk terus berjuang dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS