Kematian Orang Besar Menjadi Inspirasi dalam Buku 'Steve Jobs & Ilmu Hitam'

Hernawan | Fathorrozi 🖊️
Kematian Orang Besar Menjadi Inspirasi dalam Buku 'Steve Jobs & Ilmu Hitam'
Buku Steve Jobs & Ilmu Hitam (Dok. Pribadi/Fathorrozi)

Banyak inspirasi dan pengetahuan baru yang otomatis didapat oleh pembaca ketika membaca buku Steve Jobs & Ilmu Hitam ini. Dalam tiap-tiap lembar, dipastikan ada pelajaran yang bisa dipetik untuk terus menjadi lebih baik dalam menjalani hidup.

Di dalam buku ini terdapat banyak topik yang ditulis, banyak pula inspirasi dan hikmah yang ditersaji. Sebagai bekal untuk mengarungi hidup yang lebih baik, tak ada salahnya jika belajar dari pengalaman orang lain. Dan salah satunya belajar dengan cara membaca kisah-kisah menginspirasi pada buku terbitan Indiva, Surakarta (2017) ini.

BACA JUGA: Dibantai Yaman, Timnas Malaysia Banjir Hujatan dari Para Pendukung Sendiri

Kita kenal Steve Jobs merupakan tokoh fenomenal di dunia telekomunikasi yang telah mengubah gaya hidup penghuni bumi lewat ide kreatifnya, berupa munculnya iPhone, iPod, dan iPad. Usai satu minggu lebih Steve Jobs meninggal dunia, banyak penerbit buku, terutama di Indonesia, yang berlomba menerbitkan biografi mantan CEO Apple Inc itu.

Berlomba-lomba menerbitkan buku tentang Jobs bukanlah fenomena baru. Setiap kali ada orang besar yang meninggal dunia, nyaris diikuti banyaknya buku-buku biografi atau kisah hidup orang tersebut. Seperti saat Hamka dan Gus Dur meninggal dunia. Sangat banyak penerbit yang melahirkan buku-buku terbitannya mengenai sosok tokoh besar yang telah banyak menginspirasi para generasi itu.

Dalam buku ini pun, penulis menyatakan bahwa kematian orang besar atau terkenal selalu menghidupkan inspirasi bagi mereka yang masih hidup. Orang-orang tenar itu meski jasadnya telah mati, namun namanya akan tetap hidup. Penerbitan buku biografi orang besar seperti Jobs membuktikan bahwa kesuksesan seseorang meninggalkan jejak, yang dapat diikuti oleh generasi berikutnya.

Sementara itu, dalam mengulas Ilmu Hitam, penulis mengungkap, ilmu hitam bukan hanya ilmu yang selama ini disebut santet, pelet, dan teluh. Tetapi, segala ilmu yang disalahgunakan untuk tujuan-tujuan tertentu yang bernilai negatif, itu juga patut disebut dengan ilmu hitam.

Lebih spesifik penulis mengatakan, ilmu ekonomi yang digunakan untuk korupsi atau memanipulasi uang, itu masuk kategori ilmu hitam. Ilmu hukum yang dipakai untuk menutupi bukti dan kebenaran, itu juga ilmu hitam. Ilmu politik yang dibuat untuk menindas rakyat, juga tergolong ilmu hitam. Serta ilmu psikologi yang digunakan untuk menghipnotis, menipu dan mengelabui orang lain, juga layak dikatakan sebagai ilmu hitam.

Selain itu, banyak penjelasan dan kisah-kisah lain yang begitu menginspirasi yang terdapat dalam buku berwarna biru langit ini. Sekali lagi, pada tiap-tiap lembarannya, pasti mengandung pelajaran yang bisa kita petik.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak