Selaras dengan Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024, dibuatlah sebuah perwujudan pelajar Indonesia dengan sebutan ‘Pelajar Pancasila’.
Dikutip dari laman ditpsd.kemdikbud.go.id, Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar yang terus belajar sepanjang hayat, memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
BACA JUGA: "Dolphin Parenting", Model Pengasuhan yang Mengajarkan Resiliensi pada Anak
Ciri Utama Pelajar Pancasila
Pelajar Pancasila mencerminkan enam ciri utama yang harus dijunjung tinggi, antara lain beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Masa Esa dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis; serta kreatif.
Keenam ciri utama itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang tercermin dalam sikap positif para Pelajar Pancasila. Untuk mendukung perwujudan Pelajar Pancasila di Sekolah Dasar, Direktorat Sekolah Dasar meluncurkan buku berjudul ‘Tunas Pancasila’ yang ditulis oleh Daniel Zuchron.
Tentang Buku ‘Tunas Pancasila’
Buku yang disusun untuk mendukung terwujudnya Pelajar Pancasila ini terdiri dari 4 bab utama, yakni pendahuluan, menggali Pancasila, memahami makna Pancasila, Menyemai nilai-nilai Pancasila, serta penutup.
Berdasarkan kata sambutan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, buku ‘Tunas Pancasila’ ini disusun dengan tujuan untuk menanamkan pengertian-pengertian terkait Pancasila. Dengan demikian, Pancasila akan bersemayam di dalam sanubari anak-anak bagaikan kebaikan yang terus hidup dan melanjutkan perjuangan para pendahulu.
BACA JUGA: Ulasan Kumpulan Puisi 'Menuju Pukul Dua Malam': Meraba Diri Ketika Sendiri
Elemen Profil Pelajar Pancasila
Dikutip dari laman cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id,, berikut ini adalah enam elemen profil pelajar Pancasila.
1. Berakhlak mulia, terbagi menjadi akhlak bernegara, akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada alam, serta akhlak kepada sesama manusia.
2. Berkebinekaan global, diwujudkan dengan cara mengenal dan menghormati budaya, memiliki kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, serta melakukan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
3. Gotong royong, diwujudkan dalam bentuk kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri, berupa kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi, serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis, diwujudkan dengan memperloleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, mengambil keputusan, serta merefleksi pemikiran dan proses berpikir.
6. Kreatif, dengan cara menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, serta menghasilkan gagasan yang orisinal.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS