Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie merupakan salah satu penulis perempuan Indonesia yang terkenal dengan karya-karyanya yang unik, seunik namanya. Nama lengkap Ziggy pernah diragukan oleh orang-orang dan ia membuktikan bahwa itu memang benar nama aslinya, seasli nama yang tertera pada KTP-nya.
Tiga Dalam Kayu adalah karya lainnya dari Ziggy yang sangat unik, bahkan terkesan di luar dugaan. Sangat bertolak belakang dengan sampul buku yang terlihat menggemaskan ini.
Identitas Buku
Judul Buku: Tiga Dalam Kayu
Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 162 Halaman
Cetakan Keempat, Maret 2023
Sinopsis Buku
“Tempat pembuangan sampah bagi orang hidup, suaka perlindungan bagi harta orang mati. Perpustakaan.” Di masa depan, perpustakaan tak ubahnya pekuburan prahistoris. Di sanalah kita bertemu dengan seorang gadis, dan sebelas buku yang menceritakan sejarah dengan cara masing-masing. Cerita dalam buku-buku itu sering terasa ganjil, kadang terasa begitu asing, kadang pula sebaliknya: terasa dekat, seperti kita tahu tentang apa sebetulnya cerita-cerita itu. Setiap buku menyajikan cerita yang sepenuhnya berlainan dari buku lain, tetapi kita – sebagaimana gadis itu – tahu bahwa ada satu hal yang menghubungkan sebelas buku itu. Selanjutnya, kita diajak tenggelam dalam dunia di luar buku yang tak kalah ganjil, asing, dan dekat. (Gramedia.com).
Ulasan Buku
Aku rasa, sinopsis buku sudah mampu menceritakan inti dari isi buku yang absurd dan unik ini. Pada bab awal saja, aku sudah dibuat tercengang dan tidak habis pikir dari mana penulis mempunyai ide untuk menuliskan cerita seperti demikian.
Ada beberapa trigger warning yang harus diperhatikan sebelum membaca buku yang satu ini. Ada banyak adegan berdarah, pembunuhan sadis, kekerasan, dan lain sebagainya.
Terdiri dari 18 bab, dengan 11 bab pertama berjudul Buku 1 hingga Buku 11, dan 7 bab lainnya berjudul aneh dengan bahasa yang tidak pernah kudengar. Awalnya, aku tidak paham sama sekali dengan apa yang sedang kubaca.
Setiap bab dalam buku ini, dari bab pertama hingga kesebelas, tidak saling terkait, aku pikir. Sesuai dengan sinopsis yang tertera di bagian belakang buku ini, kesebelas bab awal bercerita tentang buku dan cerita yang berbeda.
Ada cerita tentang seseorang yang sangat menyayangi ikan tetapi mempunyai istri yang jago memasak ikan, ada tentang sepasang suami-istri Van Wijk yang mati bersama dan akhirnya hartanya jatuh pada seorang anak perempuan, dan berbagai cerita unik, aneh, absurd lainnya.
Hingga akhirnya, sampailah cerita pada bab ke-12. Di sini, perlahan, cerita mulai berkelindan dan terhubung satu sama lain. Namun, aku masih tidak terlalu memahaminya. Mungkin perlu usaha lebih untuk membaca ulang agar bisa paham makna sebenarnya tentang apa yang ingin disampaikan penulis.
Dari beberapa review yang dituliskan para bookstagrammer di instagram, mereka mengatakan bahwa buku ini bercerita tentang anak-anak dan perempuan. Sedikit banyak aku cukup setuju, karena di beberapa bab, memang ada part yang menceritakan tentang kehidupan menjadi seorang anak-anak dan perempuan.
Kesimpulannya, membaca karya Ziggy memang memerlukan ekstra perhatian dan fokus, serta harus bersiap dengan segala kejutan tak terduga. Tapi anehnya, karya Ziggy selalu berhasil membuat ketagihan.
Bagi pembaca yang baru pertama kali berkenalan dengan karya Ziggy melalui buku ini, jangan terlalu kaget dengan gaya bahasa dan alur yang unik, cukup nikmati saja!